"Mak, nanti aku pengen buat mobil yang bisa terbang, supaya gak macet kalo pergi naik mobil, kalo macet mobilnya langsung terbang, asyik kan mak.....kata Ali..."Hehehe.....udah li jangan khayal melulu, udah tidur sana udah malam supaya besok gak kesiangan bangunnya" Jawab emaknya Ali
"Bun, sini bun nanti aku kalau sudah besar mau jalan-jalan keliling dunia bawa ayahbunda ya, terus nanti kita beli-beli apa aja, senang-senang dan ayahbunda gak usah cape-cape cari uang" Celoteh Tia kepada ayahbundanya "Heheh Tia gak mungkin, Nak!, keliling dunia mah harus punya uang banyak, yang bisa orang kaya doang, orang kayak kita mah gak usah mimpi-mimpi kayak gitu ya, Nak" Jawab bundanya.
"Mi, Aku akan jadi artis terkenal dikenal banyak orang, terus dapet uang banyak, nanti umi aku bagi uangnya, heheheh" Kata Umar...."Ada-ada aja umar udah ah jangan mengkhayal yang enggak-enggak, ya!" kata Umi Umar. (Umar anak spesial berkebutuhan khusus, Tuna Daksa, kakinya lemah jadi sulit berjalan).
"Ayah nanti kalo sudah besar aku mau jadi dokter" kata Andi seorang anak autis kepada Ayahnya. "Udahlah Andi gak usah mikir-mikir macam-macam kalo udah besar, lagian bagaimana mau jadi dokter Ndi, kalo makan aja belum bisa sendiri" Jawab Ayah Andi.
Celotehan diatas kadang sering kita dapati, atau mungkin bisa jadi kita sebagai ayahbunda pernah mengucapkan ini pada ananda kita?
Kesuksesan itu berawal dari mimpi, percayakan. Kalau ada orang yang sukses tanpa mimpi itu takdirnya, tapi tetep beda orang yang sukses tanpa mimpi dia tidak berusaha, sedang orang yang sukses dengan mimpinya pastinya dia berusaha untuk mendapatkannya. Dan orang yang berusaha mendapatkannya pastinya beda, dia akan menjaga hal yang sudah diusahakannya dibandingkan dengan orang yang sudah mendapatkan takdirnya dari Sang Kuasa, biasanya cenderung lemah dan kurang fight, karena dia sudah mendapatkan fasilitasnya. Lagian siapa lagi yang tahu takdir manusia kelak, lagi-lagi jangan katakan peramal tahu ya...heheheh,
Kadang-kadang kita saja orang dewasa takut dengan mimpi kalo ketinggian takut jatuh apalagi kalo udah jatuh ketimpa tangga pula (gak mau laaah) dan jadinya gak mau deh bermimpi terlalu muluk-muluk takut sakit kalo gak tercapai, kesel, kecewa, marah dll. Dan dulu saya seperti ini, takut bermimpi terlalu tinggi ya dengan alasan diatas tuh. Mau nya di zona nyaman aja, gak mau ambisi, gak mau fight, gak mau maksain diri dll yang mirip-mirip kayak gini. Percaya banget ama takdir yang udah ditetapkan Yang Kuasa. easy going aja, jadinya flat aja hidupnya seperti air mengalir. Berharap keajaiban terjadi .....Weeeh
Padahal ya itu dalam dien kita ini, sudah tertulis dalam Al-Quran bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra'd:11). TapiEntah alasan merasa sudah cukup sehingga tidak mau meningkatkan kualitas hidupnya, tidak mau bermimpi dan kalau pun bermimpi sekedar diucapkan namun tidak memiliki kekuatan untuk mewujudkannya, merasa itu tidak akan dicapainya. atau berusaha ala kadarnya dan percaya takdir terwujud atau tidaknya sudah ditetapkan Dia. Jadi datar aja. Hmmm, dan jelas karena takut gagal dan takut malu nantinya jadi untuk mencobanya pun tidak ada kemauan sama sekali. Atau mungkin dulu waktu kecil dia tidak mendapatkan dukungan ketika mengungkapkan mimpi-mimpinya, orang dewasa disekitar meng-cut ucapannya, membuatnya malu sehingga dia tidak mau bermimpi. bisa juga waktu kecil ada yang kurang distimulus untuk terus berusaha bermimpi, tidak ditanya apa kemauan-kemauannya, orang-orang dewasa disekitarnya sudah menetapkan dan memilihkannya untuknya, semuanya dari baju yang akan dipakai hari itu, makanan apa yang dimakan saat itu atau juga mungkin ketika menikah pun pasangan hidupnya pun sudah dipilihkan. Tidak dipersilahkan memilihnya sendiri. Dan hal ini bisa terus menetap hingga dewasa sampai saat telah menjadi orang tua, sehingga menjadikan dirinya tidak mampu membuat mimp-mimpi untuk diri sendiri dan keluarganya.
Ini bisa jadi berawal dari karakter kita sebagai orang tua yang tidak berani bermimpi sehingga ketika anak-anak kita mengutarakan mimpinya kita cut, kita berikan informasi-informasi yang membuat anak kita merasa malu dan tidak pantas dengan mimpi-mimpinya itu. Padahal semua kemajuan teknologi yang ada saat ini adalah hasil dari mimpi seseorang sehingga dia berusaha mewujudkannya dan terciptalah alat-alat modern yang membantu pekerjaan dan hidup manusia. Satu hal yang kita sama-sama harus yakini bahwa semua hal apapun itu bisa diwujudkan tanpa terkecuali meski bagi kita itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak mungkin bisa dilakukan. Karena Allah Maha Kuasa dan Berkehendak, segala sesuatu tidak ada yang mustahil bagiNya. bagi Dia sangat mudah untuk mewujudkan sesuatu, seperti membalikan telapak tangan, sangat mudah. Kuncinya kita yakin, berdoa, usaha, dan tawakal.
Prinsip saya lebih baik telat daripada tidak melakukan apapun untuk perbaikan. Jadi saat ini saya berusaha membuat mimpi itu menyenangkan, dan ternyata memang menyenangkan kita berpura-pura menang dalam suatu lomba yang kita ikuti, sangat mengasyikan sekali, daripada kita ikut lomba tapi ketakutan kalah duluan sebelum bertarung. Ini kalo suka olahraga suka disebut mental juara. Jadi ketika saya merasakan mental juara ini, saya menjalaninya penuh kesenangan dan menggembirakan, sehingga perasaan gembira ini membuat saya rileks dan santai dan ketika moment lomba itu hadir semuanya sangat menyenangkan meskipun tentu lisan kita terus berdzikir sepanjang kita ingin mewujudkan keberhasilan mimpi kita. Dan ketika perasaan rileks senang ada dalam diri kita, otak kita akan mengeluarkan dopamin yang membuat kita menjadi lebih fokus dan konsentrasi melakukan dan mengingat sesuatu. Sifat bermental juara ini yang harus kita hadirkan kepada anak-anak kita, bangun daya juang keluarga kita. Karena sebagai muslim pun untuk mendapatkan surga itu harus dengan sungguh-sungguh dan penuh perjuangan. Dulu waktu kecil hingga mungkin dewasa, ada perasaan tidak pantas memikirkan kemenangan atau keberhasilan, yang ada hanya jalani saja semampunya tanpa ada rasa ingin berambisi untuk mendapatkannya, karena ada perasaan takut gagal dan mungkin juga ada orang yang tipe perfeksionis yang merasa semua harus sempurna sehingga untuk membayangkan kemenangan saja kok rasanya takut. Takut mendapat cemooh orang lain karena kegagalan dari mimpi-mimpinya. Keadaan ini akan menghambat kemajuan seseorang tentunya. Bermacam-macam ketakutan sehingga untuk sekedar bermimpi saja kita takut. Padahal mimpi tidak menyakiti orang lain, dan tidak merugikan orang lain, tapi hati kita sudah tertutupi dengan perasaan itu. kita membuat keterbatasan-keterbatasan pada diri sendiri untuk maju.
Begitulah seorang anak kelak, bila kita sebagai orang tua membatasi mimpi-mimpi mereka. Mulai sekarang ayo kita ciptakan keasyikan bermimpi kepada anak-anak kita, malah kita bisa membuat stimulus-stimulus tentang mimpi kepada anak-anak kita. Ini bisa jadi alternatifnya ya:
1. Bermain seandainya nanti aku besar, saling mengutarakan mimpi-mimpi masing-masing dirumah, ayahbunda dan ananda, dan saling mendukung dan memberikan kata-kata positif untuk mimpi-mimpi yang sudah dilontarkan.
2. Berbagi bagaimana caranya mewujudkan mimpi-mimpi masing-masing, kita buat bazar mimpi di rumah kita. bisa juga ditulis di kertas besar yang ditempel didinding.
3. Mungkin ada sinergi mimpi-mimpi yang ada satu sama lain, pastinya akan mengasyikkan.
dan kita belajar bagaimana untuk bisa mewujudkan mimpi itu dengan saling bersinergi.
4. Membuat mimpi-mimpi masing-masing di setiap awal tahun, hijriah atau masehi.
5. Meletakan kertas didinding untuk saling menuliskan mimpi-mimpinya , yang kadang-kadang ide itu tiba2 ada bisa langsung dituliskan di kertas tersebut.
6. Saling menyemangati mimpi-mimpi anggota keluarga yang ada di kertas besar tersebut, dengan menambahkan emoticon-emoticon semangat, senyum, love dll.
7. Bagi ananda yang masih kecil bisa juga bermain peran dari mimpi-mimpi ananda yang sudah dilontarkan.
8. Ajak anak-anak yang sudah besar ikut lomba-lomba yang diminatinya, agar dia bisa belajar bermimpi menang dan memiliki mental juara. Ajarkan juga kemenangan dan kekalahan adalah sesuatu yang wajar.
9. Sering menceritakan kisah-kisah orang-orang sukses yang berhasil mewujudkan mimpi-mimpinya.
10. Panggil anak-anak kita sesuai dengan yang diimpikannya.
Ayo mulai sekarang biarkan anak-anak kita bermimpi dukung dengan fasilitas yang kita miliki semampu kita, namun bila terlalu sulit untuk mengadakan fasilitasnya, ucapkan kata-kata semangat dan,ajak anak-anak kita berdoa dan meminta kepada Allah agar dia bisa mewujudkan mimpi-mimpinya kelak. Yakinkan anak-anak bahwa semua bisa dicapai dengan keyakinan, doa, usaha dan tawakal.
"There is nothing imposible in this world, you can do it and you can make it happen"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar