Rabu, 30 September 2020

AYO MAIN AYAHBUNDA

KISAH RABU SERU

Oleh: Nurhalita Diny

Zaid main kereta angka

“Jangan sekolahkan disana, di sekolah TK itu mah gak diajaran baca berhitung, sekolah nya main terus , lihat saja deh yang keluar dari sana banyak yang gak bisa baca” celetuk seorang ibu ketika membeli sayur di abang pendorong sayur kepada ibu-ibu lain yang ada disana.

 “Ibu cape Nak, baru aja ibu pulang kerja,  Ani bisa main sendiri kan kemarin sudah ibu bawakan boneka dede bayi yang bisa nangis, itu mahal lo Ni ibu belinya , baguskan bonekanya bisa nangis sendiri heheheh” Jawab ibu ketika Ani minta ditemani bermain

"Ih Jimmi gak bisa diam amat si, lari-lari terus. Emang main apa si, udah si jangan main terus, ayah pusing lihatnya, ini aja mainan yang tadi belum diberesin , berantakan rumahnya.  Duduk aja sini sambil nonton film seru nih"  Kata Ayah Jimmi

Dialog diatas seringkali kita temukan yah ayahbunda, atau mungkin kadang-kadang kita sendiri sebagai orang tua tidak sadar mengucapkannya. Jujur nya kadang kita memang lelah, apalagi ayahbunda yang bekerja pastinya ketika kembali ke rumah inginnya santai dan istirahat. Padahal kita sebenarnya kerja juga untuk mereka, untuk memenuhi kebutuhan anak-anak kita. Tapi tahukah ayahbunda ternyata setelah saya membaca literatur tentang bermain bagi anak. Bahwa kebutuhan anak untuk bermain itu sama halnya dengan kebutuhan mereka dengan makan dan minum. Malah kalau kita perhatikan ketika anak-anak asyik bermain mereka melupakan makan dan minum, seakan tidak merasakan lapar dan tetap terus bermain. Karena bermain itu mesti menyenangkan bagi mereka , membuat mereka selalu ceria, gembira dan mengasyikan tentunya. Sesuatu yang mengasyikan mesti membuat kita selalu senang dan nagih gak mau selesai dan ingin terus berlanjut. Ini sama dengan yang anak-anak rasakan dengan kenikmatan ketika bermain.

Terus dengan siapa sebenarnya anak-anak suka bermain? Apakah dengan anak-anak sebaya atau tidak? Tapi ternyata anak saya tidak suka bermain tuh dengan teman-temannya, anak saya malu jadi gak mau main, senengnya dirumah saja main sendirian. Hhhmmm…apa iya begitu? Mari kita kulik lagi yuk ayahbunda kenapa ya ada anak tidak suka bermain, padahal mereka naluri dan fitrahnya adalah bermain.

Ayahbunda atau orang tua adalah orang yang paling utama bagi anak-anak kita. Maka dengan kita lah yang terbaik mereka bermain. Anak butuh orang-orang didekatnya yang mereka percaya tidak akan menyakiti mereka. Makanya ketika anak-anak ingin bermain, mesti yang pertama kali diajak main adalah kita orang tuanya atau orang terdekatnya. Namun kalau kita tidak pernah mengajak anak-anak kita bermain bagaimana mereka dapat merasakan seru dan asyiknya bermain. Jika kita terlalu lama mengabaikan anak-anak kita dan tidak mau bermain bersama mereka. Akhirnya anak-anak mencari sesuatu yang membuat menyenangkan buat mereka, entah teman diluar atau bisa juga bila mereka tidak mendapatkannya dan kita mengenalkan gadget yang selalu update, maka jadilah gadget ini teman mereka yang menyenangkan dan tidak membosankan. Bersama gadget, anak-anak jadi anteng dan tidak merepotkan, namun jelas sangat berbahaya buat anak-anak bila terus-terusan terpapar gadget.

Saya pernah ikut kelas parenting dalam satu komunitas, disana kami para ibu diminta melakukan banyak aktifitas-aktifitas membersamai anandanya . Dan intinya kita bermain bersama, kita menjadi teman yang mengasyikan untuk anak-anak kita. Dan tentunya mereka akan nagih, minta lagi dan minta lagi bermain dengan kita. Tanyakan pada diri kita pernahkah anak-anak kita meminta kita bermain atau menemaninya? Jika pernah bergembiralah berarti anak-anak masih membutuhkan kita dekat dengan mereka, namun jika tidak pernah maka kita harus ekstra mendekati mereka lagi agar mereka mau main bersama dengan kita. Karena masa anak-anak ini sangat sebentar ayahbunda, sebelum anak-anak kita usia baligh yaitu kira-kira baligh usia 11 tahun, selesai lah anak-anak dengan kita orang tua, seorang dewasa bertanggung jawab pada dirinya sendiri, disaat itulah kita bisa melihat bagaimana sikap mereka kepada kita? Apakah mereka masih membutuhkan kita dalam setiap sukaduka mereka. Ataukah mereka membutuhkan kita hanya ketika mereka butuh uang? Mari kita renungi bersama kelak anak-anak kita dewasa, karena yang kita tanam adalah yang kita tuai. Dan apa yang kita dapatkan itu sesuai dengan pengorbanan yang kita berikan. Bila kita ingin anak-anak sukses dunia akhirat, mari kita siapkan waktu bersama dengan anak-anak kita, yang utama adalah quality time, bukan quantity time. Tidak semua orang tua yang bekerja itu abai dengan anak-anaknya, namun ternyata banyak juga ibu rumah tangga yang waktunya tidak penuh kualitas ketika bersama dengan anak-anaknya.

Kemudian apa gunanya main bagi anak-anak, bukankah itu waktu yang sia-sia? Nah inilah ayahbunda, ternyata menurut penelitian, main itu sangat bermanfaat untuk anak-anak usia dini. Karena ketika anak bermain semua aspek perkembangan anak akan terstimulus secara tidak sadar. Maka itu lah seorang guru TK membuat permainan yang terstruktur, yang sudah dirancang sedemikian rupa agar semua indikator-indikator yang dibutuhkan anak untuk di stimulus bisa diperoleh oleh anak sesuai dengan tahapan-tahapan usianya, tidak terlalu sulit namun tidak terlalu mudah untuk anak-anak.

Apa si sebenarnya manfaat main untuk anak? Ini menurut ahlinya (Achroni,2012: 16),

a.       Dengan bermain anak mendapatkan kegembiraan, hal ini menjadikan emosi positif yang diperlukan untuk perkembangan anak-anak kita. Anak-anak juga tidak mudah stress sehingga meningkatkan sistem imun tubuh mereka karena anak memiliki kesehatan fisik dan mentalnya

b.      Mengembangkan kecerdasan intelektual Hal ini karena dengan bermain dan mengeksplorasi lingkungan sekitar anak dapat belajar tentang bentuk, warna, suara, tekstur, fenomena alam, dunia satwa, dunia flora, suhu, cahaya dan sebagainya

c.       Mengembangkan kemampuan motorik halus anak, yaitu koordinasi antara mata dan otot tubuh sehingga anak akan lebih mudah untuk menulis dan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kecermatan tangan, kaki dan matanya. Misalnya ketika anak bermain peran menjadi seorang ibu, dia melakukan cuci piring, baju dll hal itu dapat menguatkan jemari tangan mereka kelak bisa digunakan untuk menulis

d.      Mengembangkan kemampuan motorik kasar anak Motorik kasar, gerakan fisik yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antara anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar sebagian atau seluruh anggota tubuh. Misalnya berjalan, berlari, melompat, merangkat, dan mengayunkan tangan. Sehingga anak memiliki fisik yang kuat dan sehat.

e.       Meningkatkan kemampuan anak untuk berkonsentrasi Sejumlah permainan menuntut anak untuk berkonsentrasi penuh ketika memainkannya.

f.        Meningkatkan kemampuan anak untuk memecahkan masalah

g.       Mendorong spontanitas pada anak

h.       Mengembangkan kemampuan sosial anak Dalam permainan yang dilakukan bersamasama, anak-anak belajar bersosialisasi dengan teman-teman sepermainan.

i.         Sebagai media mengekspresikan diri dengan lebih leluasa.

Di Islam sendiri  Rosulullah sangat memperhatikan pentingnya main ini untuk anak, meskipun itu ketika kita sedang sholat.  Kita bisa lihat hadist-hadist Rasulullah dibawah ini

“Wahai Rasulullah, Engkau sangat memperlama sujud, sehingga kami mengira terjadi sesuatu pada Engkau. ‘Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya anak saya naik ke atas saya. Maka saya tidak ingin mempercepat (sujud) sampai ia menyelesaikan keinginannya.”

 “Siapa yang memiliki anak hendaklah bermain bersamanya.” 

 “siapa yang menggembirakan hati anaknya, maka ia bagaikan memerdekakan hamba sahaya. Siapa yang bergurau untuk menyenangkan hatinya, maka ia bagaikan mengangis karena takut pada Allah.”

MasyaAllah begitu besar penghargaan Rosulullah kepada anak-anak. Beliau memaklumi masa-masa mereka adalah masa bermain.

Ayahbunda setelah kita sama-sama memahami manfaat main untuk anak dan pentingnya kita membersamai anak-anak kita, untuk itu yuk kita sama-sama mencoba hal-hal apa yang bisa kita usahakan ketika bermain bersama anak-anak kita agar yang kita lakukan bermakna.

1.       1. Hadirkan seluruh jiwa dan raga kita sehingga anak merasakan bahwa kita sebagai orang tua hadir untuk mereka. Namun kadang banyak juga mereka bersama namun tidak ada tautan hati antara anak dan orang tuanya, tidak ada ruh kasih sayang diantara mereka

2.  Bermain bersama, bergembira dan sedih bersama. Jadilah kita teman untuk anak-anak kita

3. Luangkan waktu khusus meskipun itu hanya satu jam kita bersama anak-anak namun hadir sempurna jiwa raga di waktu itu dan lakukan secara continue

4. Tanyakan kepada anak-anak kita apa yang mereka inginkan ketika bersama dengan kita, hargai pendapat anak-anak kita dan usahakan untuk bisa mewujudkannya.

5. Buat schedule dan list kegiatan yang bisa dan ingin dilakukan bersama dengan anak-anak kita setelah kita berdiskusi dengan mereka. 

Semoga Allah memudahkan kita untuk bisa membersamai anak-anak kita dengan cinta dan bahagia

Give Quality Time For Our Children With Love and happines

Sumber: 

Al-Quran dan Hadist

Asep Ardiyanto PGSD FIP Universitas PGRI Semarang, BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

PENTINGNYA BERMAIN BAGI ANAK USIA DINI Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd Staf Pengajar Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UNY

Pengalaman pribadi

 

 



S



 

 

 

 

 

 

Rabu, 23 September 2020

Toxic Parents

Kisah Rabu Seru

oleh Nurhalita Diny



kompas.com

Awal Tahun baru 2020, Nama negara Indonesia terkenal seantero jagat raya, Indonesia terkenal dari seorang Reynhard Sinaga seorang WNI, pemerkosa 190an orang pria di Inggris, seorang mahasiswa S3 Manchester Inggris, dan dulu dia juga S1 di UI. Sangat menyedihkan semua kebanggaan orang tuanya kandas dengan kebejatan perilaku anaknya ini. 

Ini kisah nyata yang ada didepan mata kita ayahbunda, tragis sekali. Pastinya sebelum vonis itu datang, orangtuanya sangat bangga, anaknya seorang yang rupawan, cerdas tiada kekurangan S1 UI kemudian bisa sekolah di luar negeri S2 dan S3, meskipun ini semua atas biaya orang tuanya yang memang kaya.

Atau saya pernah juga mendengar curhatan seorang ayah yang merasa menyesal bisa menyekolahkan anak-anaknya ke luar negeri, kemudian hidup mapan dan ternyata jarang pulang mengunjungi orang tuanya puncaknya yaitu ketika ibu mereka meninggal. Padahal selama ini sang ayah sering diundang menjadi pembicara tentang kiat-kiat menyekolahkan anak ke luar negeri. Dan semuanya itu kandas seketika dia mendapatkan perilaku anaknya yang tidak menghormati dan menghargai orang tuanya terutama disaat terakhir mereka bisa melihat wajah ibunya. Sangat menyedihkan...

Dan saya yakin sebenarnya banyak contoh lain yang ada setipe ini namun tidak terkuak di media. Karena kita pun adalah orang tua yang selama ini masih memandang silau kesuksesan dunia. Kesuksesan semu yang dipandang indah oleh semua orang. Kita menginginkan anak-anak kita sekolah di sekolah berprestasi, anak cerdas juara, kemudian bekerja di perusahaan elit, atau berprofesi terpandang, memiliki banyak uang, rumah besar, mobil mewah dan banyak, bisa dengan mudah ke luar negeri dll. Itulah kesuksesan yang selama ini indah dihadapan kita. Kesuksesan yang membuat orang lain berdecak kagum.Seakan ketika kita sudah melihat anak-anak kita seperti itu, membuat kita sukses menjadi orang tua dalam mendidik anak-anaknya. 

Lalu salahkah kalau kita sebagai orang tua punya mindset seperti ini? mindset kesuksesan seperti yang digambarkan diatas. Tiada yang salah dalam hal ini, namun mindset kesuksesan ini harus kita review kembali, kita set ulang dan kita perbaiki. Karena tentu kita sebagai muslim diperintahkan menjadi kaya, dan orang-orang kesuksesan seperti diatas lebih banyak memiliki follower daripada yang biasa saja. Tentunya ketika dia memiliki akhlak yang baik akan lebih mudah menyebar kebaikan dengan follower yang banyak, akan lebih mudah orang mengikutinya. Namun itu bila dia memiliki akhlak mulia. Tapi bila anak-anak yang sukses ini tidak dibarengi dengan pendidikan akhlak atau karakter yang baik maka jangan disangkal orang tua akan menyesal kelak di hari tuanya, seperti kisah-kisah diatas. 

Kita dapati saat ini di sekolah-sekolah formal, anak-anak kita lebih banyak memberikan penilaian akademik daripada penilaian karakter. Anak yang cerdas dan sukses adalah anak yang memilik nilai akademik tinggi bukan anak yang sopan santun, ramah, religius atau bukan anak yang berakhlak mulia. Malah kadang yang sangat menyedihkan kita dapati orangtua memaksakan anaknya untuk bisa masuk ke sekolah berprestasai atau sekolah elit atau sekolah yang terpandang dengan segala cara tanpa memperhatikan kemampuan dan kemauan anaknya. Atau juga pernah kita dapati dulu nilai hasil akhir sekolah anak ternyata bisa di up sehingga menjadi tinggi. Dan banyak orang tua terbawa arus ini hanya untuk menjaga imej anak dan orang tua agar menjadi anak hebat dan sukses tanpa memperdulikan bakat minat anak. 

Mari sama-sama merenungi diri kita sebagai orang tua. Disini saya mengambil judul "toxic parents", apa si sebenernya "toxic parents" itu, yang seperti apa dikatakan orang tua yang beracun? Atau jangan-jangan kita termasuk "toxic parents" seperti judul tulisan ini. Ayo sama-sama saya juga dan kita semua mencoba keluar dari julukan ini.

Kenapa saya ingin membahas tentang "toxic parents"? karena bagi saya ini sangat urgent, penting dan mendesak. Terutama untuk semua orang tua yang masih memiliki anak usia dini. Inilah waktunya inilah saatnya moment itu, disinilah seharusnya kita berusaha menjadi orang tua yang sejati. Bukan "toxic parents", yaitu orang tua yang meracuni pikiran anak-anaknya, membunuh karakter anak-anaknya, menghambat pertumbuhan mereka, mematikan imajinasi mereka dan melumpuhkan keberanian mereka anak-anak kita. Padahal semua itu sudah diinstal oleh sang Pencipta Allah SWT dengan kesempurnaan penciptaannya. Meskipun itu bila anak-anak yang dihadirkan untuk kita bukanlah anak-anak normal seperti biasanya. Mereka adalah manusia yang unik yang diciptakan sang Maha Karya itu dengan potensinya masing-masing, tidak ada yang sama satu sama lain dan tidak akan pernah tertukar. Begitu hebatnya Allah menciptakan manusia sebagaimana sidik jari manusia yang berbeda-beda.Maka kitalah seharusnya sebagai orang tua harus mau membuka diri dan belajar dari anak-anak kita. Hadirkan jiwa kita dihadapan mereka dengan sepenuh hati, meskipun kadang kita merasa tidak mampu atau merasa kesulitan, hadirkan itu dalam doa-doa kita agar Allah memberikan jalan kepada kita untuk  bisa menjadi orang tua yang sejati, orang tua yang dirindukan anak-anaknya. Bukan orang tua yang meracuni anak-anaknya dengan mindset-mindset yang keliru, menilai kesuksesan mereka dengan capaian kepandaian akademik anak-anak kita, membandingkan anak-anak kita dengan anak-anak lain yang sebaya. 
Bila kita pahami, Allah menciptakan makhluknya begitu bermacam rupa, dari hewan saja ada gajah, burung, buaya, kelinci, monyet dll, Kalau kita memikirkan hewan ini, adakah gajah mampu terbang bila kita ajarkan terbang? atau burung kita paksa berenang? kemudian coba kita ajarkan buaya menyemprot air, mampukah buaya seperti gajah menyemprot air? Apakah kelinci bisa kita ajarkan memanjat seperti monyet? dan hewan-hewan lain yang bisa menjadi perenungan kita. Bahwa ternyata semua makhluk itu adalah unik, tidak ada yang menyamai, semua punya potensinya masing-masing dan mereka juga punya caranya sendiri-sendiri dalam belajar. Semua itu hewan, namun mereka memiliki kemampuan yang berbeda dan semuanya sukses menjadi hewan sesuai fitrahnya. Tidak ada kelinci yang berenang, atau gajah yang terbang seperti burung, atau buaya yang memanjat seperti monyet. Tidak ada, semua dengan fitrahnya sendiri, begitupun kita dan anak-anak kita semuanya punya kecerdasannya masing-masing. Atau mungkin kita sendiri sebagai orang tua yang masih belum memahami diri kita sendiri? atau kita yang menghadirkan cita-cita kita kepada anak-anak kita? sehingga kita sebagai orang tua memaksakan kehendak pada anak-anak kita, meracuni pikiran mereka dengan kesuksesan-kesuksesan duniawi semata yang bukan keinginan mereka dan sang penciptanya.

Maka sebelum terlambat, mari kita bersama-sama mulai membuka diri dan banyak belajar untuk menjadi orang tua sejati. Orang tua yang mengerti dan memahami anak-anaknya, menunjukan jalan-jalan kesuksesan yang ditunjukan Allah SWT melalui Rasulullah SAW, yaitu tujuan utama kita adalah surgaNya Allah. Bukan duniawi semata yang semu dan materialis. Memunculkan potensi-potensi yang ada pada anak-anak kita dengan memberikan banyak titik-titik pengalaman kepada mereka, sehingga mereka memahami segala rupa keberagaman dunia. Sehingga imajinasi-imajinasi mereka berkembang pesat dan memunculkan karya-karya ajaib yang membantu dan memberi kebermanfaatan kepada manusia dan alam semesta kelak. Ciptakan petualangan-petualangan untuk anak-anak kita sesuai usianya sehingga jiwa-jiwa keberanian hadir membara di dada mereka. Karna kelak ketika mereka dewasa jiwa keberanian inilah yang akan membawa mereka mandiri dan bisa menolong sesama, mewujudkan Islam jaya rahmatan lilalamin di muka bumi ini. Stop berkata jangan kepada anak-anak usia dini, temani mereka, arahkan dan bimbing mereka dengan bahagia sehingga mereka tidak takut untuk mencoba, maka kelak mereka akan menjadi manusia yang penuh keyakinan dan percaya diri. Karena kelak anak-anak inilah yang akan memimpin peradaban ini, setelah kita tiada.  

Become a true parents not a toxic parents, so learn and do it for it parents


Sumber: 
Al Quran 
Al hadist
Webinar kak Adhi pazti
https://news.detik.com/berita; profil reynhard sinaga predator seks
https://www.liputan6.com/news reynhard sinaga pemerkosa ratusan pria

Rabu, 16 September 2020

Fokus Pada Pemecahan Masalah, Bukan Kesalahannya

 Kisah Rabu Seru

Oleh: Nurhalita Diny


Praaank....bunyi suara gelas pecah..."Ammpuuun deh, kan udah dibilangin berkali-kali minumnya duduk jangan berdiri, kamu denger gak ibu ngomong? denger gak si? makanya kalo orang tua ngomong tuh dengerin jangan ditutup kupingnya. Kenapa si sering banget udah dibilangin, dikerjain-dikerjain lagi. Lihat nih sekarang jadi berantakan, gelasnya pecahkan? kalau begini liat tuh kemana-mana, rumah udah rapi jadi lengket kan lantainya gara-gara susu tumpah. Ih capeee deh" Teriak ibu sambil terus aja mulutnya nyerocos karena marah sama ana yang menumpahkan susu di gelas yang dia bawa.

Ari pulang main, dia masuk rumah dan duduk di meja makan hendak mengambil bakwan dihadapannya, baru saja tangannya mau menyentuh bakwan, tiba-tiba......"Ariiiii kenapa duduk disini" Teriak ibu, "Itu makanan kakak Ayu jangan diambil, kebiasaan banget ni. udah dibilangin berapa kali jangan suka ngambil makanan orang, kan tadi pagi kamu udah ibu kasih, emang masih kurang aja" Ucap ibu lagi didepan kakak beradiknya yang lain. Ari bengong saja dengerin ibunya, kaget. 

Braaaaak,,,,Muli terjatuh ketika keluar kamar mandi karena terpeleset."Nah rasakan ya, sakit kan kalau sudah kepeleset" Nyinyir Kakak Mirna. "Makanya sudah dibilangin kalau dari kamar mandi kakinya gesek-gesek dulu di keset supaya kering, biar kalau sudah rasakan sakitnya besok-besok jadi gak diulangi lagi" tambah kakak Mirna sambil berlalu meninggalkan adiknya yang masih terjengkang dilantai. 

_____________________________________________

Sering kali mungkin kita mendengar seperti kejadian diatas atau setipe itulah yang intinya kita lebih mengedepankan kesalahan anak kita daripada memecahkan masalahnya. Kita sebagai orangtua atau orang dewasa kadang abai tentang bagaimana caranya menghentikan dari akibat yang ditimbulkan karena kesalahan yang sudah dilakukannya. Kadang kita lebih peduli kepada anak kita ketika dia melakukan kesalahan, sehingga ketika anak melakukan kesalahan kita akan marah besar seakan-akan mereka selama ini tidak mendengarkan apa yang kita katakan. Dan bisa jadi ini juga membuat kita kecewa karena mungkin kita merasa kebodohan entah diri kita atau anak-anak kita. 

Pada dialog diatas ada bentakan, teriakan, suara meninggi, keputusasaan dan yang jelas adalah aura marah dan kecewa kita tumpahkan kepada anak. Sesungguhnya ketika kita memahami lebih lanjut bahwa suara keras kepada anak-anak usia dini akan memutuskan syaraf-syaraf mereka. Dan bisa membuat mereka menjadi anak yang rendah diri, kurang aktif dan kreatif karena mereka merasa ketakutan melakukan sesuatu yang berbeda khawatir dianggap salah dan tentu dengan kesalahan itu sepertinya bagi mereka adalah seakan dunia berhenti, saya bodoh, saya tidak mampu, saya tidak pantas, saya buruk, memang saya ditakdirkan selalu salah dll yang membuat diri nya permisif rendah diri dan kehilangan kepercayaan dirinya. Atau perhatikan anak-anak kita kelak ketika mereka sudah mulai baligh atau dewasa apakah mereka pernah membentak kita sebagai orangtuanya ketika kita melakukan kesalahan atas apa yang telah kita sepakati sendiri? Bila iya bisa jadi itu adalah perilaku yang pernah kita tanamkan ketika mereka belia.  

ï»» تغضب ولك الجنة = JANGAN MARAH, BAGIMU SURGA (hadist), ini ucapan Rosulullah kepada sahabatnya, dan ternyata penghuni surga itu adalah orang-orang yang berkata lemah lembut kepada orang lain. Mereka orang-orang yang dapat menahan amarahnya. Lalu bagaimana kita bisa menciptakan baiti jannati (rumah surgaku) bila kita sebagai orang tua dirumah membawa teriakan dan bentakan didalam rumah? 

Anak adalah seorang manusia yang memerlukan pengetahuan, mereka membutuhkan pendidikan untuk mengetahui kebenaran. Maka ketika mereka salah sesungguhnya mereka belajar dari kesalahan. Dan sudah sepatutnya juga kita memberikan ruang untuk mereka melakukan kesalahan. Karena sesungguhnya bila mereka selalu benar, maka ketika mereka melakukan kesalahan rasanya akan kesulitan untuk bangkit dan memperbaiki kesalahan tersebut. Sikap permisif lah yang akan muncul pada anak-anak yang selalu dituntut untuk benar dan dihukum yang tidak mendidik jika melakukan kesalahan. Hukuman yang tidak mendidik ini bisa jadi adalah ucapan-ucapan yang tidak sepatutnya keluar dari lisan orang tua atau orang dewasa disekitarnya. 

Saya pernah mendapatkan satu keluarga yang menginspirasi saya, disana mereka membuat proyek keluarganya, diberi nama tahun kesalahan. wow....ini kereeen sekali menurut saya,,,, jadi mereka menganggap its ok to do wrong, but you must say appologize, give up from your foult, take it action to solve that mistake. Gak masalah loh melakukan kesalahan, itu gak bodoh tapi mungkin karena kita tidak tahu. Dari proyek ini sekeluarga itu memahami bagaimana memanage kesalahan yang dilakukan menjadi kesuksesan. Dan kita tentu pernah mendengar cerita 25 Nabi, kisah para Nabi ini sesungguhnya mengajarkan bahwa manusia itu adalah tempat salah, dan tidak selalu benar, yang benar dan maksum kan hanya Rosulullah SAW. coba deh kita ingat-ingat kisah Nabi Yunus yang dimakan Paus besar, itu adalah karena Nabi Yunus meninggalkan kaumnya dan tidak mau berdakwah lagi, Nabi Yunus merasa kecewa karena mereka tidak mau mendengarkannya dan tidak mau beriman kepada Allah. Akhirnya Nabi Yunus berlari dari kaumnya, dan kita dapati itu adalah kesalahan, maka Nabi Yunus bertobat didalam Paus dengan dzikirnya yang terkenal (Laa ilaha Illa Anta, Subhanaka Inti Kuntu Minadzholimin) sehigga Allah mengampuni dosanya dan mengeluarkannya dari Paus. Begitupun kisah Nabi Adam dan Nabi-Nabi lainnya yang bisa menginspirasi kita bahwa manusia tidak luput dari salah, dan Allah menyukai orang-orang yang bertaubat (Al Baqarah: 222).

Bayangkan bila kita hanya fokus kepada kesalahan maka ini tidak akan selesai malah bisa membuat menjadi lebih fatal. Contohnya seperti kejadian diatas, anak terpeleset dan jatuh namun kita tidak segera menolongnya, bisa jadi anak akan terpeleset lagi karena lantainya masih licin dan bisa berakibat fatal terjedak kepalanya atau tanganya patah dll. Atau kejadian ketika anak memecahkan gelas, kemudian kita marah dan anak ingin cepat-cepat membantu ibu/ayahnya membersihkan malah kena pecahan beling dari gelas. dll, Maka sekali lagi ayo kita fokus kepada pemecahan masalahnya bukan dari kesalahan yang dilakukan anak. Kadang-kadang anak sendiri lupa dan mengulangi lagi kesalahan yang sama, karena demikianlah anak-anak tabiatnya seorang manusia adalah pelupa. 

Dan di negeri ini sesungguhnya sangat menyedihkan bagaiman kita bisa menyaksikan sendiri, ketika melihat orang lain jatuh teman disebelahnya malah menertawakan, padahal tentunya sakit akibat jatuh itu tapi apa yang didapatkan malah ejekan karena ketidakberdayaan atau kebodohan sehingga membuat dia terjatuh. Peribahasanya menyedihkan, Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Maka ini tugas besar kita sebagai orang tua merubah wajah generasi penerus bangsa ini kelak. Bahwa kesalahan bukanlah akhir dari dunia, justru kesalahan adalah kesuksesan yang tertunda. Dan anak-anak kita harus memiliki kesadaran ini. 

Lalu bagaimana si sebaiknya kita bertindak kepada anak kita yang melakukan kesalahan?

1. Buat kesepakatan kepada anak di rumah, ketika melakukan kesalahan ucapkan maaf dan ajak mereka mengakui kesalahannya. Orang tuapun sama-sama melakukan hal ini, berkata maaf kepada anak ketika orang tua salah. 

2. Tidak membentak dan berteriak ketika menegur anak terlebih ketika anak berada didepan saudara-saudaranya. Tahan amarah dan wajah yang buruk, (ingat hadist Rosulullah SAW, Laa Takhdof, falikul jannah/ Jangalah marah maka surga bagimu) tunggu anak mengucapkan maaf dan fokus pada penyelesaian masalahnya minta ia membereskan masalah yang terjadi akibat kesalahannya tersebut. Bantu anak bila mereka belum mampu melakukannya. Misalnya ketika dia menumpahkan air, ajarkan anak mengambil lap atau pel untuk mengeringkan bekas air yang tumpah tadi. Atau bila dia menyenggol wajan panas ketika ibu sedang memasak karena mungkin ia ingin ikut memasak, maka ajarkan ia mengambil obat luka bakar dan mengolesinya, dll. 

3. Tanyakan pengalaman apa yang dirasakannya ketika melakukan kesalahan tadi bisa ketika mau tidur ditempat tidur atau setelah sholat berjamaah sekeluarga. Dan sebaiknya seperti apa agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. 

4. Jangan bosan-bosan mengulang-ngulang tata tertib yang ingin kita terapkan kepada anak-anak, bila perlu ceritakan kisah orang-orang soleh atau dongeng perihal tata tertib dll akan karakter yang ingin kita tanamkan kepada anak kita. 

5. Doakan selalu anak-anak kita agar mereka dijauhi dari kesalahan-kesalahan besar dan memohon dimasukan kedalam orang-orang yang bertaubat. Serta minta selalu diberi kesabaran dalam mendidik mereka. 


Sumber:  

Al Quran dan Hadist

https://www.almanhaj.id

https://www.kompas.com/tren

Pengalaman pribadi dan teman




Rabu, 09 September 2020

Cerita Proyek Seru di Rumah Kita

Kisah Rabu Seru

oleh: Nurhalita Diny


Bosaaaaannnnn di rumah aja, mau ngapain.... kalo begini terus mau main hp aja ya ma....Bujuk Bela pada mama nya

Hah pulsa dan data hp ayah kok sudah habis aja, emang abis ngapain.. tadi bukannya udah selesai belajarnya? ini baru ayah isi loh tadi datanya.... ammpuuun....Teriak ayah kaget pada Rudi

Ayo kita main ayah bunda, tuh ayahbunda jangan main hp terus, gak ada yang ajak main aku..."Kata Tino kecil sambil menarik-narik tangan ayah bundanya minta menemaninya bermain. 

Ini yang kadang sering terjadi saat ini selama pandemik dan anak kita semua BDR (Belajar Dari Rumah). 

Anak-anak di rumah sudah tumbuh remaja pastinya akan terasa membosankan ada dirumah terus tanpa aktivitas yang seru. Di masa pandemik seperti ini dengan program sekolah anak-anak adalah Belajar Dari Rumah, tentu membuat kita dan anak-anak sangat jenuh bila setiap harinya hanya berkutat di depan gadget menemani anak-anak belajar ditambah dengan sedikit tekanan dari guru untuk tuntas menyelesaikan tugas sekolahnya. Sehingga ini membuat orang tua dan anak-anak menjadi stress dan malah membuat imun tubuh menurun. 

Akhirnya kita sebagai orang tua harus kreatif menciptakan keseruan-keseruan bersama di rumah. Membuat suasana rumah kondusif dan menjadi menyenangkan karena ada aktifitas bersama yang kita lakukan dengan tujuan yang jelas. Apa si aktifitas bersama yang bisa kita lakukan? Bagaimana bisa membangun kebersamaan dan keseruannya kalau hanya beraktifitas dirumah? Beneran kalau kita sebagai orang tua tidak ikut andil menciptakan kreatifitas itu, anak-anak akan kembali lagi ke gadget mereka. Kenapa lagi gadget itu seru? karena gadget itu update ya,,,,gak membosankan,..jadi gak mati gaya lah kita seharian dengan gadget. There is always something new....makanya gadget itu sangat menarik buat kita semua. Jadi kuncinya update...jangan kudet ya ...hehhehe. Dan yang jadi masalah adalah gadget ini bisa menjerumuskan kita semua, terlebih untuk anak-anak usia dini. Oya ukuran di negara maju usia dini itu adalah anak hingga usia 9 tahun ya. Kalau kita mau bicarakan disini mesti banyak banget keburukan gadget untuk anak-anak usia dini. so kita gak bicarakan itu lah ya disini. Saya mau fokus dengan aktifitas yang bisa kita lakukan bersama agar anak-anak bisa terhindar dari keseringan mereka terpapar dengan gadget. 

Jadi aktifitas apa yang sudah kami lakukan dirumah bersama anak-anak. Selama pandemik ini dimulai sejak bulan maret hingga saat ini september, anak-anak kami masih BDR (Belajar Dari Rumah), empat anak-anak kami, dari yang usia SMU, SMP, SD kelas 6 dan SD kelas 2 termasuk saya dan ayahnya semua belajar dan bekerja dari rumah. Mungkin kami sebagai orang tua yang sesekali berangkat ke tempat kerja, namun kalau anak-anak mereka tetap di rumah. 

Awal-awal proyek yang kita lakukan adalah membuat film-film pendek, ini ide dari abang Fashal anak ke tiga, awalnya iseng untuk buat film pendek di youtube dan gayung bersambut, adeknya Zaid suka tampil didepan kamera, dia suka akting dan bicara. Mengasyikan juga dari sini anak-anak belajar bagaimana bisa masukan film ke youtube, bisa retake gambar untuk film dan belajar editing dengan aplikasi video editor. Mereka jadi kenal dan familiar dengan filmorago, kinemaster dll bahkan Zaid juga belajar mengedit video. ini loh hasil karya film-film pendek abang Fashal https://www.youtube.com/watch?v=_udf6voc5sc&list=UU7c_Wt15h6IROuvppDcVnoQ

Pada anak-anak usia dini, hal ini pun bisa kita lakukan bersama, membuat film bersama, menampilkan keseruan masak bersama atau kita buat live streaming di youtube, fb, instagram dll di sosmed kita. Anak-anak belajar berbicara yang baik dan santun kepada orang lain meskipun itu melalui media. Disini anak-anak bisa belajar presentasi atas apa yang ia lakukan saat itu. Kita sebagai orang tua belajar melakukan live streaming, bagaimana dan hal-hal apa yang diperlukan untuk live streaming. Kegiatan live streaming ini saya lakukan bersama Zaid untuk mengerjakan tugas BDR dari guru sekolahnya. Saya dan Zaid happy melakukannya, tugas selesai dan kami tidak tertekan. Dan kita belajar lagi sebagai orang tua. Di masa sekarang anak-anak tentunya berbeda dengan kita diwaktu masa kanak-kanak. Kata Ali Bin Abu Thalib, "Didiklah anakmu sesuai zamannya". 

Dan sampai projek membuat film pendek ini kita buat sedikit profesional, ayahnya turun gunung mengajarkan membuat skenario ceritanya, dan walhasil ketika dibuat profesional pastinya hasilnya lebih baik dibuktikan lebih banyak like yang didapatkan. Sampai Zaid punya panggilan khusus disini, yaitu pak haji.....hehehheeh. Sedangkan untuk proyek Abang Laskar adalah ini https://www.youtube.com/watch?v=l_KCDrOyfuc&list=UUviBMnUJyqX0hw_wC2w0owA

pohon daun kuning

Proyek Kk Khansa adalah pelatihan design, kita daftarkan pelatihan design grafis online. Karena  Khansa suka menggambar dan hasil gambarnya selalu unik. ini salah satu gambar khansa di kanvas dengan cat air. 

Selesai projek film dan anak-anak mulai bosan melakukannya. Film lewat, namun untuk belajar video editor masih terus berlanjut. kemudia setelah itu projek apa lagi nih yang kita lakukan? Waktu itu sedang rame di beberapa whatsap group memelihara ikan di ember sambil menanam kankung dengan cup-cup air yang digantung dengan kawat diatas ember tersebut. Jadilah ayahnya memesan ember dukdamper ini dan bibit ikan nila untuk dibudidayakan bersama kangkung. Kita mengajarkan anak-anak dengan tahan pangan keluarga, mengupayakan kebutuhan keluarga kita bisa hasilkan sendiri. Projek ini dilakukan bersama, persiapan tempat budidaya ikannya dan pembuatan wadah untuk menanam kangkung nya, mungkin ini mirip dengan hidroponik atau sejenis itulah. Wadahnya ini kita buat dari cup air mineral yang diisi dengan arang-arang kayu untuk mengikat akar-akar kangkungnya, kemudian cup air mineral ini diikat dengan kawat dan disangkutkan di ember tempat budidaya ikan nila tadi. Seru pastinya, sesuatu yang baru itu pasti seru... asal mau dikerjakan bersama, tidak ada batasan waktu, kita kerjakan dengan kegembiraan saja. Mungkin ada sedikit penekanan ketika harus menyesusaikan air untuk habitat ikannya dan kangkungnya tapi disitu anak-anak belajar bagaimana bagaimana memperlakukan makhluk hidup dan melestarikan mereka. Dari satu projek ini disusunlah pekerjaan-pekerjaan bersama untuk tercapainya tujuan projek yang kita lakukan. Seperti misalnya projek dukdamper ini, harus ada yang mencek kondisi airnya setiap hari karena disini memakai mesin filter air, memberi makan ikannya dan memeriksa kangkung yang ditanam. dari sini tugas-tugas dibagikan bersama dan kita sebagai orang tua mengontrol kegiatan ini dan tentunya kita pun ikut andil dalam projek tersebut. 

Dukdamper terus berlanjut sampai saat ini, meski hasilnya masih belum maksimal....jauh panggang dari api..heheheh..ikan-ikan yang dihasilkan kurang baik pertumbuhannya malah sebagian sepertinya mati tidak ketahuan, pas ketahuannya ketika belum lama kita kuras satu ember, isinya hanya sedikit ikat saja..hmhmhm. Dari sini kita belajar ternyata ikan nila ini memang kurang kuat dibandingkan ikan lele. Kenapa kita tidak pakai ikan lele, karena kurang terlalu suka dengan ikan lele jadi digantilah ikan nila yang kita budidayakan waktu itu. Dari kegagalan ini pun, anak-anak belajar tentang ikan-ikan air tawar mana yang lebih kuat dalam kondisi habitat buruk. Dalam masa projek ini, kala waktu anak-anak iseng, mereka memancing ikan-ikan di dukdamper, karena mereka tidak bisa memancing diluar rumah di era pandemik seperti ini. Pernah juga Zaid belajar menyiangi ikan dari ikan nila yang dipancingnya tentunya didampingi oleh saya, adalah loh live streamingnya, disini https://www.facebook.com/nurhalita.diny/videos/10221026616987960/

Setelah projek dukdamper di keluarga kami, belakangan kami punya projek lomba..kita searching semua lomba yang kira-kira bisa diikuti dan hadiahnya tentunya,,,,heheh. dalam projek ini intinya adalah program peningkatan kualitas diri dan peningkatan rezeki terutama penambahan uang saku. Karena anak-anak sudah remaja, mereka mulai merasakan kebutuhan akan uang. Di keluarga kami uang saku sudah ditetapkan dan tidak mudah didapatkan kecuali mereka ikut andil dalam pekerjaan keluarga. Anak-anak yang sudah beranjak remaja mulai diberi penekanan akan pentingnya memenuhi kebutuhannya sendiri. Dalam Islam sendiri anak-anak yang sudah aqil baligh adalah anak- anak yang bukan disebut anak-anak lagi, mereka sudah dikatakan sebagai orang dewasa, penilaian malaikat sama dengan kita orang tua. Baik buruknya mereka sudah dicatat dan mereka seharusnya sudah bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, sandang, pangan papan, Karena mereka sudah dikatakan dewasa, malah yang laki-laki seharusnya sudah bisa memberi nafkah orang lain, karena mereka sudah dikatakan dewasa dan seorang dewasa aqil baligh adalah seorang yang sudah boleh menikah. Anak-anak sebelum aqil baligh merupakan tanggung jawab orang tuanya, namun ketika mereka sudah aqil baligh, apa yang kita lakukan kepada anak-anak ini adalah sedekah, karena sudah bukan kewajiban lagi bagi orang tua menafkahi mereka. Namun tugas pendidikan yang belum tuntas inilah yang terjadi saat ini, anak-anak remaja smp sma yang sudah aqil baligh tetap disebut sebagai anak-anak padahal mereka sudah dicatat malaikat amal baik buruknya. Jadilah mereka merasa tetap menjadi anak kecil yang kemauannya dituruti.

Untuk itulah penanaman jiwa kerja keras, eunterpeunership dan ketekunan perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak usia dini. projek jualan bisa kita lakukan juga bersama anak-anak untuk mengasah jiwa enterpeunership kepaa anak-anak. Jelas berbeda anak-anak yang sudah dibiasakan dengan proyek-proyek dengan yang tidak pernah melakukannya. Anak-anak yang sejak kecil sudah dilatih berjualan dan dia menyukainya tentunya ketika dia besar dia kelak akan lebih kreatif lagi ide-ide penjualannya. 

Dan proyek yang saat ini sedang kita lakukan bersama di keluarga adalah pelatihan menulis bersama. Sengaja ayahnya membeli paket pelatihan menulis oleh Tere Liye, seorang penulis fiksi yang buku-bukunya kita sukai sekeluarga. Seorang penulis yang produktif dibidang novel fiksi. Syarat hikmah dan inspiratif dan sangat mendidik. Salah satu tulisannya yang sudah difilm kan layar lebar adalah, Hapalan Shalat Delisha, Ketika Bunda Disayang Allah, dll. Seru pastinya, padahal baru sepekan ini kita mengikuti pelatihannya. Setiap bada subuh sekitar jam 05.30 WIB kita semua menonton bersama di ruang shalat dengan infocus. Menonton sesi video pelatihan yang dibawakan oleh Tere Liye, sengaja setiap hari di setel satu video dan berikut tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh kita masing-masing. Kita semua harus komitmen mengerjakan tugas-tugas yang diminta di pelatihan tersebut. Dan tugasnya kadang-kadang aneh hehehhe diminta menulis cerita yang kita sendiri tidak tahu apakah itu, yah terserah saja yang penting adalah menulis dan menulis ujung-ujungnya. Yang kadang buat lucu adalah tulisan-tulisan yang kita hasilkan masing-masing, sangat mengasyikan membaca tulisan anak-anak dan kita sebagai orangtua beraktifitas bersama mereka juga membuat tulisan dan mengerjakan tugas yang diminta dipelatihan tersebut. Karena menurut Tere Liye semua kita bisa menulis tidak ada yang peduli siapa kita, karena semua orang punya ceritanya masing-masing yang jelas berbeda dari yang lain. 

Keluarga sukmana menonton video Tere Liye


Coba simak ini tulisan kami dan anak-anak tentang tugas-tugas yang diminta dalam pelatihan tsb.




Xerthixt

oleh: Khansa AS

“Beberapa hari yang lalu, dunia dikejutkan oleh salah satu penemuan lembaga antariksa yang mendeteksi ditemukannya sebuah planet layak huni. Saat ini, sebagian besar lembaga antariksa di seluruh dunia sedang bekerja sama meneliti hal tersebut. Menurut mereka, planet ini memiliki struktur yang lebih baik dibandingkan dengan planet buatan Rees yang baru di legalkan transportasinya beberapa bulan lalu.”

     Ya, begitulah bunyi berita yang tadi sempat kubaca keras-keras. Jika kalian datang dari masa lalu, mungkin akan bingung membaca berita tersebut. Ya, di zamanku, berita seperti itu sudah lazim didengar, bahkan keluargaku sudah punya beberapa petak lahan untuk berkebun di planet buatan Rees. Akhir-akhir ini juga, dunia sedang gencar-gencarnya mengadakan penelitian besar-besaran untuk mencari planet layak huni kedua setelah bumi. Beberapa lembaga antariksa sampai mengadakan sayembara—tentunya hadiahnya menggiurkan untuk para penjelajah luar angkasa yang dapat menemukan planet dengan kriteria yang mereka sebutkan. Dan dulu, aku termasuk salah satu anggota penjelajah luar angkasa tersebut, sebelum akhirnya tragedi Magnet-Holl dua tahun lalu terjadi.

     Tentang tragedy itu, aku masih punya satu rahasia. Rahasia yang kini hanya bisa tersampaikan kepada hatiku. Rahasia yang membuatku menutup diriku dari orang sekitar, dan menjadi salah satu alasan besar mengapa aku memutuskan tidak kembali menjelajah antariksa. Ya, aku adalah 1 dari 4 penjelajah yang telah mengetahui sebuah kebenaran tentang planet yang kini sedang di elu-elukan. Sebuah planet ideal bernama Xerthixt yang konon katanya akan terlihat setiap seribu tahun sekali dilangit selatan dunia.

______________________________________

Oleh: Laksar AS

Xhertixt, apa lagi?. Nama apaan sih itu, makanankah, nama orangkah, atau jangan jangan itu merupakan negara rahasia.

Hahahahahaaaa, tapi boong. Aku juga gak tau sebutan apaan itu.kan gaje banget ya, masa ada kata ngomongnya sheirtiksdss

Terus disuruh bikin lagi tentang apa, ceno.....ceno... Cenobalistigari, haaaah apa. Cenobalistigari, kecebong kali ya

Yang aku tau mah cenobal, snowball sepertinya trus ditambah listigari. Yaaaa kalo mau saran siii, jadiin nama makanan aja deh. Kayaknya lebih masuk akal, kayaknya lho.........

Lalu apa lagi, sebentar, aku baca dulu.

Nah, ini paling panjang plus paling gaje ya, begini bunyinya "palopomaromisme".hadeeeeeshhhhh. ampun dah

Itu apaan lagi. Pelopor adanya mah, tau ahhh.... Paling itu nama penyakit buat orang yang punya ganggguan jiwa suka propokasi, melopor lopori. Tau lah

Udah 6 parahgraf kan?

Berarti selsaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaiiiiiuuuuiiiuiiiiiiii.........

_________________________________

oleh: Fashal AS

Xhertixt, itu adalah nama tanah yang kami pijaki dan sudah menjadi tempat tinggal kami, sebagian di bawah laut sebagian lagi di udara yaa atau karena teknologi maju sekali di sini maka rumah pun juga bisa terbang kesana- kemari maka jika kami ingin menghirup dinginnya udara di gunung kami tinggal menerbangkan rumah kami dan memasukkan nama tujuan maka langsung saja rumah ini terbang kecepatannya pun bisa diatur namun bisa lebih simple yaitu dengan memasukkan nama tujuan atau langsung memencet dimana akan mendarat maka rumah ini akan terbang setengah meter dan tiba tiba "'plop"' lantas rumah itu akan berteleportasi menuju ke tujuannya dan itu sangat umum di klan kami namun sudah dulu tentang klan kami.

_______________________________________

Oleh : Abi Husni TS

Xerthixt

Andi kesal sekali hari ini. Sejak diajak menjadi bagian tim pencari sumber energi terkini dari Universitas asal daerah Thika di Kenya. Dia kesal karena sejak saat itu jam tidurnya menjadj berkurang. Apalagi soal makanan, dia merindukan makanan asal daerah Andi yaitu Makasar yang terkenal dengan Coto Makasar, Palu Basa. Sedangkan di sini makanan semua menggunakan Roti dan bumbu dari daerah Thika Kenya yang baunya sangat menyengat dan hambar. 

"Andi.... andi, lets go! ", Teriak para profesor mencari Andi

Tetapi yang dicari tidak menyaut. Lambat lambat terdengar suara dari bali baru besar samping jurang. 

Xerr.... Xerrr... Xerrr 

Para Professor dari Universitas Thika bingung dan sedikit ketakutan mendengar suara tersebut. Mereka pikir itu suara harimau merah marun yang terkenal ganas. Setelah memberanikan diri, mereka pelan pelan menyelidiki suara tersebut. Ternyata itu suar Andi sedang tidur pules dengan air liur yang sudah membasahi sebuah batu. 

Saat profesor dan tim ingin marah, tiba-tiba terlihat keanehan dari batu merah yang terkena liur Andi tersebut. Batunya menjadi panas dan berubah warna menjadi hijau. 

"Wahh ini pucuk dicinta ulam tiba, inilah batu pengganti uranium yang kita cari", Profesoe itu terkesima sambil minta semua bersujud syukur dan berterima kasih kepada Andi. 

Sejak saat itu, batu tersebut dinamakan Xerthixt yang berasal dari penemuan bunyi suara mengorok Andi Keeeerr dan asal Universitas Thika, yang disingkat menjadi Xerthixt.

________________________________________________

Oleh: UmmiZaid

Xhertixt, cenobalistigari, palopomatomisme,,,, silahkan siap-siap maju kedepan untuk sesi foto cover majalah anakku ya.... Panggil tante studio yang mempersiapkan kami untuk mengambil foto kami. Jadilah kami mempersiapkan diri untuk menampilkan wajah terlucu dan tergemas yang kami miliki untuk di foto. Momi membereskan baju yang kami pakai seragam bertiga agar tetap rapi.

Dan....senyum.....cheeese tahan...1,2,3 ..jepret ....lampu blisk kamera menyala menandakan telah selesai pengambilan foto. 

Uaaaah akhirnya bebaaaaas....ih sebenarnya aku males banget harus selalu foto dan harus selalu rapi didepan kamera. Aku adalah palopomaromisme yang paling kecil diantara kedua kakak kembarku. Tapi aku gak bisa menolak juga karena kebayang kasian momi yang bakalan repot cari uang untuk biayai kami bertiga kalo kami tidak mau jadi foto model sampul majalah seperti ini. Hiks waktu kami lahir bertiga kata momi butuh biaya besar, dan papi mesti cari uang untuk mengeluarkan kami bertiga dari rumah sakit. Dan akhirnya papi cari kerja tambahan, namun malam itu naas buat papi, terjadi kecelakaan motor papi tertabrak truk dan papi meninggal saat itu juga. Kami bertiga tidak bisa melihat wajah papi, kami bisa kelaur dari rumah sakit dari uang asuransi kematian papi. Hikssss aku sedih kalo menceritakan ini, semoga Tuhan memasukan papi ke surgaNya. aamiinyra

Dan tahu gak kenapa nama kami bertiga jadi aneh gitu, yaitulah waktu mami harus segera mengeluarkan kami, RS meminta nama kami pada momi, katanya momi pusing saat itu, jadi ditulis saja seadanya momi ingat film rusia yang perang dengan makhluk luar angkasa waktu itu... Makanya nama kami aneh kan... Hehehhehe... Kami saja repot menghapalnya hingga kami kelas 5 SD baru kami gak pernah salah lagi mengeja dan menulis nama kami sendiri..... Hehehheeh


Jadi ini adalah salah satu keseruan keluarga kami dengan proyek-proyek keluarga selama BDR. Dengan proyek-proyek bersama ini akan terjalin kerjasama keluarga dan kreatifitas bersama. Semoga setelah ini akan tercipta proyek-proyek seru dari keluarga ayahbunda di rumah juga ya....bismillah

From the small thing we can do the big thing


Sumber: 

Pengalaman pribadi 

Pelatihan menulis TERE LIYE

Rabu, 02 September 2020

Biarkan Dan Dukung Mimpi Anak Kita

Kisah Rabu Seru

BIARKAN DAN DUKUNG MIMPI ANAK KITA

Oleh: Nurhalita Diny


"Mak, nanti aku pengen buat mobil yang bisa terbang, supaya gak macet kalo pergi naik mobil, kalo macet mobilnya langsung terbang, asyik kan mak.....kata Ali..."Hehehe.....udah li jangan khayal melulu, udah tidur sana udah malam supaya besok gak kesiangan bangunnya" Jawab emaknya Ali

"Bun, sini bun nanti aku kalau sudah besar mau jalan-jalan keliling dunia bawa ayahbunda ya, terus nanti kita beli-beli apa aja, senang-senang dan ayahbunda gak usah cape-cape cari uang" Celoteh Tia kepada ayahbundanya  "Heheh Tia gak mungkin, Nak!, keliling dunia mah harus punya uang banyak, yang bisa orang kaya doang, orang kayak kita mah gak usah mimpi-mimpi kayak gitu ya, Nak" Jawab bundanya.

"Mi, Aku akan jadi artis terkenal dikenal banyak orang, terus dapet uang banyak, nanti umi aku bagi uangnya, heheheh" Kata Umar...."Ada-ada aja umar udah ah jangan mengkhayal yang enggak-enggak, ya!" kata Umi Umar. (Umar anak spesial berkebutuhan khusus, Tuna Daksa, kakinya lemah jadi sulit berjalan).

"Ayah nanti kalo sudah besar aku mau jadi dokter" kata Andi seorang anak autis kepada Ayahnya. "Udahlah Andi gak usah mikir-mikir macam-macam kalo udah besar, lagian bagaimana mau jadi dokter Ndi, kalo  makan aja belum bisa sendiri" Jawab Ayah Andi.


Celotehan diatas kadang sering kita dapati, atau mungkin bisa jadi kita sebagai ayahbunda pernah mengucapkan ini pada ananda kita? 

Kesuksesan itu berawal dari mimpi, percayakan. Kalau ada orang yang sukses tanpa mimpi itu takdirnya, tapi tetep beda orang yang sukses tanpa mimpi dia tidak berusaha, sedang orang yang sukses dengan mimpinya pastinya dia berusaha untuk mendapatkannya. Dan orang yang berusaha mendapatkannya pastinya beda, dia akan menjaga hal yang sudah diusahakannya dibandingkan dengan orang yang sudah mendapatkan takdirnya dari Sang Kuasa, biasanya cenderung lemah dan kurang fight, karena dia sudah mendapatkan fasilitasnya. Lagian siapa lagi yang tahu takdir manusia kelak, lagi-lagi jangan katakan peramal tahu ya...heheheh, 

Kadang-kadang kita saja orang dewasa takut dengan mimpi kalo ketinggian takut jatuh apalagi kalo udah jatuh ketimpa tangga pula (gak mau laaah) dan jadinya gak mau deh bermimpi terlalu muluk-muluk takut sakit kalo gak tercapai, kesel, kecewa, marah dll.  Dan dulu saya seperti ini, takut bermimpi terlalu tinggi ya dengan alasan diatas tuh. Mau nya di zona nyaman aja, gak mau ambisi, gak mau fight, gak mau maksain diri dll yang mirip-mirip kayak gini. Percaya banget ama takdir yang udah ditetapkan Yang Kuasa. easy going aja, jadinya flat aja hidupnya seperti air mengalir. Berharap keajaiban terjadi .....Weeeh

Padahal ya itu dalam dien kita ini, sudah tertulis dalam Al-Quran bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra'd:11). Tapi Entah alasan merasa sudah cukup sehingga tidak mau meningkatkan kualitas hidupnya, tidak mau bermimpi dan kalau pun bermimpi sekedar diucapkan namun tidak memiliki kekuatan untuk mewujudkannya, merasa itu tidak akan dicapainya. atau berusaha ala kadarnya dan percaya takdir terwujud atau tidaknya sudah ditetapkan Dia. Jadi datar aja. Hmmm, dan jelas karena takut gagal dan takut malu nantinya jadi untuk mencobanya pun tidak ada kemauan sama sekali. Atau mungkin dulu waktu kecil dia tidak mendapatkan dukungan ketika mengungkapkan mimpi-mimpinya, orang dewasa disekitar meng-cut ucapannya, membuatnya malu sehingga dia tidak mau bermimpi. bisa juga waktu kecil ada yang kurang distimulus untuk terus berusaha bermimpi, tidak ditanya apa kemauan-kemauannya, orang-orang dewasa disekitarnya sudah menetapkan dan memilihkannya untuknya, semuanya dari baju yang akan dipakai hari itu, makanan apa yang dimakan saat itu atau juga mungkin ketika menikah pun pasangan hidupnya pun sudah dipilihkan. Tidak dipersilahkan memilihnya sendiri. Dan hal ini bisa terus menetap hingga dewasa sampai saat telah menjadi orang tua, sehingga menjadikan dirinya tidak mampu membuat mimp-mimpi untuk diri sendiri dan keluarganya. 

Ini bisa jadi berawal dari karakter kita sebagai orang tua yang tidak berani bermimpi sehingga ketika anak-anak kita mengutarakan mimpinya kita cut, kita berikan informasi-informasi yang membuat anak kita merasa malu dan tidak pantas dengan mimpi-mimpinya itu. Padahal semua kemajuan teknologi yang ada saat ini adalah hasil dari mimpi seseorang sehingga dia berusaha mewujudkannya dan terciptalah alat-alat modern yang membantu pekerjaan dan hidup manusia. Satu hal yang kita sama-sama harus yakini bahwa semua hal apapun itu bisa diwujudkan tanpa terkecuali meski bagi kita itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak mungkin bisa dilakukan. Karena Allah Maha Kuasa dan Berkehendak, segala sesuatu tidak ada yang mustahil bagiNya. bagi Dia sangat mudah untuk mewujudkan sesuatu, seperti membalikan telapak tangan, sangat mudah. Kuncinya kita yakin, berdoa, usaha, dan tawakal. 

Prinsip saya lebih baik telat daripada tidak melakukan apapun untuk perbaikan. Jadi saat ini saya berusaha membuat mimpi itu menyenangkan, dan ternyata memang menyenangkan kita berpura-pura menang dalam suatu lomba yang kita ikuti, sangat mengasyikan sekali, daripada kita ikut lomba tapi ketakutan kalah duluan sebelum bertarung. Ini kalo suka olahraga suka disebut mental juara. Jadi ketika saya merasakan mental juara ini, saya menjalaninya penuh kesenangan dan menggembirakan, sehingga perasaan gembira ini membuat saya rileks dan santai dan ketika moment lomba itu hadir semuanya sangat menyenangkan meskipun tentu lisan kita terus berdzikir sepanjang kita ingin mewujudkan keberhasilan mimpi kita. Dan ketika perasaan rileks senang ada dalam diri kita, otak kita akan mengeluarkan dopamin yang membuat kita menjadi lebih fokus dan konsentrasi melakukan dan mengingat sesuatu. Sifat bermental juara ini yang harus kita hadirkan kepada anak-anak kita, bangun daya juang keluarga kita. Karena sebagai muslim pun untuk mendapatkan surga itu harus dengan sungguh-sungguh dan penuh perjuangan. Dulu waktu kecil hingga mungkin dewasa, ada perasaan tidak pantas memikirkan kemenangan atau keberhasilan, yang ada hanya jalani saja semampunya tanpa ada rasa ingin berambisi untuk mendapatkannya, karena ada perasaan takut gagal dan mungkin juga ada orang yang tipe perfeksionis yang merasa semua harus sempurna sehingga untuk membayangkan kemenangan saja kok rasanya takut. Takut mendapat cemooh orang lain karena kegagalan dari mimpi-mimpinya. Keadaan ini akan menghambat kemajuan seseorang tentunya. Bermacam-macam ketakutan sehingga untuk sekedar bermimpi saja kita takut. Padahal mimpi tidak menyakiti orang lain, dan tidak merugikan orang lain, tapi hati kita sudah tertutupi dengan perasaan itu. kita membuat keterbatasan-keterbatasan pada diri sendiri untuk maju.

Begitulah seorang anak kelak, bila kita sebagai orang tua membatasi mimpi-mimpi mereka. Mulai sekarang ayo kita ciptakan keasyikan bermimpi kepada anak-anak kita, malah kita bisa membuat stimulus-stimulus tentang mimpi kepada anak-anak kita. Ini bisa jadi alternatifnya ya: 

1. Bermain seandainya nanti aku besar, saling mengutarakan mimpi-mimpi masing-masing dirumah, ayahbunda dan ananda, dan saling mendukung dan memberikan kata-kata positif untuk mimpi-mimpi yang sudah dilontarkan. 
2. Berbagi bagaimana caranya mewujudkan mimpi-mimpi masing-masing, kita buat bazar mimpi di rumah kita. bisa juga ditulis di kertas besar yang ditempel didinding.
3. Mungkin ada sinergi mimpi-mimpi yang ada satu sama lain, pastinya akan mengasyikkan.
 dan kita belajar bagaimana untuk bisa mewujudkan mimpi itu dengan saling bersinergi. 
4. Membuat mimpi-mimpi masing-masing di setiap awal tahun, hijriah atau masehi. 
5. Meletakan kertas didinding untuk saling menuliskan mimpi-mimpinya , yang kadang-kadang ide itu tiba2 ada bisa langsung dituliskan di kertas tersebut. 
6. Saling menyemangati mimpi-mimpi anggota keluarga yang ada di kertas besar tersebut, dengan menambahkan emoticon-emoticon semangat, senyum, love dll. 
7. Bagi ananda yang masih kecil bisa juga bermain peran dari mimpi-mimpi ananda yang sudah dilontarkan.
8. Ajak anak-anak yang sudah besar ikut lomba-lomba yang diminatinya, agar dia bisa belajar bermimpi menang dan memiliki mental juara. Ajarkan juga kemenangan dan kekalahan adalah sesuatu yang wajar. 
9. Sering menceritakan kisah-kisah orang-orang sukses yang berhasil mewujudkan mimpi-mimpinya.
10. Panggil anak-anak kita sesuai dengan yang diimpikannya. 

Ayo mulai sekarang biarkan anak-anak kita bermimpi dukung dengan fasilitas yang kita miliki semampu kita, namun bila terlalu sulit untuk mengadakan fasilitasnya, ucapkan kata-kata semangat dan,ajak anak-anak kita berdoa dan meminta kepada Allah agar dia bisa mewujudkan mimpi-mimpinya kelak. Yakinkan anak-anak bahwa semua bisa dicapai dengan keyakinan, doa, usaha dan tawakal. 

"There is nothing imposible in this world, you can do it and you can make it happen"

Bismillah karena hidup itu harus diperjuangkan 
Lita01092020

Sumber
Al Quran
Hadist
https://www.brilio.net/ 15 tokoh sukses berlatar belakang autisme
https://lifestyle.okezone.com/terlahir tak miliki tangan wanita-ini sukses menjadi pilot
pengalaman pribadi dan teman-teman