Jumat, 19 Januari 2018

Fitrah seksual by Srikandi 12

Bismillaah.

Kami dari kelompok 12, bersyukur hari ini diberikan kesempatan untuk berbagi informasi yang selama ini sudah kami diskusikan.

Banyak sekali kasus yang dalam kurun waktu dua dekade ini, membuat perempuan terutama ibu, mengerutkan dahi, meneteskan airmata. Kasus-kasus yang memaksa anak kecil terseret dalam pusara kejahatan. Kekerasan terhadap anak, terhadap para penerus Negeri.

Ibu, adalah madrasatul ula, dimana dikatakan ibu Septi, bahwa "Membangun peradaban itu di mulai dari IBUnya. Kalau perempuan tidak bangga menjadi ibu, maka tidak akan lahir GENERASI HEBAT dari rumahmu." Maka, memperbaiki generasi yang mulai porak poranda ini, diperlukan ibu yang kuat, ibu yang cerdas, dan ibu yang militan.


*Lalu, apa hubungan Perbaikan Generasi dengan Fitrah Seksualitas?*

Kita ketahui, kita tidak lagi di rusak dengan di jajah, melainkan, generasi penerus kitalah yang di rusak moral dan akhlaknya. Salah satunya dengan Narkotika. Hal lain yang tak kalah membahayakan adalah *NARKOLEMA _(Narkoba Lewat Mata)_* yaitu dengan di jejali Pornografi dan maraknya LGBT.

Ini bukan lagi kasus yang bisa dilihat dengan sebelah mata, tetapi harus dilihat dengan mata waspada penuh.

Pembagian usia anak seperti yang kami pahami adalah sebagai berikut :
*0-7 tahun*, dimana masa ini, adab serta fitrah keimanan yang lebih diutamakan untuk dididik. Masa dimana pemenuhan egosentris sehingga saat ke tahap berikutnya ia sudah bisa memahami makna tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

*8-10 tahun*, pendampingan dan pengajaran Fitrah Seksualitas lebih dididik. Disamping fitrah keimanan juga terus dididik.
Fitrah Seksualitas adalah bagaimana seseorang bersikap, berfikir, bertindak sesuai dengan gendernya. Berfikir, merasa, bertindak, bersikap, berpakaian dll sebagai seorang laki-laki sejati, atau sebagai perempuan sejati.
Menurut kami, salah satu tujuan membangkitkan Fitrah seksualitas anak adalah agar anak mampu menempatkan dirinya sesuai peran seksualitasnya.
Seperti cara berbicara, cara berpakaian atau merasa, berpikir dan bertindak.
Sehingga anak akan mampu dengan tegas menyatakan "saya laki-laki" atau "saya perempuan."

*11-14 tahun*, masa dimana tarik ulur pada anak, percobaan saat anak di lepas ke khalayak, apakah akan terwarnai atau mewarnai. Ini adalah masa paling penting untuk observasi dalam menuntaskan pendampingan pada anak.


*Seberapa Penting Membangkitkan Fitrah Seksualitas pada anak?*
a. Menurut kami, salah satu tujuan membangkitkan Fitrah seksualitas anak adalah agar anak mampu menempatkan dirinya sesuai peran seksualitasnya.
Seperti cara berbicara, cara berpakaian atau merasa, berpikir dan bertindak.
Sehingga anak akan mampu dengan tegas menyatakan "saya laki-laki" atau "saya perempuan."

b. Penting agar fokus menjalankan misi hidup, ketika menjadi ibu tidak terbebani dengan peran sbg ayah, ketika menjadi perempuan tidak menuntut agar mampu berperan seperti laki2 dan pada akhirnya terhindar dari penyimpangan

c. Sangat penting, karena dengan bangkitnya fitrah seksualitas sejak dini, anak akan semakin paham perannya sebagai seorang perempuan atau seorang laki2

d. Fitrah seksualitas sangat penting ditanamkan sejak dini, agar ketika terjadi sesuatu diluar perkiraan anak tetap punya penerimaan yg baik thd dirinya.
Satu kasus : pernah ditemui anak laki-laki saat kelas 2 SMA, ibunya meninggal. Lama-lama terjadi penyimpangan perilaku seksual yaitu anak tersebut suka dengan sesama lelaki. Ternyata tinggal dengan Seorang ayah tdk menjamin seorang anak tumbuh fitrah kelelakiannya apalagi jika sang ayah selalu mengalah dng keinginan anak karena alasan kasihan.

e. Menurut kami sangat penting membangkitkan fitrah seksualitas ditengah tantangan zaman saat ini. Karena penyimpangan seksualitas tidak hanya dari golongan paham liberal saja bahkan sekarang udah ada di golongan religius.
Dominasi perempuan untuk guru PAUD juga dapat mempengaruhi perkembangan fitrah seksualitas anak.

Jadi agar anak laki2 kita kelak menjadi ayah sejati dan anak perempuan kita menjadi ibu (madrasatu ula) yg sejati maka penting bagi kita ini membangkitkan fitrah seksualitasnya.

🔨 Beberapa penyebab perilaku seks menyimpang yang berasal dari pola asuh yang keliru :

Mandi bareng tidak berbusana,  Ayah dan anak, Ibu dan anak.
Baik sejenis maupun beda jenis kelamin
Sesama sepupuan,
Temen-temen.
Meskipun sesama jenis kelamin.
Tidur dalam satu selimut sesama laki2 dan perempuan, ini biasa nya kalau ada sepupu yang menginap atau sebaliknya.
Pernah melihat ayah dan ibu bersama (anak diatas usia SD yg masih tidur bareng orang tua)
Kecanduan pornografi karena orangtua yang tidak mengerem gadget.
Ayah maupun ibu yang terlalu keras.

🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃

Oleh karenanya, penanganan yang paling utama bagi yang sudah kecanduan adalah dengan pembinaan. Sedangkan bagi calon penerus bangsa yang masih belum ternoda, adalah dengan
*Pengajaran dan Pendampingan Fitrah Seksualitas pada Anak Usia pre Aqil Baligh*

Bagi muslim, Kita ketahui, bahwa dalam islam tidak menganut istilah masa anak, remaja, dan dewasa. Akan tetapi adalah masa pre-baligh dan baligh. yang menandakan bagaimana perubahan kewajiban seseorang atas dirinya kepada Tuhannya. Secara biologis, ditandai dengan berubahnya sistem hormon pada diri seseorang. Setiap anak memiliki masa baligh yang berbeda antara rentang umur 12-15 tahun.

Sedangkan aqil, menurut Harry Santosa, Secara umum indikatornya adalah mampu memecahkan masalah, mengambil keputusan, memikul resiko atas sebuah keputusan, bertanggung jawab, mandiri baik secara personal maupun sosial. Khusus untuk laki-laki mampu mencari nafkah sendiri dan pada umumnya adalah mampu memikul beban kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.

Jadi, harapan kami dengan Pendampingan anak di usia Pre Aqil Baligh adalah, anak bisa menuntaskan Masa Aqil Baligh secara Bersamaan. Saat sudah baligh, aqilnya sudah matang dan paham terkait fitrah seksualitas sehingga tidak akan melakukan penyimpangan terhadap hal tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar