Rabu, 23 Desember 2020

Membangun Karakter Anak Dengan Hewan Peliharaan

Kisah Rabu Seru

Oleh: Nurhalita Diny



"Mi, beli itu kita pelihara!" Pinta Zaid sambil menunjuk hamster kepada Umi nya
"Ya, nanti ya sekarang kita lihat-lihat saja dulu" Jawab Umi, yang sebenarnya ingin juga memelihara hewan kecil lucu ini tapi banyak sekali "excuse" nya, khawatir gak bisa merawatnyalah, khawatir mati, khawatir bosenan, khawatir menyita waktu dll.

Besoknya begitu juga pinta Zaid ketika melihat hewan lucu ini di pasar malam. Kebetulan kita kenal dengan penjualnya, melihat hamster-hamster yang lucu itu sambil tanya-tanya sama penjualnya bagaimana merawatnya. 

Dan akhirnya Umi membeli hewan imut dan lucu ini, dua ekor dibawa ke rumah. Mintanya si jantan betina tapi sepertinya penjualnya tidak terlalu paham mana yang jantan mana yang betina. Alhasil dirumah mereka berantem terus. 

Dari memelihara hewan imut ini mau tidak mau kami banyak membaca literasi tentang kehidupan mereka dan bagaimana merawatnya. Menambah wawasan keluarga kami tentang hewan. Tidak berselang lama hamster yang kita pelihara beranak pinak banyak sekali, sudah tiga kandang besar kita miliki. Hingga ada 20an hamster hasil perkembangbiakan. 

Zaid waktu itu berusia empat tahun, namun dengan memelihara hamster-hamster ini Zaid belajar menyayangi binatang dan bertanggung jawab akan kehidupan mereka. Meskipun karena belum terlalu mengerti jadinya tetap kami sebagai orang tua yang lebih banyak ikut andil merawat binatang-binatang peliharaan ini. 

Hingga suatu waktu hamster kesayangannya mesti mati, karena insiden yang sangat menyedihkan. Namun begitulah kematian, semua makhluk hidup mati dan kita tidak tahu kapan takdir itu datang. Begitupun hamster kesayangan Zaid yang secara tidak sengaja terinjak setelah dimandikan. Dari kejadian ini tentunya membuat kami juga shock, terutama Zaid menangis sedih sekali. Hamster kesayangannya ini jinak, dia senang dibawa main dan dielus, tidak menggigit. Sedangkan yang lain suka menggigit kalau kita pegang sehingga sangat merepotkan kita semua ketika memberi makan. Karena jenis yang dipelihara ada cambel, jenis hamster aktif dan agresif.

Karena hamster ini jenis binatang yang beranak pinak seperti tikus, mudah berkembang biak. Walhasil kami kerepotan memeliharanya karena sudah kebanyakan. Alhamdulillah sebagian kita jual dan sebagian lagi kita donasikan. Dan tidak ada lagi hewan peliharaan dirumah kecuali ikan hias di akuarium dan di kolam. Tidak ada hamster satupun dirumah. 

Sampai suatu saat kami ingin sekali memelihara kucing, tapi tetap banyak kekhawatiran kalau kita benar-benar memeliharanya. khawati membersihkan kandang dan kotorannya, khawatir kucingnya menggigit atau mencakar, khawatir mencuri makanan dll. Akhirnya untuk sementara kami rutin memberi makan mereka semua kucing-kucing yang datang ke rumah. Ada seekor kucing yang setiap pagi kami membuka pintu dia sudah menunggu di depan pintu mengeong seakan meminta makanan dari kita. 

Siang itu menurut cerita Zaid, dia sedang main dan ketika pulang seekor anak kucing kurus kecil mengikutinya. Zaid merasa kasian maka diajaknya pulang ke rumah. Entah kenapa Abinya menyambut kucing tersebut dengan baik kemudian memandikan dan memberinya makan. Dihari-hari pertama kucing ini ternyata sakit diare,,, sangat merepotkan kita semua karena dia pub dimana saja. Rasanya saya mau marah karena karena hal ini karena mau tidak mau kita tetap harus membersihkan kotoran tersebut. Subhanallah benar-benar menguji kesabaran. Tapi melihat perjuangan Zaid yang begitu menyayangi kucing kecil ini, akhirnya saya harus pasrah menerimanya dengan setengah hati dan membuat perjanjian dengan Zaid dan kakak-kakaknya dirumah. Aturan-aturan itu kami buat bersama, karena saya sendiri merasa tidak nyaman dengan bulu-bulu kucing dan timbul khawatir dicakar oleh kucing. Namun saya pun akhirnya mencoba menerima keinginan anak-anak memelihara kucing ini. 

Alhamdulillah seiring jalannya waktu, kucing semakin besar dan tumbuh. Zaid sangat menyayanginya dan kucing ini adalah hewan peliharaan yang senang dan butuh kasih sayang. Kadang-kadang mereka mengeong bukannya lapar namun hanya butuh perhatian dan kasih sayang kita. Kucing pun berbakti dengan menjaga rumah dari kecoa dan tikus. Setiap ada binatang ini dikejarnya dan membuat kitapun menjadi senang. 

Dengan adanya kucing peliharaan dirumah, Zaid menjadi anak yang lebih lembut dan penuh kasih sayang, dia menyadari bahwa mahluk hidup butuh kasih sayang satu sama lain untuk bisa terus hidup. Dan mereka saling membutuhkan. 

Dibawah ini saya ambil dari beberapa sumber manfaat memelihara hewan peliharaan bagi anak-anak kita:

1. Meningkatkan percaya diri anak, 
Menurut American Academy of Child and Adoloscent Psychiatry (AACAP) ternyata dengan memelihara hewan ini membuat anak lebih percaya diri karena anak menemui makhluk lain yang bergantung hidup padanya, makan, minum, kebersihan, kasih sayang dll. Membuat anak merasa mantap bahwa kehadirannya sangat dibutuhkan bagi hewan peliharaannya. 

2. Meningkatkan rasa empati
Perasaan kasih sayang kepada hewan meningkatkan rasa empati anak. Dengan memelihara hewan anak akan melihat dan mempelajari kondisi hewan peliharaannya, apa kebutuhannya dan perasaannya, dia berusaha agar hewan peliharaannya selalu sehat dan bahagia. Sehingga dapat saling membahagiakan mereka berdua, anak dan hewan peliharaannya. Kadang kala setiap pagi kucing Zaid ketika dibuka pintu langsung masuk kamar Zaid dan membangunkannya. Dan Zaid pun ketika kita bilang, kucingnya sudah bangun dan mendekatinya, dia lekas lebih semangat bangun tidur dan menjalani hari itu. 

Menurut Gail, dikutip dari Huffington Post "Lebih dari itu, empati adalah satu keterampilan yang dapat diajarkan dan keterampilan yang sering kurang dimiliki oleh para pelaku bullying," 

3. Meningkatkan motorik anak
Dengan adanya hewan peliharaan membuat anak lebih aktif bergerak. Memberi makan, minum, membersihkan kandang atau kotorannya, memandikannya, merawatnya dan juga mengajaknya bermain. Sehingga anak banyak bergerak dan menjadi lebih sehat. Studi dari University of London mengatakan, tingkat aktivitas fisik anak dengan hewan peliharaan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki hewan peliharaan.

4. Meningkatkan imun tubuh anak
Menurut penelitian dari University of Warwick bersama perusahaan obat Novartis Animal Health menunjukkan, anak yang tumbuh di rumah dengan hewan peliharaan cenderung memiliki sistem imum yang lebih baik. Tidak hanya itu, kemungkinannya terhadap perkembangan alergi dan asma pun kian menurun. Menariknya lagi anak yang memiliki peliharaan lebih mampu menangkal infeksi seperti pilek, flu, infeksi telinga selama tahun pertama kehidupan mereka dibandingkan dengan anak-anak tanpa hewan peliharaan.

Ada lagi nih studi di 2012 yang dilakukan American Academy of Pediatrics dan menemukan bahwa anak-anak yang memiliki kontak dengan kucing dan anjing umumnya lebih sehat. Anak-anak ini disebut mengalami lebih sedikit infeksi pernapasan dan infeksi telinga daripada anak-anak yang tidak memiliki hewan peliharaan. Demikian dikutip dari She Knows.

5. Meningkatkan tanggung jawab 
Anak anak yang memelihara hewan peliharaan mau tidak mau harus menjaga mereka agar tetap sehat dan aktif. Hal utama yaitu dengan rutin memberi makan minum, membersihkan hewan peliharaannya dan memberikan kasih sayang dengan mengajaknya bermain bersama. Dengan keadaan ini anak belajar bertanggung jawab memiliki makhluk yang bergantung kepadanya. 

6. Meningkatkan kecerdasan emosional anak
Ketika anak memiliki hewan peliharaan, anak akan sering berinteraksi bersamanya. Hal ini akan membuat anak memahami kebutuhan dan perasaan hewan peliharaannya. Sehingga membuatnya belajar bagaimana bersosialisasi dengan makhluk hidup terutama hewan peliharaannya agar mereka dapat bisa saling bersama dan bahagia. Dengan hewan peliharaannya ini anak akan sering mengajaknya berbicara sehingga semua rasa dan keinginan anak tersampaikan meskipun hanya dengan ucapan. 

7. Meningkatkan wawasan dan motivasi belajar 
Dengan memiliki hewan peliharaan anak-anak akan berusaha menggali informasi lebih banyak tentang hewan peliharaannya agar sehat dan terawat dengan baik. Sehingga hal ini akan membuat anak lebih termotivasi belajar. 

Inilah hal-hal yang bermanfaat bagi anak yang memiliki hewan peliharaan. Suri tauladan kita Rosulullah SAW pun memiliki hewan peliharaan, kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.

Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali. Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.

Rosulullah SAW pun banyak memiliki hewan peliharaan kuda, kedelai dan unta. Salah satu unta tunggangan Rosulullah SAW adalah yang bernama Al-Qashwa. Bila Rosulullah SAW saja memiliki hewan peliharaan maka setidaknya kita mengasihi hewan-hewan yang datang ke rumah kita. Karena begitulah Rosulullah SAW mengajarkan bahwa kita harus menyayangi binatang. Wallahualam bishawab


Sumber
Al Quran
Al Hadist
https://www.haibunda.com/
https://www.halodoc.com/
https://sofyanhotel.com/



Senin, 21 Desember 2020

My Exramild jurnal

 Akhirnya untuk project passion di Hexagone City  CH kita kan event nya webinar dan passionate award. Unt pekan ini kita semua akan komit tetap maju dengan pp ini  meskipun masih menunggu hasil keputusan gubernur bank Hexa dan tim city leader perihal bagaimana sop peserta, HTM, publikasi, keuangan dll 

Maka terkait sop dan alur ini kami harus siap siaga seandainya keputusan itu keluar kita harus segera eksekusi agar bisa menghadirkan 


Rabu, 16 Desember 2020

Seekor Serigala Akan Memiliki Anak Serigala

 Kisah Rabu Seru

Oleh: Nurhalita Diny

https://www.kiblat.net

Saya menemukan judul diatas dari ucapan seorang pahlawan Islam Turki pada film serial kebangkitan Islam berjudul "Dirilis Ertugrul". Film serial ini masih saya tonton sampai saat ini karena serialnya yang sangat panjang. Meskipun serialnya hingga 150 episod namun sangat menginspirasi. Alasannya bagi saya salah satunya adalah karena film ini bukan film fiksi semata tapi diangkat dari kisah nyata kebangkitan Islam di Turki pendiri kesultanan Ustmaniyah, Ertugrul. Merupakan leluhur Muhammad Al Fatih penakluk Konstantinopel (sekarang, Istanbul;Turki). Muhammad Al Fatih (Sultan Mehmed) adalah dari garis keturuan Osman anaknya Ertugrul. Film ini sangat rekomended buat kita para orang tua yang merindukan hadirnya kebangkitan Islam, semangat peran kita sebagai orang tua dalam menciptakan generasi-generasi Robbani yang bisa membawa kita ke surgaNya. Tontonan yang bagus untuk anak laki-laki karena disana ada kisah heroik ksatria-ksatria Ertugrul dalam menegakan kebenaran keadilan dan menumpas pengkhianatan. Kisah nyata yang bisa ditiru anak-anak kita kelak. Bukan kisah fiksi superhero seperti batman, superman dll yang merupakan khayalan semata pada anak-anak kita. Dan bagaimana peran seorang perempuan yang bangga ketika hamil karena berharap dapat melahirkan keturunan-keturuan terbaik seorang kesatria penegak kebenaran dan keadilan. Bukan seorang perempuan yang galau ketika hamil karena ketakutan akan ketidakmampuannya mendidik anak-anak mereka. (Allah, sekarang saya jadi terbayang bagaimana kondisi Ibu-ibu Palestina yang saat ini kondisi mereka sama dengan di film ini, begitu pentingnya kehamilan, kelahiran dan kehadiran seorang pejuang Palestina yang dapat membebaskan Al Aqso dari Kaum Yahudi)

Didalam satu serialnya saat itu Ertugrul berkata kepada ibunya "seekor serigala akan memiliki anak serigala". Hingga saat ini ucapan itu terus mengiang ditelinga dan menohok dalam hati, terbayang akan peran saya dan kita semua sebagai orang tua bagi anak-anak kita. Bahwa anak-anak kita adalah seperti pepatah orang bijak, "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", mereka adalah hasil cetakan diri kita sendiri sebagai orang tua, maka ketika kita marah dengan tingkah laku mereka ternyata bisa jadi adalah perilaku kita sendiri di masanya atau mungkin masa kita saat ini yang masih saja sangat jauh dari akhlak Rasulullah SAW. Dan kita menuntut kebaikan akhlak dan kecemerlangan pikiran itu hadir dari anak-anak kita sedangkan kita sendiri tidak merubah diri kita menjadi lebih baik dengan istiqomah. Meskipun hanya sedikitpun kita menjadi lebih baik hanya dikala ada maunya saja, kita menjadi lebih baik ketika kita teringat kepada Allah. Bukan kebaikan sedikitpun namun istiqomah melakukannya kapanpun, bagaimanapun kondisi kita, dan dimanapun kita berada. Masih sangat jauh kita dari keistiqomahan kebaikan tersebut.

Sayapun teringat kisah seorang Khalifah Umar Bin Abdul Aziz, seorang khalifah yang paling adil dizamannya. Hingga beliau dijuluki khalifah yang ke enam karena keadilan dan kesejahteraan yang terwujud dari kepemimpinan beliau. Leluhur dari Khalifah Umar Bin Abdul Aziz adalah seorang ibu penjual susu yang jujur, tidak mau susunya dicampur dengan air. Al kisah ketika suatu malam Khalifah Umar Bin Khatab berkeliling ke rumah-rumah guna menyelidiki keadaan rakyatnya tanpa sepengetahuan mereka. Beliau menemukan disalah satu rumah suara seorang gadis sedang menolak perintah ibunya yang ingin mencampurkan susu yang dijualnya dengan air. Gadis tersebut mengingatkan ibunya dengan pesan Khalifah Umar Bin Khatab agar selalu jujur dalam segala hal meskipun kondisi mereka sangat miskin. Mendengar hal itu Umar sangat bersedih dan memerintahkan pegawainya memanggil Ibu dan gadis tersebut esok harinya untuk menghadap beliau. Dan Umar meminta salah satu anaknya untuk menikahi gadis jujur tersebut. Salah satu anaknya yang bernama Ashim menikah dengan gadis penjual susu ini yang bernama Fatimah. Khalifah sangat menyayangi mereka berdua dan dari keturunan mereka berdualah hadir seorang bayi perempuan cantik bernama Laila. Ketika dewasa, Laila menikah dengan Abdul Aziz. Dari keturunan Laila dan Abdul Aziz inilah lahir Khalifah Umar bin Abdul Aziz.

MasyaAllah dari semua kisah ini ternyata untuk menghadirkan satu orang anak pemimpin peradaban begitu panjang rantainya. Tidak semata hadir begitu saja. Sebagaimana kita ketahui bahwa Muhammad Al Fatih adalah bukan keturunan langsung Ertugrul, dan dari sebelumnnya pun leluhur mereka adalah orang-orang yang ingin mewujudkan hadist Rosulullah yaitu "Dalam sabdanya, Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan kabar gembira kepada  para sahabatnya, “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad)

Dalam riwayat lain, salah seorang sahabat Nabi, Abu Qubail bercerita, “Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya, ‘Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Roma?’ Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Lalu ia berkata, ‘Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya:

 أي المدينتين تفتح أولا : أقسطنطينية أو رومية ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : مدينة هرقل تفتح أولا . يعني : قسطنطينية

Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Roma?’ Rasul menjawab, ‘Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.’ Yaitu: Konstantinopel’.” (HR. Ahmad, ad-Darimi dan al-Hakim)

Dan peran kita sebagai orang tua adalah sangat penting untuk dapat mencetak mereka anak-anak yang akan menjadi pemeran peradaban kelak setelah kita tiada. Apakah mereka akan jadi penerus perjuangan Rosulullah SAW atau kah sebagai pecundang... (Naudzubillah). jangan sampai karena kesalahan kita sebagai orang tua mencontohkan perangai yang buruk menjadi andil kita membentuk keburukan akhlak mereka sehingga mereka menjadi perusak di muka bumi ini. Karena kehidupan kita sebagai orang tua bukanlah hanya saat kita hidup namun dengan menjadi suri teladan akhlak yang baik kepada anak-anak kita akan menjadi investasi akhirat kelak orang tuanya yang tidak akan putus selamanya meski kita sudah tiada. Menjadi amal soleh yang akan terus mengalir menerangi cahaya kubur dan peringan langkah kita melangkah di jembatan siratal mustaqim. 

Wallahu alam bishawab

Semoga Allah senantiasa menolong kita. 


Sumber

Al Quran

Al Hadist

https://www.turkishserialislam.id/category/dirilis-ertugrul/dirilis-ertugrul-season-5/

Sirah Khalifah Umar Bin Abdul Aziz

Sirah Muhammad Al Fatih

Novel Ghazi; Felix siaw 

Minggu, 13 Desember 2020

Xtramiles

Bismillah semoga tim tetap kompak, dan bisa mewujudkan event seru ini.... dan juga sudah melakukan picht day dan mendapatkan feedback yg baik dan antusias. Semoga kazoku sukses 😍


 




Rabu, 02 Desember 2020

Gaya Belajar Password Kesuksesan Belajar

 Kisah Rabu Seru

Gaya Belajar Password kesuksesan belajar

 Oleh: Nurhalita Diny

Pernahkah kita sebagai ibu merasa anak kita menjadi malas sekali untuk belajar?  Hal ini saya rasakan ketika Fashal harus menyetorkan hapalan surat  Al-Muthafifin  pada saya. Tidak ada kemajuan berarti setiap harinya. Dia merasa sangat tidak suka ketika waktu penyetoran hapalan itu tiba. Waktunya saya rangcang setiap bada maghrib. Fashal sangat gelisah dan berharap bisa melewati waktu itu setiap harinya. Tentu harapan saya sebagai ibu melambung, ingin anaknya bisa hapal  dan bisa ikut wisuda haflah al-Quran (juz’ama) bersama dengan teman-temannya. Dan keadaan ini bisa jadi membuat Fashal lebih tertekan. Sebagai seorang ibu saya mencoba merenunginya. Lalu sekarang timbul pertanyaan-pertanyaan:” Bagaimana caranya agar Fashal bisa lebih mudah menghapal Al-Quran? Apakah metode saya  salah ketika mengajarkannya? Akhirnya saya mencoba mengevaluasi hal ini.

Hikmah itu menghampiri saya, ketika mendapatkan ilmu tentang gaya belajar anak di kelas bunda sayang IIP. Dan ternyata disinilah jawabannya untuk kasus Fashal anak saya. Ini tentang gaya belajar kita semua. Terutama kita seba gai ibu ketika mengajarkan anak tentu akan lebih efisien dan hasilnya lebih efektif.

Berikut ini adalah ciri-ciri perilaku dan ungkapan-ungkapan yang menunjukkan kecenderungan belajar seseorang (DePorter & Hernacki, dalam Mangunsong & Indianti, 2006). Berikut ini adalah ciri-ciri perilaku dan ungkapan-ungkapan yang menunjukkan kecenderungan belajar seseorang (DePorter & Hernacki, dalam Mangunsong & Indianti, 2006).

Orang-orang Visual, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Rapi dan teratur
  • Berbicara dengan cepat
  • Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
  • Teliti terhadap detail
  • Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi
  • Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalm pikiran mereka
  • Mengingat apa yang dilihat ketimbang yang didengar
  • Mengingat dengan asosiasi visual
  • Biasanya tidak terganggu oleh keributan
  • Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan sering kali minta bantuan orang lain untuk mengulanginya.
  • Pembaca cepat dan tekun
  • Lebih suka membaca daripada dibacakan
  • Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek
  • Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat
  • Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak
  • Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato, lebih suka seni rupa daripada musik
  • Sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-kata
  • Kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memerhatikan sesuatu yang menarik


Orang-orang Auditorial, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja
  • Mudah terganggu oleh keributan
  • Menggerakan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
  • Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
  • Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara
  • Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
  • Berbicara dalam irama yang terpola
  • Biasanya pembicara yang fasih
  • Lebih suka music daripada seni
  • Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
  • Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
  • Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain
  • Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
  • Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik


Orang-orang Kinestetik, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Berbicara dengan perlahan
  • Menanggapi perhatian fisik
  • Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
  • Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang lain
  • Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
  • Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar
  • Belajar melalui manipulasi dan praktik
  • Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
  • Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
  • Banyak menggunakan isyarat tubuh
  • Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
  • Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat itu
  • Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
  • Menyukai buku-buku yang berorientasi pada suatu rancang yang mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
  • Kemungkinan tulisannya jelek
  • Ingin melakukan segala sesuatu
  • Menyukai permainan yang menyibukkan


Dengan mengenali kecenderungan-kecenderungan yang terdapat di list diatas, maka kita dapat menyesuaikan aktivitasnya dengan menggunakan modalitas belajar yang paling sesuai dengan diri.

Akhirnya saya menemukan bahwa gaya belajar Fashal adalah audio yang lebih dominan. Maka saya tidak bosan-bosannya menyetel boneka hafiz nya. Sehingga membuatnya lebih mudah untuk menambah hapalan Al-Qurannya. Meskipun tentunya ada bagian-bagian yang harus kita perbaiki dengan membuka Al-Qurannya untuk lebih spesifik makhroj nya .

 

Dan Alhamdulillah Fashal pun bisa wisuda haflah Al –Quran bersama teman-temannya.