Barakallah atas prestasi Kakak Khansa, meraih hapalan terbanyak reguler 4 juz, Yaumiyah terbaik, 100% masuk sekolah, 100% tidak ada pelanggaran, semua prestasi ini yang pertama diantara semua teman2 kelas 9 nya, dan peringkat ke 3 di kelasnya.
Umi Abi dan semua adik2nya turut bangga dan berharap Khansa istiqomah menjalani rutinitas kebaikan ini juga selama liburan dirumah.
Hari ini full mendengar cerita Khansa, sambil menunggu abi istirahat di mobil, kami turun bermain di mesjid.
Saya berharap yang terbaik saja buat Khansa.
Dimanapun kita sekolah asalkan anak2 bisa kita buat percaya. InsyaAllah masalah dana juga kita usakan.
Sabtu, 16 Desember 2017
Jumat, 15 Desember 2017
Mendongeng adalah Mengajak pendengar Aktif
Mendongeng itu juga jadi tambah menarik perhatian kalau yang audience/pendengar kita diajak bicara. Kita sebut namanya dalam cerita atau dia sebagai tokoh utama cerita kita. Wuih, ini bakalan lebih seru lagi. Mesti pendengar kita akan lebih Tertarik mendengar cerita kita. Karena dia akan merasa ini adalah cerita mengenai dirinya Dan tentunya akan lebih cepat mengena, untuk merubah perilakunya yang kurang baik aamiinyra
Kamis, 14 Desember 2017
Amazing Dongeng Adalah Intonasi Suara
Ini beneran secara alami saya pahami ketika saya mempraktekan mendongeng untuk Zaid, balita saya yang beranjak 6 tahun. Entah mengapa mesti dia antusias kalau intonasi suara saya berubah ketika saya mulai bercerita. Dan bukan hanya ketika mendongeng saja, saya iseng praktekan perubahan intonasi suara ini ketika saya ajak Zaid bicara yang sifatnya serius, seperti ketika memberi peringatan atau seharusnya kala saya kecewa atau marah. Saya tarik napas dulu, menjaga sangat agar tidak keluar kata-kata buruk untuk Zaid. Saya ajak dia bicara dengan intonasi suara meminjam boneka dongengnya, subhanallah amazing banget dia pertama berubah ekspresi wajahnya, terus penuh perhatian Kepada saya dan lebih mudah mengerjakan apa yang diminta
Sungguh Amazing banget
Sungguh Amazing banget
Rabu, 13 Desember 2017
Zaid Bobio bersama boneka-boneka Dongeng
Malam itu Zaid sulit tidur, mulailah uminya beraksi. Mendatangkan boneka dongeng kanguru dengan intonasi suara biasanya kanguru dongeng bersuara.
Rupanya Zaid tidak bisa tidur karena menunggu abangnya buat mesin cuci mainan dari kardus. Namun abang Laskar setengah hati dan tidak mau mengerjakannya, karena dipaksa uminya ini jadilah dia mencoba berusaha tapi juga ternyata fasilitasnya belum siap.:)
Rupanya Zaid tidak bisa tidur karena menunggu abangnya buat mesin cuci mainan dari kardus. Namun abang Laskar setengah hati dan tidak mau mengerjakannya, karena dipaksa uminya ini jadilah dia mencoba berusaha tapi juga ternyata fasilitasnya belum siap.:)
Senin, 11 Desember 2017
Intonasi Suara Perut, Membuat Zaid Patuh:)
Mantap, seperti biasa Zaid bereksplorasi dengan kardus, lem tembak, dinamo, stik es krim dll. Ini setelah dia nonton tayangan di you tube. Setelah itu dia eksekusi. Semoga ini beneran you tube membuat Zaid belajar. (selama ini dibatasi menontonnya)
Setelah bereksplorasi tentunya berantakan dong,,,hehheh, baiklah uminya mulai memakai jurus perintah biasa. "Mengingatkan dengan lembut" eheeenmmm , Zaid diberesin dong mainannya, kalau sudah selesai!"
Zaid selewatan aja, mulai ngerjain yang lain. mainannya belum selesai diabaikan, namun dia sudah jenuh pindah dulu ke lain hati heheheh....main charger hp, minum teh manis dll. Setelah di perintah eh malah main lagi ehehhe.....Zaiiiiid
Umi, masih nyantai dulu.... diliatin aja dulu. Sambil cek Whatsapp di HP. Liat uminya buka HP, Zaid pengen pinjam katanya nonton dulu lagi yang DIY mainan kardus lagi. Tapi gak lama HP nya off karena lowbat. Yah, dia beralih lagi ke mainan DIY nya membuat mobil katanya.
Dah mulai malam, jam 9 udah masuk jadwal tidur Zaid. kebetulan dua abangnya dah tidur duluan karena kecapean habis latihan bulu tangkis sore tadi. Abi Husni pun belum pulang....jadilah rumah sepi. Tetep Zaid dengan DIY mainan kardusnya heheheh
Akhirnya eksekusi terakhir Umi,,,,, mari kita bermain dengan Tummy boneka kesayangan Zaid. Umi tanya kemana Tummy pada Zaid? Katanya di Mobil tapi seingat umi tidak di mobil. Dan dicari di lemari alhamdulillah ada si Tummy. Jadilah aku mulai mengeluarkan suara perutku..... suara Tummy:) ^_^
"Eh Zaid yooo kita beresin mainannya, aku bantu ya:)" Kata Tummy
" Aku beresin teko dan gelas teh di meja ya, takut ada semut kalau tidak diberesin"
"Zaid beresin mainan ya, kalau aku yang beresin nanti gak tahu tarok dimana, terus hilang, pas Zaid mau mainin lagi gak ada"
Semua ini aku ucapkan dengan suara perut, kecil dan memang sedikit lucu^_^
"ya, aku beresin" Jawab Zaid
"Aku bantu ya" Sahut Tummy
"Ini di tarok di meja, kamar kaka saja ya, terus yang kecil-kecil ditarok di toples supaya tidak hilang"
Alhamdulillah selesai deh
dan umi menyapu sisa-sisa kardus di lantai.
Foto-foto dulu hasil karya Zaid disini yuk^_^
Setelah bereksplorasi tentunya berantakan dong,,,hehheh, baiklah uminya mulai memakai jurus perintah biasa. "Mengingatkan dengan lembut" eheeenmmm , Zaid diberesin dong mainannya, kalau sudah selesai!"
Zaid selewatan aja, mulai ngerjain yang lain. mainannya belum selesai diabaikan, namun dia sudah jenuh pindah dulu ke lain hati heheheh....main charger hp, minum teh manis dll. Setelah di perintah eh malah main lagi ehehhe.....Zaiiiiid
Umi, masih nyantai dulu.... diliatin aja dulu. Sambil cek Whatsapp di HP. Liat uminya buka HP, Zaid pengen pinjam katanya nonton dulu lagi yang DIY mainan kardus lagi. Tapi gak lama HP nya off karena lowbat. Yah, dia beralih lagi ke mainan DIY nya membuat mobil katanya.
Dah mulai malam, jam 9 udah masuk jadwal tidur Zaid. kebetulan dua abangnya dah tidur duluan karena kecapean habis latihan bulu tangkis sore tadi. Abi Husni pun belum pulang....jadilah rumah sepi. Tetep Zaid dengan DIY mainan kardusnya heheheh
Akhirnya eksekusi terakhir Umi,,,,, mari kita bermain dengan Tummy boneka kesayangan Zaid. Umi tanya kemana Tummy pada Zaid? Katanya di Mobil tapi seingat umi tidak di mobil. Dan dicari di lemari alhamdulillah ada si Tummy. Jadilah aku mulai mengeluarkan suara perutku..... suara Tummy:) ^_^
"Eh Zaid yooo kita beresin mainannya, aku bantu ya:)" Kata Tummy
" Aku beresin teko dan gelas teh di meja ya, takut ada semut kalau tidak diberesin"
"Zaid beresin mainan ya, kalau aku yang beresin nanti gak tahu tarok dimana, terus hilang, pas Zaid mau mainin lagi gak ada"
Semua ini aku ucapkan dengan suara perut, kecil dan memang sedikit lucu^_^
"ya, aku beresin" Jawab Zaid
"Aku bantu ya" Sahut Tummy

Alhamdulillah selesai deh
dan umi menyapu sisa-sisa kardus di lantai.
Foto-foto dulu hasil karya Zaid disini yuk^_^

Minggu, 10 Desember 2017
Boneka-boneka Temen Mendongeng Zaid
Ini boneka-boneka temennya Zaid, kalo Umi mendongeng suka bawa2 boneka ini untuk jadi peran^_^
Yang disuka zaid selain tummy yaitu boneka kanguru dan satu lagi si gajah kecil...
Ups dia gak ada di sini....kemana dia main ya? Soalnya hari kamis zaid minta boneka gajahnya menemaninya bobo malam.
Mungkin gajah masih dikamar abang Laskar Fashal....nanti bisa kita jemput gajahnya ya^-^
Yang disuka zaid selain tummy yaitu boneka kanguru dan satu lagi si gajah kecil...
Ups dia gak ada di sini....kemana dia main ya? Soalnya hari kamis zaid minta boneka gajahnya menemaninya bobo malam.
Mungkin gajah masih dikamar abang Laskar Fashal....nanti bisa kita jemput gajahnya ya^-^
Sabtu, 09 Desember 2017
Jumat, 08 Desember 2017
Memaknai Intonasi Suara
Ini beneran akhirnya aku menemukan cara jitu untuk mendidik Zaid bersikap lembut dan menerima kesalahan yang dilakukananya. Terutama dalam sepekan ini gaya bahasanya ketika berbicara yang teriak-teriak. Bila tidak dituruti dia melampiaskan marahnya dengan teriak. Dia tidak menangis, kalau menangis dikarenakan merasa kasian dengan anaknya bila kekurangan.
Subhanallah, saya iseng mengganggunya dengan suara boneka. suara perut yang lucu menggemaskan.. Dan Zaid terpukau mendengarkannya intonasi suaraku. Maka mulailah aku sering-sering pakai suara perut ketika ingin menegur atau membersamainya
Subhanallah, saya iseng mengganggunya dengan suara boneka. suara perut yang lucu menggemaskan.. Dan Zaid terpukau mendengarkannya intonasi suaraku. Maka mulailah aku sering-sering pakai suara perut ketika ingin menegur atau membersamainya
Kamis, 07 Desember 2017
.Membersamai Abang Laskar dan Fashal
Sepekan ini duo abang ganteng ini sedang UAS (ujian akhir semester). Tapi sebenarnya gak terlalu penting banget si, menurutku....heheh. Ya menurut sumbernya ketika kita mau ujian baiknya otak kita dibuat rileks dulu, jadi sehari sebelum ujian kita sibuk belajar katanya si malah buat stress hehhe....
Coba kita baca yuk referensinya.
Alhamdulillah Zaid bisa main sendiri. ]
Coba kita baca yuk referensinya.
Alhamdulillah Zaid bisa main sendiri. ]
Rabu, 06 Desember 2017
Merubah Intonasi Suara Bermakna Untuk Zaid
Dua hari ini hasilnya baru rutin merubah intonasi suaraku ketika mengajak Zaid untuk merubah perangainya atau mengingatkan Zaid bila dia keliru.
Dan ternyata ini cukup efektif, Zaid lebih serius mendengarnya:) ^_^ Aku juga mencobanya kepada anak-anak di Mentari, lumayan efektif juga perubahan intonasi suara ini heehheh, anak-anak lebih nurut dan mereka mungkin berpikir lucu kali ya^_^ seakan ketika berubah suara itu, wajah anak-anak jadi antusias, yang tadinya marah jadi berubah pengen ketawa...mantap deh
Alhamdulillah bisa jadi senjata baru untuk mengarahkan anak-anak merubah perilaku mereka ke arah yang positif.
Semangat mencari-cari ide cerita untuk mendongeng.... kenapa juga setiap mau mendongeng jadi hank gak tau lagi mau cerita apa, padahal ini baru dengan zaid sendiri... sungguh-sungguh perlu kepercayaan diri besar untuk bisa mendongeng.
Berharap saja bisa. aamiinyra
Dan ternyata ini cukup efektif, Zaid lebih serius mendengarnya:) ^_^ Aku juga mencobanya kepada anak-anak di Mentari, lumayan efektif juga perubahan intonasi suara ini heehheh, anak-anak lebih nurut dan mereka mungkin berpikir lucu kali ya^_^ seakan ketika berubah suara itu, wajah anak-anak jadi antusias, yang tadinya marah jadi berubah pengen ketawa...mantap deh
Alhamdulillah bisa jadi senjata baru untuk mengarahkan anak-anak merubah perilaku mereka ke arah yang positif.
Semangat mencari-cari ide cerita untuk mendongeng.... kenapa juga setiap mau mendongeng jadi hank gak tau lagi mau cerita apa, padahal ini baru dengan zaid sendiri... sungguh-sungguh perlu kepercayaan diri besar untuk bisa mendongeng.
Berharap saja bisa. aamiinyra
Selasa, 05 Desember 2017
Dongeng Abi ke Manila
Malam INi sebelum tidur, Umi berkisah pada zaid. Sekalian mengenal kan zaid benda globe. Siang tadi abi terbang ke Manila dan tiba disana jam 18.30an.
Cerita ini kenyataan tapi aku coba buat versi ber kisah agar seru dan mengena saja ke Zaid. Merasa dengan mendongeng tujuan kita lebih mudah tercapai kepada anak.
Aku minta Zaid mengambil globe dan memberitahunya letak Indonesia tempat kita sekarang saat ini, rumah kita tempat kita tidur di sini di Indonesia. Dan mencari dimana letak philipina tempat abi Husni sedang confrence. Setelah ketemu ternyata lumayan juga letaknya dari Indonesia.
Dan Zaid mulai memahami setidaknya ada negara lain di Indonesia. Aku berkisah ini dengan intonasi khas ku sendiri. aku akan mencoba menciptakan boneka ku sendiri. fight... semoga dimudahkan
Pokoknya syaratnya perubahan intonasi suara ketika kita mendongeng.
Cerita ini kenyataan tapi aku coba buat versi ber kisah agar seru dan mengena saja ke Zaid. Merasa dengan mendongeng tujuan kita lebih mudah tercapai kepada anak.
Aku minta Zaid mengambil globe dan memberitahunya letak Indonesia tempat kita sekarang saat ini, rumah kita tempat kita tidur di sini di Indonesia. Dan mencari dimana letak philipina tempat abi Husni sedang confrence. Setelah ketemu ternyata lumayan juga letaknya dari Indonesia.
Dan Zaid mulai memahami setidaknya ada negara lain di Indonesia. Aku berkisah ini dengan intonasi khas ku sendiri. aku akan mencoba menciptakan boneka ku sendiri. fight... semoga dimudahkan
Pokoknya syaratnya perubahan intonasi suara ketika kita mendongeng.
Senin, 04 Desember 2017
Pesawat Turbulensi
Hari ini Zaid sedang suka membuat mainan kardusnya sendiri. sampe dia mencoba membuat pesawat mainannya sendiri. Dia menggambarkan benda tersebut letak stir nya, tempat dududk supir dll
Dan Zaid membuatnya sangat nyaman.
Aku cerita bagaimana kejadiaan melahirkan, cerita baby kecik.ddd
Minggu, 03 Desember 2017
Sabtu, 02 Desember 2017
Pertemuan kedua bunsay offline Tangkot
Aliran Rasa Komunikasi Produktif
Farah diba:
1. tidak menyelesaikan tantangan, karena kesulitan mengungkapkan lewat tulisan
2. Namun tetap mempraktekan komunikasi produktif setiap harinya di keluarga
3. Tidak mengulang2 perintah kepada anak2
Santi
1. Prioritas kepada anak, merasa lebih sulit kepada anak
2. Moment jenuh dalam kebersamaan bersama anak selama 3 tahun,
3. Tantangan ini memaksa saya, koreksi saya untuk memperbaiki diri kepada anak
4. Ketika ditulis lebih merasa sabar, mengingat point2 komunikasi produktif
Sara Mukti
1. Bunda bekerja, sulit komunikasi pada anak. karena ketika pulang anak sudah tidur, dan saya pun
mulai lelah.
2. Bunsay ini memaksa untuk mempraktekan kepada anak
3. Dengan kompro ini saya lebih memikirkan dulu apa yang akan saya ucapkan apakah efek positif buat anak atau tidak
4. Tidak banyak praktek pada suami, baru pada anak saya.
5. berharap lebih memahami diri sendiri, kontrol emosi
Rayi
1. Sudah bisa menerapkan kepada anak, toilet training, sekolah,
2. Kompro tiap malam kepada anak, meskipun saya tidak tahu berhasil atau tidak, alhamdulillah anak sudah bisa mengikuti apa yang saya minta
3. Amazing setelah mempraktekan kata-kata positif kepada anak, alhamdulillah berhasil.
4. Saling memberikan komunikasi positif kepada anak
5. Sugesti positif tiap malam lebih berhasil
Layla
1. Objek berganti, pada anak dan suami, namun lebih cocok kepada diri saya sendiri
2. Sounding kompro pada anak, alhamdulillah meskipun anak masih kecil sudah paham apa yang saya minta
3. Berkomunikasi pada suami, mengungkapkan bahwa buku ini bagus, dan berhasil mengajak suami mau membaca buku tersebut
4. Lebih merasa kompro ini untuk memperbaiki diri sendiri
5. Sounding kepada suami sebelum pulang kerja, laporan keadaan rumah. Agar suami lebih siap menerima keadaan rumah ketika pulang kerja
Ade
1. Hakikatnya adalah saya yang harus lebih belajar berkomunikasi dengan baik
2. Anak dua, untuk kompro kepada salah satu diasingkan dahulu anak yang satunya.
3. Anak pertama lebih sensitif, saya lebih mendengarkan perasaannya dan meminta kepada anak maunya saya bagaimana?
4. Didik anak pertama lebih baik, maka anaknya kedua mengikuti (Pepatah)
5. Menatap, apresiasi, kepada anak.
Rosa
1. Kompro membuat ada perubahan, anak saya aktif mesti berulang2 kali saya ucapkan dengan menatap mata anak.
2. Menatap mata anak, menyentuh anak, point yang berhasil bagi saya untuk kompro
3. Kompro kepada suami, weekend bersama keluarga. ketika di mobil saya bisa mengungkapkan perasaan saya kepada suami. dan ini sangat berhasil bagi saya.
Dwi
1. Tantangan ini lebih kepada diri saya sendiri, emosi saya turun naik. ini berakibat kepada anaka2.
2. Anak2 kesulitan saya untuk bangun pagi, uring2an. semua saya yang menghandle. Kompro tidak berjalan efektif karena emosi naik.
3. Saya harus lebih banyak belajar unt kompro ini
Putri
1. Aplikasi kepada 3 anak lk, dan suami.
2. Kepada suami, waktu pas nya adalah ketika kenyang kondisi nyaman, anak2 nyaman. barulah saya bisa curhat kepada suami.
3. untuk anak pertama saya negosiasi bersama dan efektif untuk saya
4. untuk anak kedua, eye contact
5. Anak ketiga, dengan banyak bercerita karena lebih ekspresif
6. Reportnya masih belum optimal
Novika
1. Anak pertama lebih kritis, buat waktu peringatan itu lebih sukses
2. Dengan kita memberikan kompro positif kepada anak yang besar memberikan efek teladan kepada anak yang kecil dari anak yang besar.
Wulan
1. Kendala suami, tipikal kepada suami meminta bukti, saya sedang berproses
2. Mengungkapkan kepada suami ilmu ini, tidak ada report di awal, setelah tiga hari mulai efektif suami mengikuti.
3. Ketika saya terlalu lelah, saya tidur untuk menghilangkan rasa emosi saya. setelah tenang saya baru berbicara kepada anak.
Yuki
1. Tantangan kali ini, lebih banyak kepada anak, terutama anak yang pertama usia 4th
2. Kendala penulisan laporan malam, lewat waktunya.
3. Tidak selesai tantangan pertama ini
4. Anak pertama tipikal yang kompromi dengan baik. lebih sulit adeknya.
Farah diba:
1. tidak menyelesaikan tantangan, karena kesulitan mengungkapkan lewat tulisan
2. Namun tetap mempraktekan komunikasi produktif setiap harinya di keluarga
3. Tidak mengulang2 perintah kepada anak2
Santi
1. Prioritas kepada anak, merasa lebih sulit kepada anak
2. Moment jenuh dalam kebersamaan bersama anak selama 3 tahun,
3. Tantangan ini memaksa saya, koreksi saya untuk memperbaiki diri kepada anak
4. Ketika ditulis lebih merasa sabar, mengingat point2 komunikasi produktif
Sara Mukti
1. Bunda bekerja, sulit komunikasi pada anak. karena ketika pulang anak sudah tidur, dan saya pun
mulai lelah.
2. Bunsay ini memaksa untuk mempraktekan kepada anak
3. Dengan kompro ini saya lebih memikirkan dulu apa yang akan saya ucapkan apakah efek positif buat anak atau tidak
4. Tidak banyak praktek pada suami, baru pada anak saya.
5. berharap lebih memahami diri sendiri, kontrol emosi
Rayi
1. Sudah bisa menerapkan kepada anak, toilet training, sekolah,
2. Kompro tiap malam kepada anak, meskipun saya tidak tahu berhasil atau tidak, alhamdulillah anak sudah bisa mengikuti apa yang saya minta
3. Amazing setelah mempraktekan kata-kata positif kepada anak, alhamdulillah berhasil.
4. Saling memberikan komunikasi positif kepada anak
5. Sugesti positif tiap malam lebih berhasil
Layla
1. Objek berganti, pada anak dan suami, namun lebih cocok kepada diri saya sendiri
2. Sounding kompro pada anak, alhamdulillah meskipun anak masih kecil sudah paham apa yang saya minta
3. Berkomunikasi pada suami, mengungkapkan bahwa buku ini bagus, dan berhasil mengajak suami mau membaca buku tersebut
4. Lebih merasa kompro ini untuk memperbaiki diri sendiri
5. Sounding kepada suami sebelum pulang kerja, laporan keadaan rumah. Agar suami lebih siap menerima keadaan rumah ketika pulang kerja
Ade
1. Hakikatnya adalah saya yang harus lebih belajar berkomunikasi dengan baik
2. Anak dua, untuk kompro kepada salah satu diasingkan dahulu anak yang satunya.
3. Anak pertama lebih sensitif, saya lebih mendengarkan perasaannya dan meminta kepada anak maunya saya bagaimana?
4. Didik anak pertama lebih baik, maka anaknya kedua mengikuti (Pepatah)
5. Menatap, apresiasi, kepada anak.
Rosa
1. Kompro membuat ada perubahan, anak saya aktif mesti berulang2 kali saya ucapkan dengan menatap mata anak.
2. Menatap mata anak, menyentuh anak, point yang berhasil bagi saya untuk kompro
3. Kompro kepada suami, weekend bersama keluarga. ketika di mobil saya bisa mengungkapkan perasaan saya kepada suami. dan ini sangat berhasil bagi saya.
Dwi
1. Tantangan ini lebih kepada diri saya sendiri, emosi saya turun naik. ini berakibat kepada anaka2.
2. Anak2 kesulitan saya untuk bangun pagi, uring2an. semua saya yang menghandle. Kompro tidak berjalan efektif karena emosi naik.
3. Saya harus lebih banyak belajar unt kompro ini
Putri
1. Aplikasi kepada 3 anak lk, dan suami.
2. Kepada suami, waktu pas nya adalah ketika kenyang kondisi nyaman, anak2 nyaman. barulah saya bisa curhat kepada suami.
3. untuk anak pertama saya negosiasi bersama dan efektif untuk saya
4. untuk anak kedua, eye contact
5. Anak ketiga, dengan banyak bercerita karena lebih ekspresif
6. Reportnya masih belum optimal
Novika
1. Anak pertama lebih kritis, buat waktu peringatan itu lebih sukses
2. Dengan kita memberikan kompro positif kepada anak yang besar memberikan efek teladan kepada anak yang kecil dari anak yang besar.
Wulan
1. Kendala suami, tipikal kepada suami meminta bukti, saya sedang berproses
2. Mengungkapkan kepada suami ilmu ini, tidak ada report di awal, setelah tiga hari mulai efektif suami mengikuti.
3. Ketika saya terlalu lelah, saya tidur untuk menghilangkan rasa emosi saya. setelah tenang saya baru berbicara kepada anak.
Yuki
1. Tantangan kali ini, lebih banyak kepada anak, terutama anak yang pertama usia 4th
2. Kendala penulisan laporan malam, lewat waktunya.
3. Tidak selesai tantangan pertama ini
4. Anak pertama tipikal yang kompromi dengan baik. lebih sulit adeknya.
Seru Perdana Bunsay Offline Tangkot
Pertemuan perdana kelas Offline Tangerang Kota adalah di Sekolah Mentari Jam 15.00 wib. Alhamdulillah tepat waktu dimulai. Peserta kelas sangat antusias untuk hadir. Dan mereka lengkap hadir, namun ada 3 peserta berhalangan hadir. Hampir semua ibu membawa anak-anaknya yang imut-imut alias balita. Subhanallah seru heheheh
Dibawah data link yang hadir dalam
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1A5P88vlncTgMEXIHc2j1Eha2h1CuxZScS9WykMkTlXo/edit#gid=79933632
Anak-anak ini keniscayaan di komunitas IIP (Institut Ibu Pofesional). Kita setiap ada kegiatan ibu-ibu menyediakan kids corner. Jadi anak-anak adalah biasa dan insyaAllah selama ini tidak mengganggu aktifitas ibu-ibu sekalian, anak-anak diikutsertakan.
Respons peserta sangat positif, saya pun membuka kelas tepat waktu jam 15.00 meskipun belum semua bisa hadir tepat waktu, karena kendala lokasi pertemuan yang cukup jauh bagi sebagian peserta semuanya. Saya sangat apresiasif buat ibu-ibu offline ini, dan saya sungguh tidak salah memilih untuk bisa menjadi fasilitator di kelas offline Tangkot ini.
Hal pertama yang saya komunikasikan kepada teman-teman semua para peserta kelas offline bunsay 3 ini adalah, bahwa saya bukanlah nara sumber dari semua ini, saya hanyalah fasilitator yang tugasnya menyampaikan materi dan mensosialisasikan tantangan kepada teman-teman peserta semua. Dan di kelas ini pun saya belajar bersama ibu-ibu semua disini. Alhamdulillah dengan mengkomunikasikan hal ini memberikan sedikit ketenangan kepada saya bahwa saya tidak mesti selalu mengetahui dan menjawab dengan benar kepada peserta semua, bahwa saya pun belajar bersama disini dan kita bersama-sama mencari solusi yang terbaik untuk setiap masalah ibu-ibu semua. Saya hanya sudah belajar lebih dulu itu saja, sehingga saya mengetahui lebih dulu materinya dan saya sudah menjalani lebih dulu tantangannya.
Barakallah dengan semangat mereka membuat saya menjadi lebih semangat flash back mengingat kembali materi awal dan menjalaninya kembali. Benar kata Bu Septi, menjadi fasilitator seperti terasa di tampar-tampar kalau sendiri belum melakukannya heheheh
Dan setelah menjalani hari-hari tantangan peserta bunsay 3 offline Tangkot ini, meskipun masih sedikit kacau heheh tapi alhamdulillah hasilnya keren,
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1rAXGwhDzGzfxdDx7hRB6UlTcXfXq4s0z-U0gG06NCtA/edit#gid=1957564709
Demikian report pertemuan materi ke 1 kelas offline bunsay 3 Tangerang Kota.
kekuranggannya satu saja, kami semua lupa foto2 saking serunya ^~^
Apapun saya berharap, Semoga pertemuan ini barokah, aaamiinyra

Sumber:
1. Materi 1 Bunda Sayang Institut Ibu Profesional
2. Belajar by whatsapp di kelas Bunda Sayang bersama Bu Septi Peni Wulandani
Dibawah data link yang hadir dalam
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1A5P88vlncTgMEXIHc2j1Eha2h1CuxZScS9WykMkTlXo/edit#gid=79933632
Anak-anak ini keniscayaan di komunitas IIP (Institut Ibu Pofesional). Kita setiap ada kegiatan ibu-ibu menyediakan kids corner. Jadi anak-anak adalah biasa dan insyaAllah selama ini tidak mengganggu aktifitas ibu-ibu sekalian, anak-anak diikutsertakan.
Respons peserta sangat positif, saya pun membuka kelas tepat waktu jam 15.00 meskipun belum semua bisa hadir tepat waktu, karena kendala lokasi pertemuan yang cukup jauh bagi sebagian peserta semuanya. Saya sangat apresiasif buat ibu-ibu offline ini, dan saya sungguh tidak salah memilih untuk bisa menjadi fasilitator di kelas offline Tangkot ini.
Hal pertama yang saya komunikasikan kepada teman-teman semua para peserta kelas offline bunsay 3 ini adalah, bahwa saya bukanlah nara sumber dari semua ini, saya hanyalah fasilitator yang tugasnya menyampaikan materi dan mensosialisasikan tantangan kepada teman-teman peserta semua. Dan di kelas ini pun saya belajar bersama ibu-ibu semua disini. Alhamdulillah dengan mengkomunikasikan hal ini memberikan sedikit ketenangan kepada saya bahwa saya tidak mesti selalu mengetahui dan menjawab dengan benar kepada peserta semua, bahwa saya pun belajar bersama disini dan kita bersama-sama mencari solusi yang terbaik untuk setiap masalah ibu-ibu semua. Saya hanya sudah belajar lebih dulu itu saja, sehingga saya mengetahui lebih dulu materinya dan saya sudah menjalani lebih dulu tantangannya.
Barakallah dengan semangat mereka membuat saya menjadi lebih semangat flash back mengingat kembali materi awal dan menjalaninya kembali. Benar kata Bu Septi, menjadi fasilitator seperti terasa di tampar-tampar kalau sendiri belum melakukannya heheheh
Dan setelah menjalani hari-hari tantangan peserta bunsay 3 offline Tangkot ini, meskipun masih sedikit kacau heheh tapi alhamdulillah hasilnya keren,
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1rAXGwhDzGzfxdDx7hRB6UlTcXfXq4s0z-U0gG06NCtA/edit#gid=1957564709
Demikian report pertemuan materi ke 1 kelas offline bunsay 3 Tangerang Kota.
kekuranggannya satu saja, kami semua lupa foto2 saking serunya ^~^
Apapun saya berharap, Semoga pertemuan ini barokah, aaamiinyra

Sumber:
1. Materi 1 Bunda Sayang Institut Ibu Profesional
2. Belajar by whatsapp di kelas Bunda Sayang bersama Bu Septi Peni Wulandani
Jumat, 01 Desember 2017
Cerita si Bintik Laba-laba
Sore tadi Zaid melihat si bintik,, laba-laba. Badannya semakin besar saja. subhanallah
tidak bisa terlalu dekat melihatnya. karena dia membuat rumahnya ini di bawah pohon rambutan.
Alhamdulilah malam ini masih bisa mendongeng untuk Zaid, judulnya melanjutkan si bintik laba-laba.
Si Zaid sangat antusias dengan dongengan, Padahal dongeng yang kubuat tidak seberapa. namun karena sifatnya umum lumayanlah. namun sepertinya diperhatikan ketika kita mengeluarkan suara lembut juga dan berganti-ganti suara dengan berbagai macam karakter. dia sangat suka.
Langganan:
Postingan (Atom)