Selepas Fashal pulang sekolah, aku ingatkan poyeknya untuk diteruskan.
Aku teringat ikan-ikan cupang yang masih berada di ember sejak kemarin. Belum dikembalikan lagi ke kolam. Memang sengaja kami mengendapkan 24 jam agar ikan tidak mabok dan bisa mati juga.
Alhamdulillah Fashal antusias dengan tugas proyeknya yang belum selesai. Cepet-cepet dia mengembalikan ikan-ikan tsb ke kolam. Namun yang antusias bukan hanya Fashal, ternyata zaid adeknya yang balita juga antusias mmendengar dan ingin juga mengambil ikan-ikan diember. Fashal tidak suka kalau zaid ikutan. Namun zaid maksa dan ingin mengambil ikan juga. Akhirnya zaid nangis karena tidak boleh mengambil ikan oleh Fashal. Mereka berdua berebutan. Zaid nangis menghampiriku dan bercerita kenapa kalau dia tidak boleh memegang ikan. Aku spontan menolongnya, mendengarkannya dan akhirnya aku menegur Fashal, malah nada bicaraku agak memaksanya untuk mengalah pada adeknya. Fashal melepas serokan nya dan berlari meninggalkan lokasi proyek. Fashal masuk kamar dan menguncinya.
Akh!! Aku merasa bersalah pada Fashal. Aku lupa bahwa dia adalah pimprov proyek ini. Aku malah membela adiknya. Rasanya jadi sangat tidak nyaman saat itu. Akhirnya aku memaksa Fashal untuk membuka kamarnya. Aku membujuknya dan aku meminta maaf padanya. Alhamdulillah dia mau membukakan pintu kamarnya. Lama juga Fashal menyiapkannya
subhanallah dengan sesederhana ini, dengan menuliskannya semoga barokah membuat aku menjadi lebih hati2 hati bersikap. Semoga Allah memudahkan. Aamiinyra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar