Rabu, 19 Agustus 2020

Lembutkan Hati Ananda Dengan Ridhomu AyahBunda

Kisah Rabu Seru

Oleh: Nurhalita Diny

Sore itu di dapur, sang ibu merasa sangat kesal karena putrinya yang dipanggil-panggil kurang memberikan responnya dengan baik. Entah mungkin karena si ibu ini sedang PMS (pre menstruasi syndrome) jadi hormonnya kurang stabil dan ujung-ujungnya kalau ada saja yang tidak sesuai dengan kemauannya dia jadi kesal. Terjadi pada sore ini, seharusnya sore itu saat mempersiapkan masakan untuk makan malam dia ditemani putrinya yang usia remaja, usia SMU. Tapi dia sangat kecewa karena si putri nya ini sangat enggan menemaninya memasak di dapur. Si putrinya ini sekolah di SMU yang katanya bukan seperti SMU biasa, SMU yang siswa-siswa nya diatas standar rata-rata akademiknya, yang untuk masuk sekolah ini saja harus seleksi karena sekolah ini mendapat subsidi uang negara, karena sekolah ini merupakan sekolah yang siswa-siswanya adalah pilihan, sehingga mereka yang sekolah disini mendapat beasiswa dari negara. Dan akibat dari hal ini, siswa-siswa yang sekolah disini mendapat tekanan ekstra untuk belajar lebih giat dan menghasilkan nilai-nilai terbaik. Sehingga belajar itu sangat penting dan mendapat prioritas utama. Dan akhirnya mengambil waktu-waktu sang putri berbagi peran di rumah. Salah satu peran yang diharapkan sang bunda membantunya menyiapkan makanan di rumah. 

Dan kesalnya si ibu berlarut-larut sampai besok, karena pagi sudah dipastikan sang putri tidak bisa juga membantunya memasak di dapur. Rusuh hati si ibu, mungkin bukannya merasa cape sendiri, mungkin juga bukannya merasa susah sendiri, tapi juga bisa jadi karena hatinya si ibu yang sedang rusuh sendiri. Atau mungkin hari itu si bapak kurang tersenyum padanya dan bisa juga selain PMS ya karena tanggal tua, uang nya sudah menipis...hehhee...lengkap lah sudah penderitaan si ibu...kasian banget.

Sampai malam akhirnya dia merenungi sendiri kegalauan hatinya. Maksud hati memang ingin mendidik putrinya agar pandai memasak. Karena dia paham sekali kalau dia dulu adalah seorang perempuan yang selalu belajar dengan buku, jauh dari kehidupan nyata yaitu memasak dan mengelola rumah. Sehingga ketika dia menikah semuanya jadi cerita seru sebagai seorang istri dan ibu. Memasak. mengelola rumah, mengasuh anak dan ditambah ketika dia harus bekerja. Ini semua butuh energi ekstra, kecerdasan tinggi dan kesabaran melakukannya. Energi ekstra sedia kala sebagai istri, siap siaga sebagai ibu, mengelola waktu dan kecepatan pekerjaan agar 24 jam itu sempurna terlewati dengan baik. Ditambah sang ibu adalah seorang manusia yang punya rasa, menyebabkannya harus selalu sabar dengan emosi yang ada pada dirinya. 

Lain hal bila si bapak penuh kasih sayang mengayomi tentu hari itu setidaknya membuat hatinya bahagia. Tapi bila kebahagiaan itu tidak terjadi, malah membuatnya menjadi nelangsa. Jadilah sang ibu mengadu pada Penciptanya, Penguasa hatinya, dia lepaskan semua gundah gulana nya, betapa dia berharap terlalu berlebihan ataukah dia yang tidak pandai mendidik dan mengelola hatinya untuk anak dan suaminya? Dia berdoa "Wahai Zat yang Maha lembut, Maha pengasih dan penyayang, Maha kuasa atas segala sesuatu, Beri kepandaian dalam mendidik anak-anak ini, beri kepandaian dalam berkomunikasi dengan baik kepada kekasih ini, lapangkan hati agar selalu ridho dengan segala yang terjadi. Jadikanlah seorang ibu ini ridho kepada anak-anaknya, bagaimanapun dan seperti apapun kondisi mereka, agar bisa kelak mereka membawa diri ini ke surga Mu. Sesungguhnya Engkau lah yang Maha Pengampun dan penyabar, berikanlah kesabaran dan pengampunan. 

Sang ibu memantapkan hatinya dengan ucapan Rosulullah SAW 

Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua (Hasan. at-Tirmidzi : 1899,  HR. al-Hakim : 7249, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir : 14368, al-Bazzar : 2394)

Percayalah ketika hati sang ibu ridho dengan anak-anaknya, maka Allah akan memudahkan dan membukakan hati anak-anak ini agar lembut dan bersinar dengan cahaya kebaikan. Sehingga keberkahan menyertai keluarganya. Begitupun sebaliknya bila engkau murka maka apalah jadinya anak-anakmu, bersiaplah kelak mereka akan selalu membuatmu murka. Astaghfirullah....

Semoga kita bisa menjadi orang tua yang selalu ridho kepada kehendakNya, dan kepada anak-anak kita. aamiinyra (Lita19082020)

Sumber: 
https://www.idntimes.com/science/discovery/, Hewan dengan Predikat Ibu Terbaik 
https://muslim.or.id/,Silsilah Faedah Hadits Adab dan Akhlak (2) : Ridha Orang Tua





Tidak ada komentar:

Posting Komentar