
Nurhalita Diny S.Pd
Ini adalah kisah masa kecil, seorang Imam Masjidil Haram, Syeikh As Sudais yang bacaan Al Qurannya menggema ke seluruh dunia. Betapa kemuliaan beliau menjadi seorang Imam Masjid adalah bisa jadi dari doa kutukan sang ibunda ketika beliau kecil.
Dimasa kecilnya beliau sebagaimana layaknya seorang anak laki-laki yang tidak bisa diam dan kerap membuat geram ibunda. Satu kala waktu keluarga Syeikh Sudais akan menerima tamu penting dan ibunda mempersiapkan jamuan untuk tamu mereka. Sesaat jamuan siap dihidangkan untuk tamu mereka, Ibunda meletakkannya diatas piring-piring. Seketika itu Syeikh Sudais kecil yang sedang bermain debu pasir di depan rumahnya, masuk kedalam rumah dan dengan tangan mungilnya menaburi makanan tersebut dengan pasir.
Sontak ibunda Sudais kaget dan marah, Ibunda berkata kepada Syeikh Sudais kecil, “Idzhab ja’alakallahu imaaman lil haramain " (pergi kamu, biar kamu jadi Imam di Haramain),”.
Dan benarlah adanya kini beliau telah menjadi Imam Masjidil Haram, sebagaimana doa kutukan dari ibunda. Lisan Ibunda Syeikh As-Sudais yang sangat terjaga, begitupun dalam marah beliau. Sang ibunda sangat menjaga setiap kata-kata yang terucap untuk anaknya. Kerap kali pun dalam kesehariannya Ibunda memanggil Syeikh Sudais kecil dengan pujian dan harapan beliau kepadanya “Ya Abdurrahman, ya hafidzal quran, ya imamal masjidil haram.”
Syeikh As-Sudais menjadi hafidz di usia 12 tahun. Beliau besar di Kota Riyadh, kemudian melanjutkan kuliah di Riyadh Scientific Institution dan lulus pada tahun 1979 (umur 17–18 tahun). Menamatkan kuliah dari Syariah dari Universitas Riyadh pada tahun 1983 (umur 21–22 tahun), menjadi dosen di Universitas Ummul Quro, Mekah, di Universitas inilah beliau meraih gelar Doktor. Pada tahun 2012 Syeikh Sudais mengemban amanah dari Kerajaan Arab Saudi, sebagai Kepala Dua Tanah Suci, Makkah AlMukarramah dan Madinah Al-Munawarah. Sebuah jabatan khusus setingkat menteri di Arab Saudi.
MasyaAllah ternyata lisan seorang ibu sangat dasyat dan bermakna untuk anak-anaknya. Begitulah Allah memuliakan seorang Ibu, dari lisannya saja bisa memberikan keberkahan kepada anak-anak dan suaminya. Dari lisannya dapat menjadikan rumahnya seperti syurga. Benarlah anak adalah investasi bagi orang tua, namun tentu anak-anak yang sukses dunia akhirat adalah anak-anak yang memiliki orang tua yang ikhlas dan sabar menanti investasi itu berkembang dan memberikan manfaat untuknya dan alam semesta.Tugas kita sebagai orang tua adalah berusaha, selalu mendoakan anak-anak kita dan yakin Allah akan mengabulkan doa-doa kita. Bagaimanapun kita dan keluarga kita saat ini, kita harus selalu positif dengan kehendak dan takdir Allah kepada kita, sebagaimana hadist Qudsi Kata Allah "Aku sesuai persangkaan hambaKu"
Rasulullah SAW bersabda, "Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi (kemakbulannya), yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar), dan doa orang yang dizalimi." (HR Abu Daud).
Semoga kita termasuk orang tua yang ikhlas dan sabar yang selalu mendoakan anak-anaknya menjadi orang-orang yang bisa memberikan manfaat kepada orang lain, dan membawa kita ke syurgaNya. Meskipun dalam keadaan marah kita. MasyaAllah, Amiinyra (Lita12082020)
Surat Yasin,Al Mulk,Ar Rahman dan Al Waqiah Syekh Abdurrahman as Sudais
Sumber:
https://republika.co.id; Jangan remehkan kekuatan doa
https://www.madaninews.id/; Syeikh Abdurrahman as-Sudais, Penyejuk Kalbu dan Doa Seorang Ibu
https://www.latopanrita.com/ Subhannallah ! Kisah Seorang Anak Nakal yang Menjadi Imam Besar Masjidil Haram
https://youtu.be/av6mW1yiqys
Surat Yasin,Al Mulk,Ar Rahman dan Al Waqiah Syekh Abdurrahman as Sudais
Tidak ada komentar:
Posting Komentar