Kamis, 27 Agustus 2020

Belajar Live Streaming Membahagiakan

 Awalnya beneran malu2,,,bingung mau ngapain. Alhamdulillah Allah sepertinya mengirimkan Zaid dengan keseruannya. Jadilah Zaid dan umi live streaming, dan asli memang awalnya bener2 buta banget gak ngerti bagaimana caranya. Dan ternyata baru tahu dan itu sesuatu banget. Sukkkkkaaaaa selalu denga IP karena saya selalu menemukan yang baru disini. Karena bunda septi dan pak dodik pembelajar sejati... Terus belajar tiada pantang dengan usia. Aaaakhh kereeen masyaAllah dan aku berharap juga selalu semangat buat belajar dan terus belajar... Karena aku ternyata beneran emang sukanya sama yg baru2 😅

Alhamdulillah semoga ilmu ini bermanfaat kelak dan pastinya akan terus berkembang ya

 Aaamiinyra 

Menyenangkan di rumah dengan hewan peliharaan

Waktu 10-15 menit 

Host: Zaid (pak haji), beruk (seekor anak kucing) 

Lokasi: Dirumah

Model: talk show

Alur cerita: 

Umi bertanya pada zaid

1. Awal mula ingin memelihara kucing? 

2. Darimana dapat anak kucing beruk? 

3. Bagaimana perasaan zaid punya beruk? 

4. Beruk tidur dimana, makannya apa, bagaimana cara membersihkan kotorannya? Apakah zaid pernah memandikan beruk? 

5. Saat ini beruk sakit diare, apa yg zaid lakukan? Ceritakan bagaimana kondisi rumah ketika beruk sakit diare, pub dimana2? 

Umi memberikan kesimpulan 




Selasa, 25 Agustus 2020

Aku Manusia, Kamu Juga Manusia

Kisah Rabu Seru

Aku Manusia, Kamu Juga Manusia

Oleh: Nurhalita diny

"Braaaak.... Komprang... Ealah Piringnya pecah itu, si ibu ngambek sama bapake sampe banting piring. Si ibu gagap mengkomunikasikan kegelisahannya. Si bapak mana tahu lah, ada apa ini tiba2 ada banting piring?

Dilain rumah, si ibu sesegukan dikamar mandi, karena abis dibentak si bapak. Lah kenapa juga ujug2 kena bentak ya, kenapa tidak ada bahasa yang baik untuk menegur si ibu?

Eh ada juga, tiba2 pulang dari kerja si ibu diem2 bae, gak mau ngomong ada apa, udah diam aja, kok bawaannya menghindar, marah dan gak mau senyum. Salah apa ini? Ditanya juga diem bae😌Itu si bapak yg kedapatan bingunglah, mau nya apa si ini istrinya? Kacang goreng...kacang goreng....emang enak di cuekin😶

Waduuh ..."Dunia ini panggug sandiwara" (Nyanyian Ahmad Albar)

Kata orang bijak, "Saya menikah itu bukan sama dukun/cenayang, tapi dengan manusia"😅

Ini perlunya komunikasi efektif dan produktif agar satu sama lain bisa merasa dihargai. Kadang kita suka malas mengutarakan kemauan kita, atau berkeras dengan kemauan kita, jadi deh diam-diaman atau yg heboh pecah perang dunia ke dua😁. Piye iki kalo udah kayak gini???? Ini loh emak babeh yang bisa kita lakukan 😊

1. Mengadu dulu ya sama yg punya hati kita, sama pencipta kita, Ahai begitu mudahnya bagi Dia membolak balikan hati manusia, seperti membalikan telapak tangan. Mudahkan? Beneran loh.... Kuncinya, yakin dan usaha.

2. Kalo yg gak suka ngomong, ya memang harus diutarakan kalo gak bagaimana dia tahu kemauan kita. Kan udah dibilang kita nikah bukan sama dukun/cenayang yang bisa meramal kemauan orang.... (Emang beneran tuh bisa ya?😅). Mengutarakannya bagaimana? Ya kan mengutarakan gak mesti diomong langsung didepannya, bisa lewat perantara pihak ketiga, ortu, sahabat atau ustadz/ah dll. Kalo kurang nyaman juga, ya udah tulis surat aja ya,,, skr banyak cara unt menulis surat kan, gak mesti ditulis tangan, bisa wa, email dll, tapi janganlah diumbar2 buat status di medsos sampe semua orang tahu kegalauan kita,,,, lebay itu mah😁, nanti udah selesai masalahnya masih dibicarakan orang🤭

3. Kalo yang bisa ngomong ya ajaklah bicarakan baik-baik, atur emosi dulu ya saat bicara. Dan siap menjadi pendengar yang baik juga loh,,, (kalo belum bisa jadi pendengar yang baik, TK lagi aja ya di Tk Mentari... Ada tuh penanaman karakter, unt menjadi pendengar yg baik😊). Bergantian kalo bicara ya, jangan adu mulut euuy,,, tapi kalo udah ngomong juga ingat waktu ya jangan ungkit2 yang lain, fokus sama masalah utamanya dulu.,,,eh ada nih lagu pendengar yang baik, dengerin dulu yuk https://youtu.be/j_oNVkIDNAk  (belajar sama anak TK dulu kita🤭)

4. Abis itu doa lagi kita ya bapak ibu, minta lagi deh sama yg punya, supaya bisa dilembutkan hatinya menerima dan memperbaiki kualitas diri kita. Katanya tuh unt merubah sesuatu itu, lakukan dulu pertama pada diri kita sendiri ya, insyaAllah nanti mistakun (semesta mendukung), Allah dan semuanya melihat perubahan kita, dan Allah mendatangkan kebaikan itu dengan sendirinya. Hukum alamnya, "orang baik2 akan berkumpul dengan orang baik2 juga, begitupun sebaliknya" Kalo di analogikan seperti dalam Qs An-Nur, 26.

5. Terakhir nih, tawakal dan istiqomah dong, komitmen dengan keyakinan, doa dan usaha yang kita jalani. Terus-terus aja ya, jangan putus asa loh, fokus terus dengan perbaikan. Dan istiqomah itu memang sungguh berat, makanya pelan2 aja, sedikit2 aja kalo mau memperbaiki jangan langsung 180 derajat, biasanya kalo kayak gini, berubah buruk nya lagi cepet. (Hmhm). Kunci yakin itu penting bapak ibu, dalam hadist qudsi "Aku sesuai persangkaan hambaKu" Tuh Allah bilang seperti ini, jadi udahlah buang firasat2 buruk, hadirkan pikiran baik dan positif terus dalam setiap aktifitas kita. Positif, positif positif.... Tambah2, tambah, tambah,,,, rezekinya, soleh/anya, cakepnya, bukan berat badannya ya😅

Sekian curcolnya, Alhamdulillah , semoga bermanfaat ya 🥰
(Lita, 26082020)

Sumber:
Al Quran
Al Hadist
Pengalaman pribadi
Pengalaman teman2
9 pilar karakter IHF,  lagu pendengar yang baik

Rabu, 19 Agustus 2020

Lembutkan Hati Ananda Dengan Ridhomu AyahBunda

Kisah Rabu Seru

Oleh: Nurhalita Diny

Sore itu di dapur, sang ibu merasa sangat kesal karena putrinya yang dipanggil-panggil kurang memberikan responnya dengan baik. Entah mungkin karena si ibu ini sedang PMS (pre menstruasi syndrome) jadi hormonnya kurang stabil dan ujung-ujungnya kalau ada saja yang tidak sesuai dengan kemauannya dia jadi kesal. Terjadi pada sore ini, seharusnya sore itu saat mempersiapkan masakan untuk makan malam dia ditemani putrinya yang usia remaja, usia SMU. Tapi dia sangat kecewa karena si putri nya ini sangat enggan menemaninya memasak di dapur. Si putrinya ini sekolah di SMU yang katanya bukan seperti SMU biasa, SMU yang siswa-siswa nya diatas standar rata-rata akademiknya, yang untuk masuk sekolah ini saja harus seleksi karena sekolah ini mendapat subsidi uang negara, karena sekolah ini merupakan sekolah yang siswa-siswanya adalah pilihan, sehingga mereka yang sekolah disini mendapat beasiswa dari negara. Dan akibat dari hal ini, siswa-siswa yang sekolah disini mendapat tekanan ekstra untuk belajar lebih giat dan menghasilkan nilai-nilai terbaik. Sehingga belajar itu sangat penting dan mendapat prioritas utama. Dan akhirnya mengambil waktu-waktu sang putri berbagi peran di rumah. Salah satu peran yang diharapkan sang bunda membantunya menyiapkan makanan di rumah. 

Dan kesalnya si ibu berlarut-larut sampai besok, karena pagi sudah dipastikan sang putri tidak bisa juga membantunya memasak di dapur. Rusuh hati si ibu, mungkin bukannya merasa cape sendiri, mungkin juga bukannya merasa susah sendiri, tapi juga bisa jadi karena hatinya si ibu yang sedang rusuh sendiri. Atau mungkin hari itu si bapak kurang tersenyum padanya dan bisa juga selain PMS ya karena tanggal tua, uang nya sudah menipis...hehhee...lengkap lah sudah penderitaan si ibu...kasian banget.

Sampai malam akhirnya dia merenungi sendiri kegalauan hatinya. Maksud hati memang ingin mendidik putrinya agar pandai memasak. Karena dia paham sekali kalau dia dulu adalah seorang perempuan yang selalu belajar dengan buku, jauh dari kehidupan nyata yaitu memasak dan mengelola rumah. Sehingga ketika dia menikah semuanya jadi cerita seru sebagai seorang istri dan ibu. Memasak. mengelola rumah, mengasuh anak dan ditambah ketika dia harus bekerja. Ini semua butuh energi ekstra, kecerdasan tinggi dan kesabaran melakukannya. Energi ekstra sedia kala sebagai istri, siap siaga sebagai ibu, mengelola waktu dan kecepatan pekerjaan agar 24 jam itu sempurna terlewati dengan baik. Ditambah sang ibu adalah seorang manusia yang punya rasa, menyebabkannya harus selalu sabar dengan emosi yang ada pada dirinya. 

Lain hal bila si bapak penuh kasih sayang mengayomi tentu hari itu setidaknya membuat hatinya bahagia. Tapi bila kebahagiaan itu tidak terjadi, malah membuatnya menjadi nelangsa. Jadilah sang ibu mengadu pada Penciptanya, Penguasa hatinya, dia lepaskan semua gundah gulana nya, betapa dia berharap terlalu berlebihan ataukah dia yang tidak pandai mendidik dan mengelola hatinya untuk anak dan suaminya? Dia berdoa "Wahai Zat yang Maha lembut, Maha pengasih dan penyayang, Maha kuasa atas segala sesuatu, Beri kepandaian dalam mendidik anak-anak ini, beri kepandaian dalam berkomunikasi dengan baik kepada kekasih ini, lapangkan hati agar selalu ridho dengan segala yang terjadi. Jadikanlah seorang ibu ini ridho kepada anak-anaknya, bagaimanapun dan seperti apapun kondisi mereka, agar bisa kelak mereka membawa diri ini ke surga Mu. Sesungguhnya Engkau lah yang Maha Pengampun dan penyabar, berikanlah kesabaran dan pengampunan. 

Sang ibu memantapkan hatinya dengan ucapan Rosulullah SAW 

Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua (Hasan. at-Tirmidzi : 1899,  HR. al-Hakim : 7249, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir : 14368, al-Bazzar : 2394)

Percayalah ketika hati sang ibu ridho dengan anak-anaknya, maka Allah akan memudahkan dan membukakan hati anak-anak ini agar lembut dan bersinar dengan cahaya kebaikan. Sehingga keberkahan menyertai keluarganya. Begitupun sebaliknya bila engkau murka maka apalah jadinya anak-anakmu, bersiaplah kelak mereka akan selalu membuatmu murka. Astaghfirullah....

Semoga kita bisa menjadi orang tua yang selalu ridho kepada kehendakNya, dan kepada anak-anak kita. aamiinyra (Lita19082020)

Sumber: 
https://www.idntimes.com/science/discovery/, Hewan dengan Predikat Ibu Terbaik 
https://muslim.or.id/,Silsilah Faedah Hadits Adab dan Akhlak (2) : Ridha Orang Tua





Rabu, 12 Agustus 2020

Doa kutukan Ibunda Syeikh Abdurahman As-Sudais


Nurhalita Diny S.Pd

Ini adalah kisah masa kecil, seorang Imam Masjidil Haram, Syeikh As Sudais yang bacaan Al Qurannya menggema ke seluruh dunia. Betapa kemuliaan beliau menjadi seorang Imam Masjid adalah bisa jadi dari doa kutukan sang ibunda ketika beliau kecil. 


Dimasa kecilnya beliau sebagaimana layaknya seorang anak laki-laki yang tidak bisa diam dan kerap membuat geram ibunda. Satu kala waktu keluarga Syeikh Sudais akan menerima tamu penting dan ibunda mempersiapkan jamuan untuk tamu mereka. Sesaat jamuan siap dihidangkan untuk tamu mereka, Ibunda meletakkannya diatas piring-piring. Seketika itu Syeikh Sudais kecil yang sedang bermain debu pasir di depan rumahnya, masuk kedalam rumah dan dengan tangan mungilnya menaburi makanan tersebut dengan pasir. 


Sontak ibunda Sudais kaget dan marah, Ibunda berkata kepada Syeikh Sudais kecil,  Idzhab ja’alakallahu imaaman lil haramain " (pergi kamu, biar kamu jadi Imam di Haramain),”.


Dan benarlah adanya kini beliau telah menjadi Imam Masjidil Haram, sebagaimana doa kutukan dari ibunda. Lisan Ibunda Syeikh As-Sudais yang sangat terjaga, begitupun dalam marah beliau. Sang ibunda sangat menjaga setiap kata-kata yang terucap untuk anaknya. Kerap kali pun dalam kesehariannya Ibunda memanggil Syeikh Sudais kecil dengan pujian dan harapan beliau kepadanya Ya Abdurrahman, ya hafidzal quran, ya imamal masjidil haram.” 


Syeikh As-Sudais menjadi hafidz di usia 12 tahun. Beliau besar di Kota Riyadh, kemudian melanjutkan kuliah di Riyadh Scientific Institution dan lulus pada tahun 1979 (umur 17–18 tahun). Menamatkan kuliah dari Syariah dari Universitas Riyadh pada tahun 1983 (umur 21–22 tahun), menjadi dosen di Universitas Ummul Quro, Mekah, di Universitas inilah beliau meraih gelar Doktor. Pada tahun 2012 Syeikh Sudais mengemban amanah dari Kerajaan Arab Saudi, sebagai Kepala Dua Tanah Suci, Makkah AlMukarramah dan Madinah Al-Munawarah. Sebuah jabatan khusus setingkat menteri di Arab Saudi.


MasyaAllah ternyata lisan seorang ibu sangat dasyat dan bermakna untuk anak-anaknya. Begitulah Allah memuliakan seorang Ibu, dari lisannya saja bisa memberikan keberkahan kepada anak-anak dan suaminya. Dari lisannya dapat menjadikan rumahnya seperti syurga. Benarlah anak adalah investasi bagi orang tua, namun tentu anak-anak yang sukses dunia akhirat adalah anak-anak yang memiliki orang tua yang ikhlas dan sabar menanti investasi itu berkembang dan memberikan manfaat untuknya dan alam semesta.Tugas kita sebagai orang tua adalah berusaha, selalu mendoakan anak-anak kita dan yakin Allah akan mengabulkan doa-doa kita. Bagaimanapun kita dan keluarga kita saat ini, kita harus selalu positif dengan kehendak dan takdir Allah kepada kita, sebagaimana hadist Qudsi Kata Allah "Aku sesuai persangkaan hambaKu"


Rasulullah SAW bersabda, "Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi (kemakbulannya), yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar), dan doa orang yang dizalimi." (HR Abu Daud).


Semoga kita termasuk orang tua yang ikhlas dan sabar yang selalu mendoakan anak-anaknya menjadi orang-orang yang bisa memberikan manfaat kepada orang lain, dan membawa kita ke syurgaNya. Meskipun dalam keadaan marah kita. MasyaAllah, Amiinyra (Lita12082020)



Surat Yasin,Al Mulk,Ar Rahman dan Al Waqiah Syekh Abdurrahman as Sudais



Sumber: 
https://republika.co.id; Jangan remehkan kekuatan doa
https://www.madaninews.id/Syeikh Abdurrahman as-Sudais, Penyejuk Kalbu dan Doa Seorang Ibu
 https://www.latopanrita.com/ Subhannallah ! Kisah Seorang Anak Nakal yang Menjadi Imam Besar Masjidil Haram
https://youtu.be/av6mW1yiqys
Surat Yasin,Al Mulk,Ar Rahman dan Al Waqiah Syekh Abdurrahman as Sudais