Alhamdulillah senin besok mulai memasuki mini budget kedua untuk abang Laskar, fashal dan Zaid.
Aku harus sudah mempersiapkan budget ini buat anak-anak.
Akhirnya mungkin ini moment buatku sendiri merefleksikan perasaan seorang ibu yang mesti mengeluarkan uang sesuai porsi yang direncanakan untuk anak-anaknya.
Ada perasaan dua rasa yang berbeda disini. Rasa puas dan bahagia serta sisi lain rasa nelangsa (kenapa ayo^_^)
Puas bahagia karena akhirnya aku bisa merubah kebiasaan anak-anakku yang setadinya biasa meminta uang bila mereka memerlukan sesuatu. Kini mereka bisa mulai merancang keperluan mereka sendiri dengan uang yang mereka miliki secara rutin tiap minggu.
Aku rasa anak-anak juga akan lebih merasa percaya diri memiliki uangnya sendiri tanpa mereka harus meminta uang tersebut dari umi abinya. Mereka memiliki hak terhadap uang itu dan telah mulai paham bagaimana menggunakannya.
Anak-anak juga tidak merasa serba salah karena malu untuk meminta kepada umi abinya bila tidak punya uang. Dengan telah merancang mini budget mereka kondisi seperti ini akan jarang terjadi. Kalaupun kejadian hanya sekali-sekali saja.
Dan aku yakin Kelak ketika mereka besar nanti mereka akan sudah pandai mengelola uang. Bismillah.
Rasa nelangsa heheh,,,, ini hanya karena aku harus mempersiapkan uang mini budget tiap pekan untuk anak-anak. Aku mengeluarkan ini atas inisiatif sendiri. Mengatur keuangan yang diberikan abi husni tiap bulan dan bergulir bulan berikutnya untuk mini budget anak-anak.Artinya mengurangi uang umi hehhe..
Tapi ini yang namanya investasi kan, mengeluarkan uang untuk menghasilkan sesuatu yang lebih nilainya dari sekedar uang tersebut. Bismillah semoga Allah memudahkan dan memberi kami kekuatan untuk memberikan kebaikan buat anak-anak ini. Aamiinyra
.
Sabtu, 30 September 2017
Kamis, 28 September 2017
Kok Hanya Selembar?
Pagi ini aku dan zaid seperti biasa berangkat ke sekolah. Aku membawa karimun setiaku dan zaid duduk manis disebelahku. Pagi ini layar monitor bensin mobil menunjukan satu strip saja. Aku was-was khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, mobil mogok karena kehabisan bensin. Aku lihat didompet hanya ada selembar kertas berwarna biru dan 3 lembar kertas berwarna cokelat.
Pikiranku tertuju pada pom bensin terdekat dari rumah yang ada ATM nya sekalian bisa ambil uang dulu sebelum isi bensin.
Tapi setiba disana, tidak ada mesin ATM yang aku harapkan sehingga aku tidak bisa ambil uang.
Jadilah aku memikirkan apakah aku tetap isi bensin atau tidak?
Mhmm, dengan uang selembar itu aku putuskan untuk tetap mengisi bensin.
Aku keluarkan uang selembar biruan, dan zaid memaksa untuk membantu yang memberikannya pada petugas pengisi bensin.
"Kok hanya selembar, Mi? " itu ucapan zaid.
Karena biasanya aku memberikannya dua lembar
"Iya, uang umi abis, De!" Jawabku.
Sambil sedikit sedih beneran heheh gak punya uang^_^
"Kemarin abis beli mainan ya, Mi?" Tanya zaid
Aku diam,,,,, sambil berpikir.
Yap, aku berpikir ini moment pas buat memasukan nilai dan makna uang pada zaid, bungsu kecilku.
"Ya, uang umi sama abi, abis, De, Makanya zaid berdoa sama Allah ya minta sama Allah. Kalau mau apa-apa ade minta sama Allah.
Tapi uang itu gak akan turun juga De kalo kita gak kerja. Kalau umi sama abi gak kerja Allah gak akan kasih uangnya.
"Ade juga kalau dapet uang dari Umi Abi di tabung jangan dihabis-habiskan untuk beli mainan, kalau mau beli boleh tapi kalau uangnya habis berarti bersabar menunggu uangnya ada lagi. Nanti Ade udah besar juga kerja supaya dapet uang, supaya Allah kasih uang"
"Nanti thankyou Allah ya Mi,?" Ucap Zaid
"Iya hehee, bener De, kita harus berterima kasih sama Allah" bilang alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam"
Sambil aku terus meluncur membawa karimun setiaku masuk perumahan banjar wijaya.
Alhamdulillah...sambil bersyukur, aku izin sama zaid mau ke ATM satu lagi untuk mengambil uang. Karena hari ini adalah gajian guru-guru di sekolah.
Kami berdua turun masuk ATM, Zaid membantu memasukan kartu ATM ke mesin. Aku masukan pin cek ricek saldo apakah sudah masuk. Hiks saldoku tidak bertambah. Zaid menanti keluarnya uang dari lubang keluar uang, tapi tidak ada uang keluar.
"Kok gak ada, Mi?" Tanya zaid
"Iya, uang umi abis, De" jawabku
Subhanallah sabar-sabar, seraya berdoa semoga moment ini beneran membekas buat zaid. Aamiinyra
Pikiranku tertuju pada pom bensin terdekat dari rumah yang ada ATM nya sekalian bisa ambil uang dulu sebelum isi bensin.
Tapi setiba disana, tidak ada mesin ATM yang aku harapkan sehingga aku tidak bisa ambil uang.
Jadilah aku memikirkan apakah aku tetap isi bensin atau tidak?
Mhmm, dengan uang selembar itu aku putuskan untuk tetap mengisi bensin.
Aku keluarkan uang selembar biruan, dan zaid memaksa untuk membantu yang memberikannya pada petugas pengisi bensin.
"Kok hanya selembar, Mi? " itu ucapan zaid.
Karena biasanya aku memberikannya dua lembar
"Iya, uang umi abis, De!" Jawabku.
Sambil sedikit sedih beneran heheh gak punya uang^_^
"Kemarin abis beli mainan ya, Mi?" Tanya zaid
Aku diam,,,,, sambil berpikir.
Yap, aku berpikir ini moment pas buat memasukan nilai dan makna uang pada zaid, bungsu kecilku.
"Ya, uang umi sama abi, abis, De, Makanya zaid berdoa sama Allah ya minta sama Allah. Kalau mau apa-apa ade minta sama Allah.
Tapi uang itu gak akan turun juga De kalo kita gak kerja. Kalau umi sama abi gak kerja Allah gak akan kasih uangnya.
"Ade juga kalau dapet uang dari Umi Abi di tabung jangan dihabis-habiskan untuk beli mainan, kalau mau beli boleh tapi kalau uangnya habis berarti bersabar menunggu uangnya ada lagi. Nanti Ade udah besar juga kerja supaya dapet uang, supaya Allah kasih uang"
"Nanti thankyou Allah ya Mi,?" Ucap Zaid
"Iya hehee, bener De, kita harus berterima kasih sama Allah" bilang alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam"
Sambil aku terus meluncur membawa karimun setiaku masuk perumahan banjar wijaya.
Alhamdulillah...sambil bersyukur, aku izin sama zaid mau ke ATM satu lagi untuk mengambil uang. Karena hari ini adalah gajian guru-guru di sekolah.
Kami berdua turun masuk ATM, Zaid membantu memasukan kartu ATM ke mesin. Aku masukan pin cek ricek saldo apakah sudah masuk. Hiks saldoku tidak bertambah. Zaid menanti keluarnya uang dari lubang keluar uang, tapi tidak ada uang keluar.
"Kok gak ada, Mi?" Tanya zaid
"Iya, uang umi abis, De" jawabku
Subhanallah sabar-sabar, seraya berdoa semoga moment ini beneran membekas buat zaid. Aamiinyra
Rabu, 27 September 2017
Dokrin uang Untuk Zaid^_^
Perjalanan kesekolah setiap pagi bersama zaid membuatku berpikir agar Zaid banyak memperoleh manfaat dari rutinitas ini.
Alhamdulillah banyak materi bunsay dipraktekan selama kami berdua di mobil. Begitupun untuk urusan keuangan ini. Aku sudah dua hari ini mendokrin Zaid dengan belajar mengenal uang sumber dan penggunaannya yang baik. sambil mengaitkan dengan mainan yang ia inginkan, atau apapun yang bisa kita dapatkan dengan uang.
Alhamdulillah sedikit demi sedikit dia mesti mulai paham. Kadang memang dia bilang bila uangku habis bisa ambil lagi di ATM dikiranya uang keluar sendiri dari mesin tanpa di masukan dulu (ditabung). Barulah aku jelaskan ini. SetidKnya dia mau bertanya semoga bisa selalu kritik membangun untuk kebersamaan.
Alhamdulillah banyak materi bunsay dipraktekan selama kami berdua di mobil. Begitupun untuk urusan keuangan ini. Aku sudah dua hari ini mendokrin Zaid dengan belajar mengenal uang sumber dan penggunaannya yang baik. sambil mengaitkan dengan mainan yang ia inginkan, atau apapun yang bisa kita dapatkan dengan uang.
Alhamdulillah sedikit demi sedikit dia mesti mulai paham. Kadang memang dia bilang bila uangku habis bisa ambil lagi di ATM dikiranya uang keluar sendiri dari mesin tanpa di masukan dulu (ditabung). Barulah aku jelaskan ini. SetidKnya dia mau bertanya semoga bisa selalu kritik membangun untuk kebersamaan.
Selasa, 26 September 2017
Zaid belajar menabung untuk Membeli Mainan
Hari ini zaid ingin membeli mainan. Tapi umi memang sedang tidak ada uang. Seringkali aku meminta zaid untuk belajar menabung, pelan-pelan meskipun kadang-kadang ia tidak mengerti namun aku seperti biasa harus yakin dia mengerti. Persiapan masa-masa kelak dia besar nanti dia akan terbiasa mendengar kata menabung ini semoga zaid akan lebih dari menabung dan lebih baik lagi dari kakak dan abang-abangnya karena aku dan abinya insyaAllah lebih memaknai masa ini masa balita anak-anak yang terbaik. Semoga aamiinyra
Senin, 25 September 2017
Sosialisasi Mini Budget kepada Kakak khansa
Kakak khansa yang sedang di pesantren, alhamdulillah kemarin adalah jadwal telepon. Satu jam lewat lamanya aku dan khansa telepon. Seperti biasa uminya yang banyak bicara. Semoga Khansa suka.
Kakak khansa yang sudah baligh, pointnya umi menerangkan bahwa apa yang dilakukan umi abi sekarang kepada khansa adalah sedekah. Karena dalam Islam ketika anak sudah baligh harus sudah bisa membiayai dirinya sendiri. Terlebih anak laki-laki dia harus sudah bisa menghidupi orang lain karena laki-laki kepala keluarga.
Ini kesalahan pendidikan yang kita berikan pada anak-anak. Semoga hal ini semua bisa membantunya melewati masa kanak-kanak dengan indah. Aamiinyra
Kakak khansa yang sudah baligh, pointnya umi menerangkan bahwa apa yang dilakukan umi abi sekarang kepada khansa adalah sedekah. Karena dalam Islam ketika anak sudah baligh harus sudah bisa membiayai dirinya sendiri. Terlebih anak laki-laki dia harus sudah bisa menghidupi orang lain karena laki-laki kepala keluarga.
Ini kesalahan pendidikan yang kita berikan pada anak-anak. Semoga hal ini semua bisa membantunya melewati masa kanak-kanak dengan indah. Aamiinyra
Minggu, 24 September 2017
Foto zaid, Laskar, Fashal @Mini Budget
Laskar merenung ketika menerima uang perdana untuk mini budget. Laskar terlihat senang dapat uang mingguan. Sebanyak Rp40.000,-
Fashal tadinya masih tidak mau tapi setelah lihat uang dia mau juga. Alhamdulillah aku masih punya uang Rp2000an baru untuk dijadikan pemberian uang mingguan.
Aku bilang, " pembagiaannya bisa disamakan amplopnya. Tertulis labelnya.
Fashal tadinya masih tidak mau tapi setelah lihat uang dia mau juga. Alhamdulillah aku masih punya uang Rp2000an baru untuk dijadikan pemberian uang mingguan.
Aku bilang, " pembagiaannya bisa disamakan amplopnya. Tertulis labelnya.
Sabtu, 23 September 2017
Persiapan penerapan Mini budget Unt Laskar Fashal
Hari sabtu, Laskar Fashal libur sekolah. Tapi sejak subuh tadi mereka diajak memancing di laut oleh abinya. Memancing bersama om imam. Aku kesulitan membersamai mereka, ditelpon juga tidak efektif karena mereka di laut.
Jadi untuk hari ini, aku merancang pengeluaran uang yang harus aku siapkan untuk mendidik Laskar Fashal dalam menerapkan mini budget mereka.
Jujur selama ini aku tidak memberikan mereka uang jajan harian. Mereka kadang-kadang dapat uang dari mamanyai (nenek)nya yang senang sekali memberikan persen buat cucunya kalo setiap kami pulang menginap. Setiap pekan kami rutin menginap dirumah mamanyai dan papaengkong. Beda kota kira-kira 45 menit dengan mobil dalam kondisi jalan lancar jaraknya dari rumah.
Menginap ini apresiasi kami untuk menghargai nenek kakek mereka yang sudah usia pensiun. Maka setiap sabtu malam dirumah mamanyai dan papaengkong ini rame kumpul cucunya yang ada delapan, kurang satu karena kaka khansa anak kami yang terbesar di pesantren.
Anak-anak mendapat limpahan kasihsayang khas kakek nenek dengan memberikan kemudahan fasilitas. Ini membuat Laskar Fashal betah berlama-lama di rumah kakek nenek mereka.
Maka nak-anak seringkali mendapat persen dari nenek mereka, hampir setiap pekan mereka dapat persen. Inipun aku mencoba mengajarkan mini budget uang persenan. Setidaknya hal ini berbeda dengan mini budget rutin.
Aku berharap semoga Allah Memudahkan urusan ini. Aamiinyra
Jadi untuk hari ini, aku merancang pengeluaran uang yang harus aku siapkan untuk mendidik Laskar Fashal dalam menerapkan mini budget mereka.
Jujur selama ini aku tidak memberikan mereka uang jajan harian. Mereka kadang-kadang dapat uang dari mamanyai (nenek)nya yang senang sekali memberikan persen buat cucunya kalo setiap kami pulang menginap. Setiap pekan kami rutin menginap dirumah mamanyai dan papaengkong. Beda kota kira-kira 45 menit dengan mobil dalam kondisi jalan lancar jaraknya dari rumah.
Menginap ini apresiasi kami untuk menghargai nenek kakek mereka yang sudah usia pensiun. Maka setiap sabtu malam dirumah mamanyai dan papaengkong ini rame kumpul cucunya yang ada delapan, kurang satu karena kaka khansa anak kami yang terbesar di pesantren.
Anak-anak mendapat limpahan kasihsayang khas kakek nenek dengan memberikan kemudahan fasilitas. Ini membuat Laskar Fashal betah berlama-lama di rumah kakek nenek mereka.
Maka nak-anak seringkali mendapat persen dari nenek mereka, hampir setiap pekan mereka dapat persen. Inipun aku mencoba mengajarkan mini budget uang persenan. Setidaknya hal ini berbeda dengan mini budget rutin.
Aku berharap semoga Allah Memudahkan urusan ini. Aamiinyra
Jumat, 22 September 2017
Kamis, 21 September 2017
Simulasi Mini Budget Buat Abang Fashal
Fashal merasa susah saja ketika aku menjelaskan dan mengajak dia untuk mempraktekan mini budget ini pekan depan. So aku harus melembutkan hati, mencoba memahaminya. Itu tugas guru kan, membimbing muridnya sampe bisa.
Aku uminya harus bisa memahami perasaan anak. Aku akan selalu berusaha untuk itu. Akhirnya aku memutuskan untuk bermain peran. Awalnya mau ajak Zaid yang usianya belum genap 6 tahun untuk bermain peran ini. Tapi ternyata ini juga mesti diterapkan pada Abang fashal. Tetep dengan keengganannya agak males-malesan gitu mengikuti aku ketika mengajaknya simulasi mini budget ini.
Aku siapkan perlengkapannya Untuk simulasi mini budget.
1. Amplop sebanyak 4
2. Pulpen warna-warni untuk menulis label didepan amplop
Contohnya, uang sedekah, jajan, investasi, masa depan dengan masing-masing warna berbeda agar lebih mudah ditemukan ketika mencari amplop tersebut.
3, uang mainan bertuliskan Rp 2000 dikertas bekas kecil yang dipotong-potong seperti uang minimal ada 10 lembar karena mini budget Fashal Rp 20.000 sepekan.
Alhamdulillah meski sudah agak ngantuk Fashal mau kerjasama belajar simulasi mini budget. Meskipun selesainya dia bilang masih gak ngerti sehingga ketika aku tawarkan senin kita mulai di masih nolak. Tapi aku bilang yang penting amplop jajan aja yang bisa bebas digunakan nanti umi bantu.
Bismillah semoga senin Laskar Fashal bisa menerapkan mini budget di sekolah. Semoga uangnya juga lancar. Aamiinyra
Perangkat simulasi mini budget Fashal
Aku uminya harus bisa memahami perasaan anak. Aku akan selalu berusaha untuk itu. Akhirnya aku memutuskan untuk bermain peran. Awalnya mau ajak Zaid yang usianya belum genap 6 tahun untuk bermain peran ini. Tapi ternyata ini juga mesti diterapkan pada Abang fashal. Tetep dengan keengganannya agak males-malesan gitu mengikuti aku ketika mengajaknya simulasi mini budget ini.
Aku siapkan perlengkapannya Untuk simulasi mini budget.
1. Amplop sebanyak 4
2. Pulpen warna-warni untuk menulis label didepan amplop
Contohnya, uang sedekah, jajan, investasi, masa depan dengan masing-masing warna berbeda agar lebih mudah ditemukan ketika mencari amplop tersebut.
3, uang mainan bertuliskan Rp 2000 dikertas bekas kecil yang dipotong-potong seperti uang minimal ada 10 lembar karena mini budget Fashal Rp 20.000 sepekan.
Alhamdulillah meski sudah agak ngantuk Fashal mau kerjasama belajar simulasi mini budget. Meskipun selesainya dia bilang masih gak ngerti sehingga ketika aku tawarkan senin kita mulai di masih nolak. Tapi aku bilang yang penting amplop jajan aja yang bisa bebas digunakan nanti umi bantu.
Bismillah semoga senin Laskar Fashal bisa menerapkan mini budget di sekolah. Semoga uangnya juga lancar. Aamiinyra
Perangkat simulasi mini budget Fashal
Rabu, 20 September 2017
Mini Budget Laskar
Malam ini sharing minibudget ke Abang Laskar. Alhamdulillah responnya baik meskipun awalnya enggan. Tadi sudah ditegur dan Abang Laskar menerimanya dengan baik. Dan tidak mengulanginya lagi. Karena Abang Laskar sudah besar jadi tanggap menerima ilmu, akupun tidak sulit menjelaskannya. Dan senin kita star mini.budget semua. Kalau hujan libur iqranya.
Lain Abang Fashal malam ini aku juga menjelaskan ulang namun responnya ogah-ogahan gitu. Maka besok rencananya buat simulasi mini budget ini agar abang fashal
Lain Abang Fashal malam ini aku juga menjelaskan ulang namun responnya ogah-ogahan gitu. Maka besok rencananya buat simulasi mini budget ini agar abang fashal

Selasa, 19 September 2017
Mini Budget Fashal
Wew gak mudah untuk mengajarkan anak cerdas finansial. Mereka mau terima uangnya tapi belum siap persyaratannya. Subhanallah apakah beneran berat ya masalah pengelolaan keuangan ini.
Ini kejadian sama Laskar dan Fashal. Malam ini alhamdulillah kedapatan ngajarin Fashal mini budget.Alhamdulillah Fashal moody nya sedang baik meskipun agak ngantuk tapi dia antusias untuk mempelajari mini budget ini.
Aku awalnya tidak sengaja mengajari Fashal, entah karena tidak ada pilihan hehehe. Abang Laskar ikut abi husni keluar beli obat uap di apotik unt zaid. Jadilah tinggal Fashal dan zaid dirumah. Barakallah semua berjalan baik, Fashal biasa saja ini sudah baik malah lebih baik lagi nanti. Aamiinyra
Ini kejadian sama Laskar dan Fashal. Malam ini alhamdulillah kedapatan ngajarin Fashal mini budget.Alhamdulillah Fashal moody nya sedang baik meskipun agak ngantuk tapi dia antusias untuk mempelajari mini budget ini.
Aku awalnya tidak sengaja mengajari Fashal, entah karena tidak ada pilihan hehehe. Abang Laskar ikut abi husni keluar beli obat uap di apotik unt zaid. Jadilah tinggal Fashal dan zaid dirumah. Barakallah semua berjalan baik, Fashal biasa saja ini sudah baik malah lebih baik lagi nanti. Aamiinyra
Senin, 18 September 2017
Foto Menyebar Ilmu Kecerdasan finansial @beswan Lengkong Karya
Aku hanya berharap menebar kebaikan ini memberikan inspirasi yang baik untuk Laskar dan Fashal. Sehingga semakin mudah tugasku. Aamiinyra
Minggu, 17 September 2017
Sosialisasi kepada beswan SMP di Lengkong Karya
Sore tadi jadwal rutin santunan beasiswa yatim di Lengkong Karya. Alhamdulillah sudah dua kali ini rutin anak-anaknya hadir semua. Dan ini adalah waktu pembinaan buat mereka. Kalo hadir semua ada 20 anak disana, namun beberapa tidak hadir jadi hanya 15an anak saja. Terdiri anak TK-SMA. Aku fokus kepada anak-anak SMP keatas.
Akhirnya tema cerdas financial, mini budget ini aku bawa kesana. Aku presentasikan ke anak-anak beswan ini. Dan aku pun mencoba meminta anak-anak ini menghitung pengelolaan uang yang mereka miliki. Tadinya aku sendiri sempat khawatir tidak bisa tapi alhamdulillah ternyata Allah memudahkan. Kata-kataku mengalir begitu saja lancar sekali menjelaskan mini budget ini kepada anak-anak beswan. melatih mereka menghitungnya diatas kertas buku yang mereka bawa.
Aku mencoba menanyakan berapa uang jajan yang didapatkan setiap hari?
Kemudian sisihkan 10% unt sedekah?
Ambil yang diperlukan untuk membayar hutang
Ambil berapa kebutuhan untuk jajan setiap hari?
Sisanya dibagi dua, satu untuk investasi, satu untuk tabungan masa depan.
Alhamdulillah aku sudah menemukan polanya mini budget ini
Akhirnya tema cerdas financial, mini budget ini aku bawa kesana. Aku presentasikan ke anak-anak beswan ini. Dan aku pun mencoba meminta anak-anak ini menghitung pengelolaan uang yang mereka miliki. Tadinya aku sendiri sempat khawatir tidak bisa tapi alhamdulillah ternyata Allah memudahkan. Kata-kataku mengalir begitu saja lancar sekali menjelaskan mini budget ini kepada anak-anak beswan. melatih mereka menghitungnya diatas kertas buku yang mereka bawa.
Aku mencoba menanyakan berapa uang jajan yang didapatkan setiap hari?
Kemudian sisihkan 10% unt sedekah?
Ambil yang diperlukan untuk membayar hutang
Ambil berapa kebutuhan untuk jajan setiap hari?
Sisanya dibagi dua, satu untuk investasi, satu untuk tabungan masa depan.
Alhamdulillah aku sudah menemukan polanya mini budget ini
Sabtu, 16 September 2017
Sosialisasi cerdas financial bersama Abi Husni
Hari ini masih seputar sosialisasi mini budget. Namun hari ini dilakukan di mobil ketika kami sekeluarga bersama-sama mau ke rumah mama. Ritual sabtu ahad nginep dirumah nenek. Jadi ini sekalian sosialisasi dengan abi husni. Semoga semakin dimudahkan meskipun responnya nguap-nguap kayak orang ngantuk gitu heheh. Kalau penerapan cerdas finansial ini bisa aku dan suami lakukan bersama semoga semakin dasyat efeknya buat anak-anak. Aamiinyra
InsyaAllah praktek mini budget nya dimulai senin pekan depan. Semoga keren dimudahkan, tidak nerveus juga. Aamiinyra
InsyaAllah praktek mini budget nya dimulai senin pekan depan. Semoga keren dimudahkan, tidak nerveus juga. Aamiinyra
Jumat, 15 September 2017
Masih sesi sosialisasi Laskar Tentang Mini Budget
Malam ini tadinya mau coba ajak Laskar buat mini budget. Tapi tetep masih penghayatan makna lagi tentang mini budget. Karena Laskar nya masih belum siap mengerjakan tugas ini. Beneren ini new be buat kami sekeluarga. Dan ternyata ini juga yang membuatku kurang sekali dalam pengelolaan uang. Karena selama ini orangtua dulu selalu memudahkan kami. Terutama segala hal yang berurusan dengan belajar.
Maka semoga dengan penghayatan makna mini budget lagi semakin paham deh abang Laskarnya.sekaligus uminya juga. Aamiinyra
Maka semoga dengan penghayatan makna mini budget lagi semakin paham deh abang Laskarnya.sekaligus uminya juga. Aamiinyra
Kamis, 14 September 2017
Mendidik mini budget untuk Abang Laskar dan Fashal
Kali ini temanya mini budget buat abang Laskar dan abang Fashal. Tapi malam ini aku gak mengajarkan langsung membuat mini budget. Malam ini aku mencoba mencerahkan anak-anak ini dengan mini budget. Apa itu mini budget dan mengapa urgent banget buat mereka. Hal ini penting banget supaya dua bujang yang udah mau baligh ini terutama abang Laskar mulai berpikir dan memahami kenapa uminya berkeras mengajarkan mini budget untuk dia.
Aku beberkan kenapa urgent usia baligh sudah pabam pengelolaan uang karena dalam Islam tidak ada istilah remaja, pembagian itu hanya dua anak dan dewasa. Dan ketika baligh mereka sudah dikatakan dewasa sudah bertanggung jawab dengan dirinya sendiri dan sudah bisa menafkahi diri tidak menjadi beban orangtua.
Aku beberkan kenapa urgent usia baligh sudah pabam pengelolaan uang karena dalam Islam tidak ada istilah remaja, pembagian itu hanya dua anak dan dewasa. Dan ketika baligh mereka sudah dikatakan dewasa sudah bertanggung jawab dengan dirinya sendiri dan sudah bisa menafkahi diri tidak menjadi beban orangtua.
Jumat, 08 September 2017
Aliran Rasa
Senang banget mengerjakan bagian ini , tidak berat namun juga tidak dianggap ringan semuanya. Banyak berdoa Yang terpenting ketika menjadi ibu. Semoga
Senin, 04 September 2017
Sabtu, 02 September 2017
Jumat, 01 September 2017
Laskar Menjadi Guru Origami
Hari ini adalah Hari Raya Idul Adha, seperti biasa Husni Fams melaksanakan sholat Ied di Cipondoh. Setelah sholat rutinitasnya adalah makan ketupat bersama semua keluarga om-om dan tante-tante yang merupakan adik-adik mama di rumah mama papa. Letak rumah mama papa ini strategis ada dibelakang lapangan kecamatan tempat kami sholat Ied kira-kira 200 meter. Jadi cukup kami berjalan kaki untuk sholat.
Adik-adik mama ini banyak loh, ada 7 orang jumlahnya. Bisa dibayangkan bila semua bawa keluarga dan satu keluarganya bisa terdiri minimal 3 anggota keluarga. Alangkah ramenya rumah mama papa saat ini.
Makanya bada sholat ied ini sudah menjadi silaturahim rutin keluarga almarhum kong ahmad. Alhamdulillah moment ini menjadi pemersatu keluarga. Keponakanku atau sepupu anak-anak berusia bayi kecil sampai yang sudah kuliah ngumpul semua disini. Moment ini sangat memberi kehangatan sendiri.
Ini cerita tentang Laskar yang tiba-tiba jadi coach origami buat tante, om dan sepupu-sepupunya. Sayangnya sangat menyesal banget uminya tidak tahu moment ini. Baru tahu saat tantenya, anaknya om kasim; salsa cerita dan mengambil foto ketika Laskar menjadi guru. Sepertinya sangat kereen sekali dan kami menjadi bangga pada Laskar.
Umi berharap kebaikan selalu buat Laskar. Semoga ilmunya tambah bermanfaat dan berkah. Aamiinyra
Adik-adik mama ini banyak loh, ada 7 orang jumlahnya. Bisa dibayangkan bila semua bawa keluarga dan satu keluarganya bisa terdiri minimal 3 anggota keluarga. Alangkah ramenya rumah mama papa saat ini.
Makanya bada sholat ied ini sudah menjadi silaturahim rutin keluarga almarhum kong ahmad. Alhamdulillah moment ini menjadi pemersatu keluarga. Keponakanku atau sepupu anak-anak berusia bayi kecil sampai yang sudah kuliah ngumpul semua disini. Moment ini sangat memberi kehangatan sendiri.
Ini cerita tentang Laskar yang tiba-tiba jadi coach origami buat tante, om dan sepupu-sepupunya. Sayangnya sangat menyesal banget uminya tidak tahu moment ini. Baru tahu saat tantenya, anaknya om kasim; salsa cerita dan mengambil foto ketika Laskar menjadi guru. Sepertinya sangat kereen sekali dan kami menjadi bangga pada Laskar.
Umi berharap kebaikan selalu buat Laskar. Semoga ilmunya tambah bermanfaat dan berkah. Aamiinyra
Langganan:
Postingan (Atom)