Ini tentang cerita dibalik Quote semangat pagi yang kerap kali hadir di beranda saya.
Sesungguhnya quote ini kebanyakan merupakan refleksi diri menjadi lebih baik setiap harinya. Mengafirmasi diri sendiri dengan kata-kata positif. Karena pagi adalah awal kita memulai hari. Bagi orang yang moody untuk semangat mengawali pagi butuh effort yang tidak kecil. Terlebih seorang perempuan, Istri dan Ibu ketika awal paginya moody nya jelek bisa sepanjang hari itu merusak aktivitasnya. Dan ketika dia menjadi istri bisa sepanjang hari itu dia cemberut, membosankan, mudah marah, pesakitan dan mengganggu keharmonisan bersama pasangannya. Dan bila engkau adalah Ibu yang awal paginya tidak bahagia keadaan rumah menjadi suram, kaku, beku jauh dari kedamaian dan keindahan surga, anak-anakpun dipastikan tidak bahagia dan mudah marah.
Apakah kita akan menunggu lingkungan memberikan afirmasi positif? Meminta orang-orang di sekitar kita tersenyum kepada kita? Dan kita terganggu bila orang lain yang sedang tidak bahagia mengganggu kebahagiaan kita?
Ketika kita menjadi Ibu kitalah sentral di rumah maka kitalah yang akan meng-create suasana positif itu dirumah. Memanajemen hati kita agar selalu ikhlas dalam beraktivitas. Seminimal mungkin adalah tersenyum yang sempurna untuk diri kita sendiri sebagai manifestasi rasa syukur kepadaNya akan kehidupan yang diberikan pagi ini. meski orang-orang disekitar kita tidak meresponnya. Karena apa yang kita lakukan adalah semata untuk membuktikan kita sebagai hamba yang berbakti kepadaNya. Menebar kasih sayang adalah perintahNya agar dunia menjadi indah damai dan harmoni.
Siapakah yang merasakan hal yang sama dan mau sama-sama bergerak untuk semangat pagi memulai hari? Sepertinya bila kita bersama akan lebih seru dan mengasyikkan, pasti cahayanya akan lebih cepat terang dan memancar.
Yuk moms...kita saling menyemangati.....
#semangatpagi
#mentarispirit
#bundasalihahbatch2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar