Rencana awal mau mengajarkan kemandirian buat zaid. Supaya dia tidak ngompol kalau tidur. Sudah berjalan 4 hari sejak direncanakan, namun saat ini zaid "my special child" sakit. Badannya panas dan batuk. Subhanallah sudah dua hari ini panasnya belum turun. Sudah dikasih obat penurun panas namun belum juga reda panasnya.
Qodarullah, rencana kemandirian zaid sementara di pending dulu. Meskipun tidak sedemikian langsung berubah lagi seperti semula, alhamdulillah masih ada bekasnya latihan kemandirian ini.
Bermain peran sangat membekas buat zaid. Sejak hari pertama aku mencoba merencanakan latihan kemandirian pipis dikamar mandi dan latihan bangun kalau mau pipis saat tidur supaya gak ngompol. Aku mengajaknya bermain peran pura-pura melatih bonekanya bagaimana caranya pipis dikamar mandi. Ada tiga boneka yang kami turunkan menjadi peran utama. Boneka bear peddington, siputih dan elang bondol. Boneka bear dan si putih kami kasih celana dalam, pakai celana dalam zaid yang sudah kecil. Pura-puranya mereka sedang tidur tahu-tahu salah satu boneka, bergantian bear pedington atau si putih atau elang bondol ingin pipis. Cepat-cepat Ayo buka celananya masuk kekamar mandi, baca doa, duduk di kamar mandi, kemudian setelah selesai jangan lupa cebok bersihkan, kemudian siram pipisnya dan keluar kamar mandi, baca doa. Begitu seterusnya bergantian bonekanya masuk kamar mandi, sekalian belajar antri dan menahan pipis kalau ada orang dikamar mandi.
Alhamdulillah seru sekali, meskipun terlihat sederhana, zaid suka dan kami tertawa bersama. Apalagi kalau tiba salah satu bonekanya yang kami perankan bergantian lupa melakukan ritual kekamar mandi ini, entah lupa buka celana dalam, lupa pakainya lagi, lupa siram pipis, lupa cebok dll. Aku keluarkan ledekan lucu untuk mengingatkan zaid kalau lupa pakai celana dalam malu, lupa buka celana dalam ngompol jijik bau dan malu juga, lupa siram pipisnya kamar mandinya bau ada kecoa, lupa cebok nanti gatal kulitnya ada kuman dll. Hal ini agar zaid tahu sebab akibatnya bila ia melupakan ritual tsb.
Dan saat ini zaid sakit, rasanya aku gak tega menuntutnya berlebihan. Jadi terpaksa aku pakaikan diapers. Namun alhamdulillah ketika tidur dan dia terjaga mau pipis dia bilang pengen pipis. Sedih juga dan kasian, tapi aku pikir ketika dia minta bismillah insyaAllah dia siap meskipun kondisinya sedang lemah. Aku gendong dan aku ajak kekamar mandi, melakukan ritual pipis ke kamar mandi. Meskipun pas dibuka diapersnya sudah ada pipisnya namun alhamdulillah dia juga masih berusaha walau sedang sakit untuk pipis dikamar mandi ketika tidur.
Semoga niat dan semangat kebaikan ini mendapat kemudahan. Aamiinyra
Sabtu, 25 Februari 2017
Kamis, 23 Februari 2017
Zaid masih ngantuk, tapi harus ke kamar mandi
Awalnya agak-agak shock ketika zaid ngompol di kasur. Padahal tidur malam sudah pakai diaper. Hiks dah dua malam diapersnya kebocoran kepenuhan kayaknya gak kuat nampung pipisnya. Pertama kali biasa aja, karena yang beresin abi nya, mikir mungkin pakai diaper nya keselip kurang bener jadi bocor pipisnya ke kasur. Ups dan ternyata hari besoknya terulang lagi, kebocoran lagi di kasur. Abi nya gak mau beresin, katanya gantian kemarin dia yang beresin. Jadilah mau gak mau umi beresin zaid. Beneran bajunya ikutan basah, pas aku buka diapernya penuh dan ini beneran karena pipisnya gak ketampung. Aku menarik napas dan mencoba menahan marah, kecewa, sedih...entahlah.
Zaid kecilku, He is special child. Aku harus ekstra sabar untuknya. Apa yang ada sekarang darinya lebih dari cukup bagiku. Mengingat Zaid lahir prematur dengan berat 1,3kg tentu butuh perjuangan untuk tubuhnya sendiri tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Sekarang zaid 3 thn 7 bulan. Perkembangannya sangat baik untuk anak-anak prematur seusianya. Alhamdulillah saat ini perkembangannya tidak jauh berbeda dengan anak-anak normal yang lahir cukup bulan.
Maka aku harus memberikan pendidikan yang pas baginya, pas tegas namun lembut.... Bismillah Allah pasti memilihkan rahim yang tepat untuk ibunya...dan aku telah dipilihNya...aku pasti bisa...dan harus bisa.
Jadilah ketika aku bersihkan Zaid ke kamar mandi, sambil memandikannya sekalian. Aku menegurnya, aku bilang, "Bahwa Zaid udah besar, emang kenapa si De kok pipis di celana? Ade gak berasa ya?"
Zaid bilang" Ia Zaid gak rasain kalo lagi tidur",
"Ya udah besok, kalo lagi tidur, malam-malam umi bangunin ya untuk pipis di kamar mandi?" Pintaku
"Iya, bangunin malam-malam" jawab Zaid
"Sip, Ya udah sekarang kita mandi sekalian karena bajunya ade basah juga"
Alhamdulillah, sambil membereskan Zaid mandi dan bersih-bersih. Aku merenung, inilah waktunya aku harus melatihnya pipis ketika tidur, juga melatihnya pipis sendiri ke kamar mandi ketika bermain dan tidak tidur. Ini pas banget baru dapet ilmu di kelas bunda sayang mengenai kemandirian. Dulu ketika anak-anak pertama dan kedua aku sangat rajin dan semangat mengajari anak toilet training. Kami tinggal di negeri Gingseng Korea Selatan. Ikut abi nya menyelesaikan study nya. Ini berkaitan dengan biaya yang harus di hemat. Tidak juga aku berpikir terlalu jauh tentang kemuliaan seorang anak saat itu. Kemuliaan anak untuk bisa melakukannya sendiri memenuhi kebutuhan hidupnya. Makanya hasilnya juga kurang maksimal, ruh nya ke anak-anak belum dapet. Anak-anak hanya paham bahwa harus begini dan dilakukan penuh dengan tekanan. Bila mengingat itu kasian mereka, meskipun mereka mendapatkan kemuliaan diri namun mereka melakukannya dengan beban. Yang mereka paham ini adalah beban kehidupan karena ekonomi orang tuanya yang tidak memungkinkan untuk mereka bermanja-manja. Namun tetap aku rasakan ada kebaikan disana, anak-anak mengerti hidup itu berjuang.
Saat ini ternyata aku sadari apa yang sudah kulakukan dulu adalah baik, hanya butuh polesan ruh positif penuh keikhlasan untuk melakukannya. Aku memberikan perlakuan lain pada Zaid karena aku memang harus sangat mengerti anak ini. Karena dia adalah special child.
Dan akhirnya sudah dua malam ini, aku mulai membangunkannya dan menggendongnya ke kamar mandi, meskipun hanya sekali saat aku selesai melakukan tahajud. Ketika sesaat waktu subuh tiba. Meskipun aku liat di diapernya sudah ada bekas pipis disana. Setidaknya dia tidak pipis dua kali di diapernya, dan zaid mengerti bahwa dia harus ke kamar mandi saat dia ingin pipis meski dia masih ngantuk sekali. Semoga selalu ada kebaikan untuk hal ini bagi zaid dan keluarga kami. Aamiinyra
Zaid kecilku, He is special child. Aku harus ekstra sabar untuknya. Apa yang ada sekarang darinya lebih dari cukup bagiku. Mengingat Zaid lahir prematur dengan berat 1,3kg tentu butuh perjuangan untuk tubuhnya sendiri tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Sekarang zaid 3 thn 7 bulan. Perkembangannya sangat baik untuk anak-anak prematur seusianya. Alhamdulillah saat ini perkembangannya tidak jauh berbeda dengan anak-anak normal yang lahir cukup bulan.
Maka aku harus memberikan pendidikan yang pas baginya, pas tegas namun lembut.... Bismillah Allah pasti memilihkan rahim yang tepat untuk ibunya...dan aku telah dipilihNya...aku pasti bisa...dan harus bisa.
Jadilah ketika aku bersihkan Zaid ke kamar mandi, sambil memandikannya sekalian. Aku menegurnya, aku bilang, "Bahwa Zaid udah besar, emang kenapa si De kok pipis di celana? Ade gak berasa ya?"
Zaid bilang" Ia Zaid gak rasain kalo lagi tidur",
"Ya udah besok, kalo lagi tidur, malam-malam umi bangunin ya untuk pipis di kamar mandi?" Pintaku
"Iya, bangunin malam-malam" jawab Zaid
"Sip, Ya udah sekarang kita mandi sekalian karena bajunya ade basah juga"
Alhamdulillah, sambil membereskan Zaid mandi dan bersih-bersih. Aku merenung, inilah waktunya aku harus melatihnya pipis ketika tidur, juga melatihnya pipis sendiri ke kamar mandi ketika bermain dan tidak tidur. Ini pas banget baru dapet ilmu di kelas bunda sayang mengenai kemandirian. Dulu ketika anak-anak pertama dan kedua aku sangat rajin dan semangat mengajari anak toilet training. Kami tinggal di negeri Gingseng Korea Selatan. Ikut abi nya menyelesaikan study nya. Ini berkaitan dengan biaya yang harus di hemat. Tidak juga aku berpikir terlalu jauh tentang kemuliaan seorang anak saat itu. Kemuliaan anak untuk bisa melakukannya sendiri memenuhi kebutuhan hidupnya. Makanya hasilnya juga kurang maksimal, ruh nya ke anak-anak belum dapet. Anak-anak hanya paham bahwa harus begini dan dilakukan penuh dengan tekanan. Bila mengingat itu kasian mereka, meskipun mereka mendapatkan kemuliaan diri namun mereka melakukannya dengan beban. Yang mereka paham ini adalah beban kehidupan karena ekonomi orang tuanya yang tidak memungkinkan untuk mereka bermanja-manja. Namun tetap aku rasakan ada kebaikan disana, anak-anak mengerti hidup itu berjuang.
Saat ini ternyata aku sadari apa yang sudah kulakukan dulu adalah baik, hanya butuh polesan ruh positif penuh keikhlasan untuk melakukannya. Aku memberikan perlakuan lain pada Zaid karena aku memang harus sangat mengerti anak ini. Karena dia adalah special child.
Dan akhirnya sudah dua malam ini, aku mulai membangunkannya dan menggendongnya ke kamar mandi, meskipun hanya sekali saat aku selesai melakukan tahajud. Ketika sesaat waktu subuh tiba. Meskipun aku liat di diapernya sudah ada bekas pipis disana. Setidaknya dia tidak pipis dua kali di diapernya, dan zaid mengerti bahwa dia harus ke kamar mandi saat dia ingin pipis meski dia masih ngantuk sekali. Semoga selalu ada kebaikan untuk hal ini bagi zaid dan keluarga kami. Aamiinyra
Jumat, 17 Februari 2017
Zainab binti Khuzaimah
Ummul mukminin Zainab binti Khuzaimah
- Zainab binti Khuzaimah adalah istri Rasulullah SAW yang bergelar Ummul Masakin (ibunda orang-orang miskin). Zainab binti Khuzaimah ber beda dengan istri Nabi SAW lainnya yang bernama Zainab binti Jahsy. Zainab memang sangat dikenal karena kebaikan hatinya dan sangat pemurah. Dia banyak menyantuni orang-orang miskin.
Ummul Mukminin yang satu ini sangat dimuliakan sebagai salah satu istri Rasulullah SAW. Kebersamaannya dengan Rasulullah sebagai suami istri juga tak berlangsung lama. Zainab binti Khuzaimah adalah istri Rasulullah yang wafat setelah Khadijah RA. Rasulullah SAW sendiri yang merawat jenazah Zainab saat wafat.
Zainab memiliki nama lengkap Zainab binti Khuzaimah bin Haris bin Abdillah bin Amru bin Abdi Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’shaah al Hilaliyah. Ibunya bernama Hindun binti Auf bin Harits bin Hamathah.
Zainab lahir sebelum tahun ke-13 Rasul mendapatkan kenabiannya. Wanita dermawan ini berasal dari keluarga yang dihormati dan disegani.
Kedermawannanya telah dikenal, bahkan sebelum beliau memeluk Islam. Sebelum menikah dengan Rasulullah, Zainab sudah digelari Ummul Masakin. Zainab selalu mengutamakan kedermawanannya pada orang-orang miskin daripada memanjakan dirinya sendiri dengan harta benda yang dimiliki. Sifat penyantun yang dimilikinya pun sudah ada sebelum dia mengetahui bahwa dengan sifatnya dapat mendatangkan pahala dari Allah SWT.
Dalam kehidupan beragamanya, Zainab termasuk kelompok wanita pertama yang memeluk Islam. Sejak memeluk Islam, dia menolak syirik dan menyembah berhala, dia juga selalu menjauhkan diri dari perbuatan Jahiliyah.
Sebelum menikah dengan Rasulullah ketika masa Jahiliyah dia menikah dengan Thufail bin Harits. Namun, Thufail menceraikan Zainab karena tak kunjung memiliki anak saat hijrah ke Madinah. Kemudian, untuk memuliakanya, saudara laki-laki Thufail, Ubaidah bin Harits, menikahinya. Ubaidah dikenal sebagai seorang prajurit penunggang kuda yang paling perkasa setelah Hamzah bin Abdul Muthalib dan Ali bin Abi Thalib.
Keperkasaannya dibuktikan hingga ia gugur syahid dalam perang Badar, Zainab pun kembali menjanda. Untuk melindungi dan meringankan beban kehidupan Zainab, Rasulullah pun menikahinya.
Rasulullah luluh karena kebaikan hati dan lemah lembut Zainab terhadap orang miskin. Rasulullah selalu mendahulukan kepentingan kaum Muslimin, termasuk kepentingan Zainab. Wajah Zainab memang tidak terlalu cantik, tapi kecantikan hatinya yang membuat ia dinikahi Rasulullah. Beberapa sahabat juga enggan menikahinya setelah ia kehilangan Ubaidah sebagai pahlawan Badar.
Rasulullah menikah dengan Zainab setelah beliau menikah dengan Hafshah binti Umar. Tapi, pernikahannya dengan Zainab hanya selama tiga bulan karena setelah itu Zainab meninggal dunia. Ketika menikah, Rasulullah memberikan sebesar 10 uqiyah perak dan merayakan walimah dengan berbagai hidangan. Undangan pun tak hanya diberikan pada kaum berada, kaum dhuafa pun diundang dan duduk bersama menikmati hidangan yang disediakan.
Biasanya, Rasul mengingkari gelar yang didapatkan ketika pada masa Jahiliyah. Tetapi, tidak dengan gelar yang didapatkan Zainab sebagai Ummul Masakin. Zainab juga dikenal selalu meringankan beban saudaranya, seperti perlakuan dia terhadap budaknya. Zainab memiliki seorang budak dari Habasyah. Selu ruh budak yang dimilikinya tidak pernah diperlakukan layaknya budak. Perlakuannya terhadap budak diberikan seperti kerabat dekat.
Zainab wafat pada akhir Rabiul Akhir bulan ke-39 sejak hijrahnya Rasulullah. Rasul pun menguburkan Zainab di Baqi. Zainab meninggal di usia yang cukup muda, 30 tahun.
Ummul Mukminin yang satu ini sangat dimuliakan sebagai salah satu istri Rasulullah SAW. Kebersamaannya dengan Rasulullah sebagai suami istri juga tak berlangsung lama. Zainab binti Khuzaimah adalah istri Rasulullah yang wafat setelah Khadijah RA. Rasulullah SAW sendiri yang merawat jenazah Zainab saat wafat.
Zainab memiliki nama lengkap Zainab binti Khuzaimah bin Haris bin Abdillah bin Amru bin Abdi Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’shaah al Hilaliyah. Ibunya bernama Hindun binti Auf bin Harits bin Hamathah.
Zainab lahir sebelum tahun ke-13 Rasul mendapatkan kenabiannya. Wanita dermawan ini berasal dari keluarga yang dihormati dan disegani.
Kedermawannanya telah dikenal, bahkan sebelum beliau memeluk Islam. Sebelum menikah dengan Rasulullah, Zainab sudah digelari Ummul Masakin. Zainab selalu mengutamakan kedermawanannya pada orang-orang miskin daripada memanjakan dirinya sendiri dengan harta benda yang dimiliki. Sifat penyantun yang dimilikinya pun sudah ada sebelum dia mengetahui bahwa dengan sifatnya dapat mendatangkan pahala dari Allah SWT.
Dalam kehidupan beragamanya, Zainab termasuk kelompok wanita pertama yang memeluk Islam. Sejak memeluk Islam, dia menolak syirik dan menyembah berhala, dia juga selalu menjauhkan diri dari perbuatan Jahiliyah.
Sebelum menikah dengan Rasulullah ketika masa Jahiliyah dia menikah dengan Thufail bin Harits. Namun, Thufail menceraikan Zainab karena tak kunjung memiliki anak saat hijrah ke Madinah. Kemudian, untuk memuliakanya, saudara laki-laki Thufail, Ubaidah bin Harits, menikahinya. Ubaidah dikenal sebagai seorang prajurit penunggang kuda yang paling perkasa setelah Hamzah bin Abdul Muthalib dan Ali bin Abi Thalib.
Keperkasaannya dibuktikan hingga ia gugur syahid dalam perang Badar, Zainab pun kembali menjanda. Untuk melindungi dan meringankan beban kehidupan Zainab, Rasulullah pun menikahinya.
Rasulullah luluh karena kebaikan hati dan lemah lembut Zainab terhadap orang miskin. Rasulullah selalu mendahulukan kepentingan kaum Muslimin, termasuk kepentingan Zainab. Wajah Zainab memang tidak terlalu cantik, tapi kecantikan hatinya yang membuat ia dinikahi Rasulullah. Beberapa sahabat juga enggan menikahinya setelah ia kehilangan Ubaidah sebagai pahlawan Badar.
Rasulullah menikah dengan Zainab setelah beliau menikah dengan Hafshah binti Umar. Tapi, pernikahannya dengan Zainab hanya selama tiga bulan karena setelah itu Zainab meninggal dunia. Ketika menikah, Rasulullah memberikan sebesar 10 uqiyah perak dan merayakan walimah dengan berbagai hidangan. Undangan pun tak hanya diberikan pada kaum berada, kaum dhuafa pun diundang dan duduk bersama menikmati hidangan yang disediakan.
Biasanya, Rasul mengingkari gelar yang didapatkan ketika pada masa Jahiliyah. Tetapi, tidak dengan gelar yang didapatkan Zainab sebagai Ummul Masakin. Zainab juga dikenal selalu meringankan beban saudaranya, seperti perlakuan dia terhadap budaknya. Zainab memiliki seorang budak dari Habasyah. Selu ruh budak yang dimilikinya tidak pernah diperlakukan layaknya budak. Perlakuannya terhadap budak diberikan seperti kerabat dekat.
Zainab wafat pada akhir Rabiul Akhir bulan ke-39 sejak hijrahnya Rasulullah. Rasul pun menguburkan Zainab di Baqi. Zainab meninggal di usia yang cukup muda, 30 tahun.
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Agung Sasongko_Republika
Langganan:
Postingan (Atom)