Ceritanya memang sudah lama ingin merapihkan halaman depan rumah, menata tanaman yang sudah lama tidak disentuh karena kesibukan.... (Gaya sok sibuk😅). Sekalian mengabulkan request Zaid minta ditemani juga main di halaman depan rumah. 'Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui".
Menata tanaman itu harus ekstra energi karena ini menyangkut hobi sebenarnya, dan umi kalo sudah hobi takut untuk memulainya karena biasanya akan lama dan sulit untuk berhenti... Hmmm dan inilah jadinya tanaman sudah liar, daun2nya kemana2 tidak terawat dan tidak rapi, bahkan ada yang kekeringan atau kekurangan tanah.
Ceritanya itu Bada subuh berjamaah kita sekeluarga tilawah bareng satu juz gantian bacanya bergiliran sehalaman. Dan biasanya setelah itu ngantuk poll 😆, tapi takut badannya jadi melar kalo tidur terus. Makanya pagi itu setelah sholat suruq dan dzikir al matsurat, ke halaman depan rumah, menghilangkan ngantuk.
Awalnya si cuma mau sapu halaman rumah. Pohon rambutan sepertinya sedang meranggas, banyak daun-daun kering berguguran di halaman rumah. Tapi kok ya melihat pohon pageran di rumah itu sudah liar, daun muda nya muncul kemana-kemana sangat tidak rapi. Akhirnya umi memangkas daun-daun pohon pageran itu dengan gunting pohon, mau dibentuk model-model ealahhh gak tahu caranya😄, ya sudah dibentuk standar saja, kotak😁.
Setelah itu ada pohon pepaya jepang yg tumbuhnya sudah kurang nyaman di pandang. Akhirnya pohon pepaya jepang itu terpaksa umi tebang 3/4 nya. Lumayan juga daun pepayanya banyak. Pagi itu Umi berdua Zaid petik daun pepayanya, sayang kalo dibuang, Memetik daun pepaya jepang ini harus hati-hati agar tidak kena getahnya yang tajam. Zaid petik dengan menggunakan sarung tangan, umi dengan gunting. Daun-daun yang sudah tua kita biarkan, yang kita petik daun yang masih muda saja supaya daunnya tidak terlalu keras ketika dimasak. Barakallah petik daun ini dapat satu baskom.😍
Setelah itu kita pangkas daun katuk, alhamdulillah bisa berbagi daun katuk sama teh nimah tetangga belakang rumah. Kita tawarkan juga daun pepaya jepang tadi tapi alhasil Teh Nimah dan Mak Ana maunya yang sudah matang saja.
Lumayan juga beres-beres tanaman ini, umi tepar kecapean tidur sampe ashar. Bada ashar siap-siap mengolah makanan buat berbuka dan memasak oseng daun pepaya jepang tadi, karena sudah janji juga mau ngasih masakan itu ke tetangga😊
Memasak ketika berpuasa itu sebenarnya ada rasa khawatir, kurang asinlah, gurihlah, kurang enak, kurang bumbulah...padahal mau ngasih tetangga kan gak asyik kalo rasanya aneh, malu euuy.🤭 ya bismillah saja, Alhamdulillah semuanya sesuai rencana, selesai masakan osengan daun pepaya teri medan, dan bisa berbagi kepada tetangga. Zaid membantu mengantarkannya dengan senang hati. Barakallah🌹
Mungkin ada yang minat mau coba masak oseng daun pepaya teri medan, yo cek resepnya ya
Bahan
1. Daun pepaya jepang rebus hingga lunak, potong2 kecil
2. Ikan teri medan, cuci
Bumbu iris
1. Bawang bombay
2. Bawang merah
3. Bawang putih
4. Tomat
5. Lengkuas geprek
6. Daun salam
7. Daun jeruk
8. Saos tiram
9. Cabe
10. Garam, kaldu masak,
Cara memasak
1. Tumis bumbu, bawang bombay, bawang merah, putih, cabe, masak hingga harum, masukan tomat lengkuas daun jeruk salam
2. Masukan teri medan diamkan diaduk sesekali saja, jangan sering diaduk agar tidak hancur
3. Setelah dirasa sudah matang dan harum masukan daun pepaya yang sudah direbus dan dipotong2 tadi
4. Tunggu hingga bumbu meresap dan semua tercampur rata.
5. Angkat dan hidangkan
*Selamat mencoba dan menikmati ya*💌