Senin, 31 Juli 2017
Minggu, 30 Juli 2017
Sabtu, 29 Juli 2017
Cerita Kereta Pembawa Kartu Angka
Zaid sangat suka dengan kereta. Umi abi membelikan set kecil Thomas engine. Untuk teman-teman Thomas, kami membeli menyicil. Pertama persi, tobi, charlie dll (lupa nama-namanya). Ada set rel nya lumayan cukup buat zaid main. Bukan hanya Thomas saja kereta zaid, macam-macam kereta baterai juga ada.
Malam itu zaid gak mau main yang lain, menggunting, mengumpulkan dll. Sampai umi bingung enaknya bagaimana untuk fun math ini. Terutama aku ingin mengenalkan angka pada zaid.
Umi.membujuk dengan segala rupa dia tetap tidak mau. Zaid malah mengajak umi main keretaan Thomasnya. Sambil bermain umi coba mengajaknya menghitung rel.keretanya. Zaid tetap enggan. Sampe umi bilang gak mau main kalo zaid gak mau. Akhirnya umi turun dari kasur mencoba berkreasi dengan kereta dan rel tsb untuk bisa fun math. Aku ambil kertas kosong digunting cukup untukenuliskan angka setiap lembarnya saru simbol angka sampe ada 10 lembar. Kemudian setiap lembar tersebut diletakan ditempel di sebelah rel masing-,masing. Cukup 10 rel saja. Lalu aku gunting lembar kecil-kecil dan aku tuliskan angka juga dimasing-masing dilembar tersebut.
Malam itu zaid gak mau main yang lain, menggunting, mengumpulkan dll. Sampai umi bingung enaknya bagaimana untuk fun math ini. Terutama aku ingin mengenalkan angka pada zaid.
Umi.membujuk dengan segala rupa dia tetap tidak mau. Zaid malah mengajak umi main keretaan Thomasnya. Sambil bermain umi coba mengajaknya menghitung rel.keretanya. Zaid tetap enggan. Sampe umi bilang gak mau main kalo zaid gak mau. Akhirnya umi turun dari kasur mencoba berkreasi dengan kereta dan rel tsb untuk bisa fun math. Aku ambil kertas kosong digunting cukup untukenuliskan angka setiap lembarnya saru simbol angka sampe ada 10 lembar. Kemudian setiap lembar tersebut diletakan ditempel di sebelah rel masing-,masing. Cukup 10 rel saja. Lalu aku gunting lembar kecil-kecil dan aku tuliskan angka juga dimasing-masing dilembar tersebut.
Jumat, 28 Juli 2017
Kamis, 27 Juli 2017
Rabu, 26 Juli 2017
Memastikan anak belajar swndiri
Hari ini tidak terlalu fokus membersamai anak-anak. Kemarin aku teringat untuk meminta mereka mengerjakan peer. Aku memastikan apakah mereka beneran mengerjakan peer tersebut? Alhamdulillah mereka mengaku mengerjakan, saya belum menghasilkan nilai di lembaran tersebut.
Selasa, 25 Juli 2017
Eksperiment Mengukur Menghitung Luas dan Volume
Malam ini Husni Fams Kidos fun math dengan mengukur, menghitung luas dan volume. Tapi seperti ini belum umi siapkan untuk zaid. Fun math ini fokus untuk Fashal dan Laskar.
Umi meminta mereka mengukur panjang, lebar dan tinggi benda dengan penggaris. Untuk abang Laskar umi meminta dia mengukur volume botol minum. Awalnya aku bertanya bentuk botol minum itu apa? Aku ingin memastikan apakah Laskar paham bentuk geometri^-^. Alhamdulillah Laskar menjawab benar berbentuk balok. Barulah setelah itu aku memintanya menghitung volume Botol minum tersebut.
Untuk Abang Fashal, umi memintanya mengukur panjang dan lebar buku tulis di mejanya. Tadinya mau meminta dia menghitung luasnya tapi sepertinya abang Fashal kurang excited....malah jadinya ada drama gak enak pas ini. Namun meskipun begitu dia mau mencoba mengukur panjang dan lebar buku tersebut. Awalnya dengan enggan dia mengukur dan menuliskannya dibuku tulis. Fashal juga sepertinya kesulitan atau merasa malas mengerjakannya. Dia minta dibantu terus bagaimana caranya mengukur dengan penggaris dan merasa kebingungan membaca hasil pengukurannya itu. Aku berusaha bersabar dan keluar sedikit nasehat buat abang Fashal. Aku hanya berharap Fashal semangat bermain belajar bersamaku. Aamiinyra
Alhamdulillah selesai fun math dengan sedikit drama kurang enak. Mereka abang Fashal dan Laskar berhasil mengerjakan tugas fun math dengan baik dan sudah mendapat jasil perhitungannya dengan benar setelah crosschek kebenaran hitungannya dengan kalkulator^-^. Dan umi memberikan homework menghitung volume tabung (celengan) untuk Laskar, menghitung panjang lebar kertas peta untuk abang Fashal. Semua homework ini dikumpulkan sebelum isya. Semoga mereka bisa mengerjakan dengan baik bertanggungjawab dan tepat waktu. Aamiinyra
Umi meminta mereka mengukur panjang, lebar dan tinggi benda dengan penggaris. Untuk abang Laskar umi meminta dia mengukur volume botol minum. Awalnya aku bertanya bentuk botol minum itu apa? Aku ingin memastikan apakah Laskar paham bentuk geometri^-^. Alhamdulillah Laskar menjawab benar berbentuk balok. Barulah setelah itu aku memintanya menghitung volume Botol minum tersebut.
Untuk Abang Fashal, umi memintanya mengukur panjang dan lebar buku tulis di mejanya. Tadinya mau meminta dia menghitung luasnya tapi sepertinya abang Fashal kurang excited....malah jadinya ada drama gak enak pas ini. Namun meskipun begitu dia mau mencoba mengukur panjang dan lebar buku tersebut. Awalnya dengan enggan dia mengukur dan menuliskannya dibuku tulis. Fashal juga sepertinya kesulitan atau merasa malas mengerjakannya. Dia minta dibantu terus bagaimana caranya mengukur dengan penggaris dan merasa kebingungan membaca hasil pengukurannya itu. Aku berusaha bersabar dan keluar sedikit nasehat buat abang Fashal. Aku hanya berharap Fashal semangat bermain belajar bersamaku. Aamiinyra
Alhamdulillah selesai fun math dengan sedikit drama kurang enak. Mereka abang Fashal dan Laskar berhasil mengerjakan tugas fun math dengan baik dan sudah mendapat jasil perhitungannya dengan benar setelah crosschek kebenaran hitungannya dengan kalkulator^-^. Dan umi memberikan homework menghitung volume tabung (celengan) untuk Laskar, menghitung panjang lebar kertas peta untuk abang Fashal. Semua homework ini dikumpulkan sebelum isya. Semoga mereka bisa mengerjakan dengan baik bertanggungjawab dan tepat waktu. Aamiinyra
![]() |
Homework untuk besoknya |
![]() |
Fashal mengukur buku |
Senin, 24 Juli 2017
Belajar Mengenal Konsep Berat Ringan Dengan Timbangan Sederhana
Hari ini alhamdulillah Husni Fams kidos bermain fun matematika lagi.
Saat ini umi ingin mengenalkan konsep berat ringan untuk Zaid, sedangkan untuk Abang Fashal dan Abang Laskar pengetahuan baru yaitu Satuan berat gram dan mililiter.
Sejak siang umi dah mulai berpikir akan merencanakan fun matematika apa untuk Husni Fams kidos hari ini ya? Ehmmm
Alhamdulillah ide menimbang masih menempel dikepala:) ketika pulang tadi sambil menyetir aku sounding ke zaid,
"Nanti malam kita main timbangan yuk de,;) mau gak?
"Yeah asyik, ucap Zaid.
Dia suka banget ide ini, sudah dibilang main saja bersama umi nya dia sudah senang banget. Apalagi bermain dengan tujuan belajar eksplore kayak gini, Zaid paling suka.
Sampe rumah, sore menjelang. Zaid sudah sibuk tanya kapan kita main timbangan mi?
" Katanya mau main timbangan, Mi?" Tanya Zaid
" Iya nanti ya kita sholat maghrib dulu, adek mandi dulu!" Jawabku
Aku mulai sibuk berpikir alat-alat yang akan dipersiapkan untuk membuat timbangan sederhana. Alhamdulillah masih teringat ilmu ketika PLPG dapet inspirasi dari dosen PLPG waktu itu. Bahwa mengajarkan matematika kepada anak kecil itu harus menyenangkan dibuat seperti bermain namun secara tidak langsung mereka belajar konsepnya.
Teringat inspirasi itu adalah ide timbangan sederhana yang dibuat dari gantungan baju (hanger). Dan saat itu juga ketika test micro teaching aku mencoba mempraktekan ide keren ini. Alhamdulillah ketika dipraktekan saat itu pas didepan dosennya sekarang bisa lebih pede untuk mencobanya kepada anak balitaku Zaid. Merasa lebih kena aja konsepnya.
Jadilah bada maghrib aku membuat timbangan sederhana ini. Alhamdulillah semua bahan tersedia sehingga tidak butuh waktu lama timbangan ini jadi. Taraaaa penampakannya;)
Husni Fams Kidos suka, tapinya malah berebut. Terutama Fashal dan Zaid yang memang acapkali sensi tingkat tinggi. Fashal tidak mau mengalah seakan berat ringan timbangan ini kompetisi pemenangnya yang paling berat memasukan lego yang saat itu ditimbang.
Zaid ke kamar menangis karena merasa dikalahkan Fashal, dan aku menegur Fashal yang ikut-ikutan juga kekamar cemberut menelungkupkan kepala di kasur. Tadinya bingung siapa yang aku peluk lebih dulu, akhirnya aku mendekati Fashal terlebih dahulu. Mengusap-usap kepalanya dan membelai rambutnya, menasehatinya, meminta maaf dan memeluknya. Alhamdulillah Zaid juga tidak larut menangis dia malah masuk ke kamar Fashal dan tidak lama dia pun bermain kembali dengan timbangannya bersama Abang Laskar, terdengar tawanya dari kamar Fashal tempatku dan Fashal berada.
Setelah aku merasa cukup menenangkan Fashal aku keluar kamar dan mencoba mengajarkan Zaid kembali tentang konsep berat ringan. Aku memasukan botol obat yang lebih berat ke satu tempat, dan satu lagi botol obat yang lebih ringan. Aku tanya mana yang lebih berat dan ringan, tadinya aku mengira Zaid mengerti, namun ternyata Zaid tidak paham kalau yang lebih berat mesti timbangannya kebawah dan lebih ringan timbangannya keatas. Alhamdulillah setelah ini semoga Zaid akan lebih paham. Meskipun aku mesti akan mencobanya kembali esok agar lebih menempel konsep ini padanya.
Untuk Abang Laskar dan Fashal aku mengenalkan satuan berat. Saat itu ada botol obat tertera volume nya berikut satunnya, namun ada yang menggunakan ml dan ada juga yang gram. Aku mencoba mengajak mereka memperhatikan percobaan ini.manakah yang lebih berat 60ml atau 100gram. Aku juga sebenarnya tidak tahu hasilnya heheh.
Aku tanyakan kepada Laskar dan Fashal mana yang paling berat? Mereka jawab 60ml
Dan hasilnya ternyata 100gram lebih berat daripada 60ml.
Aku juga penasaran deh mana yang lebih berat mililiter atau gram ya?hehehe aku tanyakan pada Laskar dan Fashal. Akhirnya kita sama-sama bereksperimen menimbang beberapa macam benda yang berbeda satuannya antara mililiter dan gram. Terakhir pas nemu benda 240ml air mineral dan 250gram berat botol obat. Cuma beda 10 saja. Dan hasilnya hampir seimbang timbangan tersebut.
Tambah penasaran aku coba cari di mba goegle dan eng ing eng......
hasilnya ternyata 1 mililiter dan 1 gram adalah sama beratnya....bener kan ya? Heheh khawatir keliru juga....
Kesimpulannya mari kita eksperimen lagi besok ya...sementara deal nya 1 gram= 1 mililiter.
Semoga besok bisa lebih terencana lagi dan menghasilkan ilmu penemuan baru untuk mengajarkan mereka terutama Husni Fams Kidos.....aamiinyra
Saat ini umi ingin mengenalkan konsep berat ringan untuk Zaid, sedangkan untuk Abang Fashal dan Abang Laskar pengetahuan baru yaitu Satuan berat gram dan mililiter.
Sejak siang umi dah mulai berpikir akan merencanakan fun matematika apa untuk Husni Fams kidos hari ini ya? Ehmmm
Alhamdulillah ide menimbang masih menempel dikepala:) ketika pulang tadi sambil menyetir aku sounding ke zaid,
"Nanti malam kita main timbangan yuk de,;) mau gak?
"Yeah asyik, ucap Zaid.
Dia suka banget ide ini, sudah dibilang main saja bersama umi nya dia sudah senang banget. Apalagi bermain dengan tujuan belajar eksplore kayak gini, Zaid paling suka.
Sampe rumah, sore menjelang. Zaid sudah sibuk tanya kapan kita main timbangan mi?
" Katanya mau main timbangan, Mi?" Tanya Zaid
" Iya nanti ya kita sholat maghrib dulu, adek mandi dulu!" Jawabku
Aku mulai sibuk berpikir alat-alat yang akan dipersiapkan untuk membuat timbangan sederhana. Alhamdulillah masih teringat ilmu ketika PLPG dapet inspirasi dari dosen PLPG waktu itu. Bahwa mengajarkan matematika kepada anak kecil itu harus menyenangkan dibuat seperti bermain namun secara tidak langsung mereka belajar konsepnya.
Teringat inspirasi itu adalah ide timbangan sederhana yang dibuat dari gantungan baju (hanger). Dan saat itu juga ketika test micro teaching aku mencoba mempraktekan ide keren ini. Alhamdulillah ketika dipraktekan saat itu pas didepan dosennya sekarang bisa lebih pede untuk mencobanya kepada anak balitaku Zaid. Merasa lebih kena aja konsepnya.
Jadilah bada maghrib aku membuat timbangan sederhana ini. Alhamdulillah semua bahan tersedia sehingga tidak butuh waktu lama timbangan ini jadi. Taraaaa penampakannya;)
Husni Fams Kidos suka, tapinya malah berebut. Terutama Fashal dan Zaid yang memang acapkali sensi tingkat tinggi. Fashal tidak mau mengalah seakan berat ringan timbangan ini kompetisi pemenangnya yang paling berat memasukan lego yang saat itu ditimbang.
Zaid ke kamar menangis karena merasa dikalahkan Fashal, dan aku menegur Fashal yang ikut-ikutan juga kekamar cemberut menelungkupkan kepala di kasur. Tadinya bingung siapa yang aku peluk lebih dulu, akhirnya aku mendekati Fashal terlebih dahulu. Mengusap-usap kepalanya dan membelai rambutnya, menasehatinya, meminta maaf dan memeluknya. Alhamdulillah Zaid juga tidak larut menangis dia malah masuk ke kamar Fashal dan tidak lama dia pun bermain kembali dengan timbangannya bersama Abang Laskar, terdengar tawanya dari kamar Fashal tempatku dan Fashal berada.
Setelah aku merasa cukup menenangkan Fashal aku keluar kamar dan mencoba mengajarkan Zaid kembali tentang konsep berat ringan. Aku memasukan botol obat yang lebih berat ke satu tempat, dan satu lagi botol obat yang lebih ringan. Aku tanya mana yang lebih berat dan ringan, tadinya aku mengira Zaid mengerti, namun ternyata Zaid tidak paham kalau yang lebih berat mesti timbangannya kebawah dan lebih ringan timbangannya keatas. Alhamdulillah setelah ini semoga Zaid akan lebih paham. Meskipun aku mesti akan mencobanya kembali esok agar lebih menempel konsep ini padanya.
Untuk Abang Laskar dan Fashal aku mengenalkan satuan berat. Saat itu ada botol obat tertera volume nya berikut satunnya, namun ada yang menggunakan ml dan ada juga yang gram. Aku mencoba mengajak mereka memperhatikan percobaan ini.manakah yang lebih berat 60ml atau 100gram. Aku juga sebenarnya tidak tahu hasilnya heheh.
Aku tanyakan kepada Laskar dan Fashal mana yang paling berat? Mereka jawab 60ml
Dan hasilnya ternyata 100gram lebih berat daripada 60ml.
Aku juga penasaran deh mana yang lebih berat mililiter atau gram ya?hehehe aku tanyakan pada Laskar dan Fashal. Akhirnya kita sama-sama bereksperimen menimbang beberapa macam benda yang berbeda satuannya antara mililiter dan gram. Terakhir pas nemu benda 240ml air mineral dan 250gram berat botol obat. Cuma beda 10 saja. Dan hasilnya hampir seimbang timbangan tersebut.
Tambah penasaran aku coba cari di mba goegle dan eng ing eng......
hasilnya ternyata 1 mililiter dan 1 gram adalah sama beratnya....bener kan ya? Heheh khawatir keliru juga....
Kesimpulannya mari kita eksperimen lagi besok ya...sementara deal nya 1 gram= 1 mililiter.
Semoga besok bisa lebih terencana lagi dan menghasilkan ilmu penemuan baru untuk mengajarkan mereka terutama Husni Fams Kidos.....aamiinyra
Minggu, 23 Juli 2017
Lagu berhitung zaid dari 1-10
https://mail.google.com/mail/u/0/s/?view=att&th=15d70074844b3bc1&attid=0.1&disp=attd&safe=1&zw
Sabtu, 22 Juli 2017
Membaca Jam
Hari ini mengajarkan anak-anak membaca jam, namun karena usia mereka satu sama lain berbeda jauh. Aku mix pengajarannya.
Untuk zaid sebatas mengenalkan bentuk jam dinding dan mengenalkan angka-angka yang berda dalam jam.
Untuk abang Fashal aku mencoba bereksperimen dan mengenalkan jam, bentuk, dan waktu yang tertera pada jam. Mengajarkannya membaca jam dan menitnya. Meskipun masih PR ku untuk anak-anak dalam hal ini.
Untuk abang Laskar agar menjadi tantangan aku memintanya menyebutkan jam dengan bahasa Inggris. Alhamdulillah Laskar menurut.
Untuk zaid sebatas mengenalkan bentuk jam dinding dan mengenalkan angka-angka yang berda dalam jam.
Untuk abang Fashal aku mencoba bereksperimen dan mengenalkan jam, bentuk, dan waktu yang tertera pada jam. Mengajarkannya membaca jam dan menitnya. Meskipun masih PR ku untuk anak-anak dalam hal ini.
Untuk abang Laskar agar menjadi tantangan aku memintanya menyebutkan jam dengan bahasa Inggris. Alhamdulillah Laskar menurut.
Jumat, 21 Juli 2017
Rencana Bersama Anak Fun matematika
Rencana kedepan membersamai anak dengan matematika
Hari ini banyak terlewat membersamai anak. Namun tetap semoga hari ini bisa menyusun rencana-rencana membuat anak mencintai matematika. Rencana untuk esok
Zaid, 5thn sangat suka timbangan, makanya mencoba mengenalkan angka dengan timbangan. Diharapkan anak dapat konsep banyak sedikit.
Mencoba eksperimen dengan timbangan kue
Fashal, menguatkan konsep perkalian
Laskar, memantapkan konsep pecahan.
Sementara ini rencana2 awal membersamai anak2 dengan matematika
Hari ini banyak terlewat membersamai anak. Namun tetap semoga hari ini bisa menyusun rencana-rencana membuat anak mencintai matematika. Rencana untuk esok
Zaid, 5thn sangat suka timbangan, makanya mencoba mengenalkan angka dengan timbangan. Diharapkan anak dapat konsep banyak sedikit.
Mencoba eksperimen dengan timbangan kue
Fashal, menguatkan konsep perkalian
Laskar, memantapkan konsep pecahan.
Sementara ini rencana2 awal membersamai anak2 dengan matematika
Kamis, 20 Juli 2017
Moment Fun untuk Matematik
Moment Fun untuk Matematik
Pagi itu aku memulai rutinitas kembali, ke sekolah Mentari. Alhamdulillah aku kembali bisa membawa mobil sendiri tanpa di supiri. Kali ini abang Laskar dan Fashal ikut serta. Mereka masih dalam masa liburan. Jadi mereka mengantar aku dan zaid kembali ke sekolah.
Sambil aku menyetir, aku mencoba sambil membersamai anak-anak. Mengajak mereka bermain sambil belajar. Moment di mobil ini aku coba menanyakan beberapa soal matematika. Selama ini jujur matematika mereka lebih banyak dibersamai oleh abi nya. Aku sendiri kurang menyukai ilmu ini. Aku merasa ribet dan njelimet dengan berhitung angka-angka logika dll. Dan pas alhamdulillah abinya seorang yang menyukai dan pandai matematika. Jadi aku tidak banyak berperan dengan kemajuan matematika anak-anak.
Makanya kuliah bunsay kali ini, membuatku mesti menguraikan satu-satu permasalahan anak-anak dengan matematika. Dan saat ini aku baru mulai meneliti bagian mana dari matematika yang belum mereka pahami. Ehmmm, meskipun nantinya aku bisa atau tidak membantu, namun paling tidak aku berusaha untuk hal ini.
Dan ketika dalam mobil bersama mereka. Aku menanyakan Fashal dengan perkalian, untuk Laskar perkalian minus plus, dan sedikit penjumlahan pecahan. Alhamdulillah respon mereka baik dan suka dan bisa menjawab soal tersebut. Meskipun ada soalnya yang mesti dipahami lagi konsepnya. Itu untuk perkalian pada Fashal.
Sedangkan untuk Laskar, sepanjang pengetahuanku sudah aman. Meskipun aku mesti harus berpikir kembali.
Akhirnya moment mengajarkan matematika dengan fun itu kemestian. Selanjutnya aku merasa harus merancang moment-moment ini agar ditemukan AHA :)
Pagi itu aku memulai rutinitas kembali, ke sekolah Mentari. Alhamdulillah aku kembali bisa membawa mobil sendiri tanpa di supiri. Kali ini abang Laskar dan Fashal ikut serta. Mereka masih dalam masa liburan. Jadi mereka mengantar aku dan zaid kembali ke sekolah.
Sambil aku menyetir, aku mencoba sambil membersamai anak-anak. Mengajak mereka bermain sambil belajar. Moment di mobil ini aku coba menanyakan beberapa soal matematika. Selama ini jujur matematika mereka lebih banyak dibersamai oleh abi nya. Aku sendiri kurang menyukai ilmu ini. Aku merasa ribet dan njelimet dengan berhitung angka-angka logika dll. Dan pas alhamdulillah abinya seorang yang menyukai dan pandai matematika. Jadi aku tidak banyak berperan dengan kemajuan matematika anak-anak.
Makanya kuliah bunsay kali ini, membuatku mesti menguraikan satu-satu permasalahan anak-anak dengan matematika. Dan saat ini aku baru mulai meneliti bagian mana dari matematika yang belum mereka pahami. Ehmmm, meskipun nantinya aku bisa atau tidak membantu, namun paling tidak aku berusaha untuk hal ini.
Dan ketika dalam mobil bersama mereka. Aku menanyakan Fashal dengan perkalian, untuk Laskar perkalian minus plus, dan sedikit penjumlahan pecahan. Alhamdulillah respon mereka baik dan suka dan bisa menjawab soal tersebut. Meskipun ada soalnya yang mesti dipahami lagi konsepnya. Itu untuk perkalian pada Fashal.
Sedangkan untuk Laskar, sepanjang pengetahuanku sudah aman. Meskipun aku mesti harus berpikir kembali.
Akhirnya moment mengajarkan matematika dengan fun itu kemestian. Selanjutnya aku merasa harus merancang moment-moment ini agar ditemukan AHA :)
Minggu, 16 Juli 2017
Kecerdasan matematika
_Institut Ibu Profesional_
_Kelas Bunda Sayang sesi #6_
*MENSTIMULUS MATEMATIKA LOGIS PADA ANAK*
Semua anak lahir cerdas, masing-masing diberikan potensi dan keunikan yang menjadi jalan mereka untuk cerdas di bidangnya masing-masing. Dua macam kecerdasan dasar yang memicu munculnya kecerdasan yang lain adalah kecerdasan bahasa dan kecerdasan matematis logis. Dimana di dua kecerdasan ini banyak orangtua yang salah menstimulus, tidak paham tujuannya untuk apa, ingin anak-anaknya segera cepat menguasai dua hal tersebut, sehingga banyak diantara anak-anak BISA menguasai dua kecerdasan tersebut tetapi mereka TIDAK SUKA. Sebagaimana kita ketahui di materi sebelumnya bahwa
" *Membuat anak BISA itu mudah, membuatnya SUKA baru tantangan* "
*MATEMATIKA LOGIS*
Pada dasarnya setiap anak dianugerahi kecerdasan matematika logis. Gardner mendefinisikan kecerdasan matematis logis sebagai _kemampuan penalaran ilmiah, perhitungan secara matematis, berpikir logis, penalaran induktif/deduktif, dan ketajaman pola-pola abstrak serta hubungan-hubungan_.
Dapat diartikan juga sebagai *_kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan matematika sebagai solusinya_*
Menurut Gardner ada kaitan antara kecerdasan matematika logis dan kecerdasan bahasa. Pada kemampuan matematika, anak menganalisa atau menjabarkan alasan logis, serta kemampuan mengkonstruksi solusi dari persoalan yang timbul. Kecerdasan bahasa diperlukan untuk merunutkan dan menjabarkannya dalam bentuk bahasa.
*CIRI-CIRI ANAK DENGAN KECERDASAN MATEMATIKA LOGIS*
a. Anak gemar bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahunya seperti menjelajah setiap sudut
b. Mengamati benda-benda yang unik baginya
c. Hobi mengutak-atik benda serta melakukan uji coba
d. Sering bertanya tentang berbagai fenomena dan menuntut penjelasan logis dari tiap pertanyaan yang diajukan.
e. Suka mengklasifikasikan berbagai benda berdasarkan warna, ukuran, jenis dan lain-lain serta gemar berhitung
Yang sering salah kaprah di dunia pendidikan dan keluarga saat ini adalah buru-buru menstimulus matematika logis anak dengan cara memberikan pelajaran berhitung sejak dini. Padahal berhitung adalah bagian kecil dari sekian banyak stimulus yang harus kita berikan ke anak untuk merangsang kecerdasan matematika logisnya.Dan harus diawali dengan berbagai macam tahapan pijakan sebelumnya.
Yang perlu kita pelajari di Ibu Profesional adalah Bagaimana kita merangsang kecerdasan matematis logis anak sejak usia dini? Bagaimana kita menanamkan konsep matematis logis sejak dini? bukan buru-buru mengajarkan kemampuan berhitung ke anak.
*STIMULASI MATEMATIKA LOGIS DI SEKITAR KITA*
*Bermain Pasir*
Dengan bermain pasir anak sesungguhnya belajar estimasi dengan menuang atau menakar yang kelak semua itu ada dalam matematika.
*Bermain di Dapur*
a.Saat berada di dapur, kita bisa mengenalkan konsep klasifikasi dan pengelompokan yang berkaitan dengan konsep logika matematika, misalnya dengan cara anak diminta mengelompokkan sayuran berdasarkan warna.
b. Mengasah kemampuan berhitung dalam pengoperasian bilangan sederhana, misalnya ketika tiga buah apel dimakan satu buah maka sisanya berapa.
c. Membuat bentuk-bentuk geometri melalui potongan sayuran.
d. Membuat kue bersama, selain dapat menambah keakraban dan kehangatan keluarga, anak-anak juga dapat belajar matematika melalui kegiatan menimbang, menakar, menghitung waktu.
*Belajar di Meja Makan*
Saat dimeja makan pun kita bisa mengajarkan pembagian dengan bertanya pada anak, misalnya supaya kita sekeluarga kebagian semua, roti ini kita potong jadi berapa ya? Lalu bila roti sudah dipotong-potong, angkat satu bagian dan tanyakan seberapa bagiankah itu? Hal ini terkait dengan konsep pecahan.
*Belajar Memahami Kuantitas*
a. ketika melihat akuarium, tanyakan berapa jumlah ikan hias di akuarium tersebut?
b.Ketika duduk di depan ruma atau sedang jalan-jalan, tanyakan berapa jumlah sepeda motor yang lewat dalam jangka waktu 1 menit?
*Belajar mengenalkan konsep perbandingan, kecepatan, konsep panjang dan berat*
a. Menanyakan pada anak roti mana yang ukurannya lebih besar, roti bolu atau donat?
b. Mengenalkan dan menanyakan pada anak, mana yang lebih cepat, mobil atau motor?
c. Mengenalkan dan menanyakan ke anak mana yang lebih tinggi pohon kelapa atau pohon jambu?
d. Menanyakan ke anak mana yang lebih berat, tas kakak atau tas adik?
*Kegiatan di Luar Rumah*
a.Mengajak anak berbelanja
ketika kita mengajak anak berbelanja, libatkan ia dalam transaksi sehingga semakin melatih keterampilan pengoperasian seperti penjumlahan dan pengurangan.
b. Bisa juga dengan permainan toko-tokoan atau pasar-pasaran dengan teman-temannya.
c. Kita juga dapat memberikan anak mainan-mainan yang edukatif seperti balok-balok, tiruan bentuk-bentuk geometri dengan dihubungkan dengan benda-benda disekitar mereka Ada bentuk-bentuk geometri seperti segitiga, segiempat, lingkaran, persegi panjang dan lain-lain. Pengenalan bentuk geometri yang baik, akan membuat anak lebih memahami lingkungannya dengan baik. Saat melihat roda mobil misalnya anak akan tahu kalau bentuknya lingkaran, meja bentuknya segiempat, atap rumah segitiga dan sebagainya.
d. Permainan Tradisional
Permainan-permainan tradisional pun dapat merangsang dan meningkatkan kecerdasan matematis logis anak seperti permainan congklak atau dakon sebagai sarana belajar berhitung, permainan patil lele, permainan lompat tali, permainan engklek dll.
e.Belajar Memecahkan Masalah ( problem solving) melalui mainan
Menyusun lego atau bermain puzzle adalah cara agar anak berlatih menghadapi masalah, tetapi bukan masalah sebenarnya, melainkan sebuah permainan yang harus dikerjakan anak. Masalah yang mengasyikkan yang membuat anak tanpa sadar dilatih untuk memecahkan sebuah masalah. Hal ini akan memperkuat kemampuan anak keluar dari masalah. Misalnya ketika sedang menalikan sepatu, anak akan berusaha menggunakan seluruh kemampuannya untuk menyelesaikan hingga tuntas.
Dengan memberikan stimulus-stimulus tersebut diharapkan anak akan menyukai pelajaran matematika karena matematika ternyata ada disekitar mereka dan mereka mengetahui tujuan belajar matematika. Dengan model stimulus ini anak-anak akan paham makna kabataku (kali, bagi, tambah, kurang) sebagai sebuah proses alamiah sehari-hari, bukan deretan angka yang bikin pusing. Mereka jadi paham bahwa :
Menambah ➡ proses menggabungkan
Mengurangi ➡ proses memisahkan
Mengalikan ➡ proses menambah/menjumlahkan secara berulang.
Membagi ➡ proses mengurangi secara berulang.
Tentu hal ini harus didukung dengan pola pengajaran matematika di rumah dan di sekolah yang menyenangkan, kreatif, kontekstual, realistik, menekankan pada proses dan pemahaman anak dan problem solving (pemecahan masalah).
Kreatif dalam mengenalkan dan mengajarkan konsep matematika serta dengan berbagai macam permainan dan alat peraga yang menarik.
Dengan demikian matematika akan menjadi pelajaran yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu.
_Salam Ibu Profesional_
/ _Tim Fasilitator Bunda Sayang_/
📚Sumber bacaan:
_Hernowo, Menjadi Guru yang Mampu dan Mau Mengajar dengan Menyenangkan, MLC, 2005_
_Howard Gardner, Multiple Intelligence, Gramedia, 2000_
_Septi Peni Wulandani, Jarimatika, Mudah dan Mneyenangkan, Kawan Pustaka, Agromedia, 2009_
_Kelas Bunda Sayang sesi #6_
*MENSTIMULUS MATEMATIKA LOGIS PADA ANAK*
Semua anak lahir cerdas, masing-masing diberikan potensi dan keunikan yang menjadi jalan mereka untuk cerdas di bidangnya masing-masing. Dua macam kecerdasan dasar yang memicu munculnya kecerdasan yang lain adalah kecerdasan bahasa dan kecerdasan matematis logis. Dimana di dua kecerdasan ini banyak orangtua yang salah menstimulus, tidak paham tujuannya untuk apa, ingin anak-anaknya segera cepat menguasai dua hal tersebut, sehingga banyak diantara anak-anak BISA menguasai dua kecerdasan tersebut tetapi mereka TIDAK SUKA. Sebagaimana kita ketahui di materi sebelumnya bahwa
" *Membuat anak BISA itu mudah, membuatnya SUKA baru tantangan* "
*MATEMATIKA LOGIS*
Pada dasarnya setiap anak dianugerahi kecerdasan matematika logis. Gardner mendefinisikan kecerdasan matematis logis sebagai _kemampuan penalaran ilmiah, perhitungan secara matematis, berpikir logis, penalaran induktif/deduktif, dan ketajaman pola-pola abstrak serta hubungan-hubungan_.
Dapat diartikan juga sebagai *_kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan matematika sebagai solusinya_*
Menurut Gardner ada kaitan antara kecerdasan matematika logis dan kecerdasan bahasa. Pada kemampuan matematika, anak menganalisa atau menjabarkan alasan logis, serta kemampuan mengkonstruksi solusi dari persoalan yang timbul. Kecerdasan bahasa diperlukan untuk merunutkan dan menjabarkannya dalam bentuk bahasa.
*CIRI-CIRI ANAK DENGAN KECERDASAN MATEMATIKA LOGIS*
a. Anak gemar bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahunya seperti menjelajah setiap sudut
b. Mengamati benda-benda yang unik baginya
c. Hobi mengutak-atik benda serta melakukan uji coba
d. Sering bertanya tentang berbagai fenomena dan menuntut penjelasan logis dari tiap pertanyaan yang diajukan.
e. Suka mengklasifikasikan berbagai benda berdasarkan warna, ukuran, jenis dan lain-lain serta gemar berhitung
Yang sering salah kaprah di dunia pendidikan dan keluarga saat ini adalah buru-buru menstimulus matematika logis anak dengan cara memberikan pelajaran berhitung sejak dini. Padahal berhitung adalah bagian kecil dari sekian banyak stimulus yang harus kita berikan ke anak untuk merangsang kecerdasan matematika logisnya.Dan harus diawali dengan berbagai macam tahapan pijakan sebelumnya.
Yang perlu kita pelajari di Ibu Profesional adalah Bagaimana kita merangsang kecerdasan matematis logis anak sejak usia dini? Bagaimana kita menanamkan konsep matematis logis sejak dini? bukan buru-buru mengajarkan kemampuan berhitung ke anak.
*STIMULASI MATEMATIKA LOGIS DI SEKITAR KITA*
*Bermain Pasir*
Dengan bermain pasir anak sesungguhnya belajar estimasi dengan menuang atau menakar yang kelak semua itu ada dalam matematika.
*Bermain di Dapur*
a.Saat berada di dapur, kita bisa mengenalkan konsep klasifikasi dan pengelompokan yang berkaitan dengan konsep logika matematika, misalnya dengan cara anak diminta mengelompokkan sayuran berdasarkan warna.
b. Mengasah kemampuan berhitung dalam pengoperasian bilangan sederhana, misalnya ketika tiga buah apel dimakan satu buah maka sisanya berapa.
c. Membuat bentuk-bentuk geometri melalui potongan sayuran.
d. Membuat kue bersama, selain dapat menambah keakraban dan kehangatan keluarga, anak-anak juga dapat belajar matematika melalui kegiatan menimbang, menakar, menghitung waktu.
*Belajar di Meja Makan*
Saat dimeja makan pun kita bisa mengajarkan pembagian dengan bertanya pada anak, misalnya supaya kita sekeluarga kebagian semua, roti ini kita potong jadi berapa ya? Lalu bila roti sudah dipotong-potong, angkat satu bagian dan tanyakan seberapa bagiankah itu? Hal ini terkait dengan konsep pecahan.
*Belajar Memahami Kuantitas*
a. ketika melihat akuarium, tanyakan berapa jumlah ikan hias di akuarium tersebut?
b.Ketika duduk di depan ruma atau sedang jalan-jalan, tanyakan berapa jumlah sepeda motor yang lewat dalam jangka waktu 1 menit?
*Belajar mengenalkan konsep perbandingan, kecepatan, konsep panjang dan berat*
a. Menanyakan pada anak roti mana yang ukurannya lebih besar, roti bolu atau donat?
b. Mengenalkan dan menanyakan pada anak, mana yang lebih cepat, mobil atau motor?
c. Mengenalkan dan menanyakan ke anak mana yang lebih tinggi pohon kelapa atau pohon jambu?
d. Menanyakan ke anak mana yang lebih berat, tas kakak atau tas adik?
*Kegiatan di Luar Rumah*
a.Mengajak anak berbelanja
ketika kita mengajak anak berbelanja, libatkan ia dalam transaksi sehingga semakin melatih keterampilan pengoperasian seperti penjumlahan dan pengurangan.
b. Bisa juga dengan permainan toko-tokoan atau pasar-pasaran dengan teman-temannya.
c. Kita juga dapat memberikan anak mainan-mainan yang edukatif seperti balok-balok, tiruan bentuk-bentuk geometri dengan dihubungkan dengan benda-benda disekitar mereka Ada bentuk-bentuk geometri seperti segitiga, segiempat, lingkaran, persegi panjang dan lain-lain. Pengenalan bentuk geometri yang baik, akan membuat anak lebih memahami lingkungannya dengan baik. Saat melihat roda mobil misalnya anak akan tahu kalau bentuknya lingkaran, meja bentuknya segiempat, atap rumah segitiga dan sebagainya.
d. Permainan Tradisional
Permainan-permainan tradisional pun dapat merangsang dan meningkatkan kecerdasan matematis logis anak seperti permainan congklak atau dakon sebagai sarana belajar berhitung, permainan patil lele, permainan lompat tali, permainan engklek dll.
e.Belajar Memecahkan Masalah ( problem solving) melalui mainan
Menyusun lego atau bermain puzzle adalah cara agar anak berlatih menghadapi masalah, tetapi bukan masalah sebenarnya, melainkan sebuah permainan yang harus dikerjakan anak. Masalah yang mengasyikkan yang membuat anak tanpa sadar dilatih untuk memecahkan sebuah masalah. Hal ini akan memperkuat kemampuan anak keluar dari masalah. Misalnya ketika sedang menalikan sepatu, anak akan berusaha menggunakan seluruh kemampuannya untuk menyelesaikan hingga tuntas.
Dengan memberikan stimulus-stimulus tersebut diharapkan anak akan menyukai pelajaran matematika karena matematika ternyata ada disekitar mereka dan mereka mengetahui tujuan belajar matematika. Dengan model stimulus ini anak-anak akan paham makna kabataku (kali, bagi, tambah, kurang) sebagai sebuah proses alamiah sehari-hari, bukan deretan angka yang bikin pusing. Mereka jadi paham bahwa :
Menambah ➡ proses menggabungkan
Mengurangi ➡ proses memisahkan
Mengalikan ➡ proses menambah/menjumlahkan secara berulang.
Membagi ➡ proses mengurangi secara berulang.
Tentu hal ini harus didukung dengan pola pengajaran matematika di rumah dan di sekolah yang menyenangkan, kreatif, kontekstual, realistik, menekankan pada proses dan pemahaman anak dan problem solving (pemecahan masalah).
Kreatif dalam mengenalkan dan mengajarkan konsep matematika serta dengan berbagai macam permainan dan alat peraga yang menarik.
Dengan demikian matematika akan menjadi pelajaran yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu.
_Salam Ibu Profesional_
/ _Tim Fasilitator Bunda Sayang_/
📚Sumber bacaan:
_Hernowo, Menjadi Guru yang Mampu dan Mau Mengajar dengan Menyenangkan, MLC, 2005_
_Howard Gardner, Multiple Intelligence, Gramedia, 2000_
_Septi Peni Wulandani, Jarimatika, Mudah dan Mneyenangkan, Kawan Pustaka, Agromedia, 2009_
Selasa, 04 Juli 2017
Aliran Rasa Pohon Baca Husni Fams
Alhamdulillah Games Pohon Baca ini membuat saya mencintai mantan saya lagi yaitu membaca buku:D mencoba memanagemen waktu untuk membaca dan pastinya subhanallah banyak hikmah yang bisa saya pribadi dapatkan. Aamiinyra
Langganan:
Postingan (Atom)